Ilmuwan: Spesies Nyamuk Penyebab Demam Berdarah Bermutasi, Bisa Hindari Insektisida
Merdeka.com - Salah satu spesies nyamuk terus mengakali bagaimana menghindari manusia yang berusaha membasmi mereka.
Menurut penelitian baru, nyamuk "super" ini telah berevolusi untuk menahan insektisida, menurut penelitian baru. Hal yang mengagetkan, spesies yang dikenal membawa penyakit ini telah bermutasi.
Para peneliti di Institut Nasional Penyakit Menular Jepang (NIID) meneliti nyamuk di daerah endemik demam berdarah di Vietnam dan Kamboja. Mereka menemukan nyamuk ini memiliki mutasi yang membuat mereka sangat tahan terhadap insektisida. Hasil penelitian ini diterbitkan di Science Advances akhir Desember lalu, dikutip dari ABC News, Senin (2/1).
Salah satu mutasi yang paling mengkhawatirkan muncul pada sekitar 78 persen spesimen Aedes aegypti yang dikumpulkan, salah satu spesies nyamuk paling terkenal dan penyebab utama demam berdarah, demam kuning, dan virus Zika.
Para peneliti menemukan 10 sub-varian baru nyamuk Aedis aegypti dan memperhatikan satu mutasi Vgsc -- disebut L982W -- membuat nyamuk memiliki daya tahan tinggi terhadap insektisida piretroid permetrin di laboratorium.
Menurut para peneliti, mutasi ini muncul dengan frekuensi lebih dari 79 persen pada nyamuk yang dikumpulkan dari Vietnam, dan nyamuk di Kamboja menyimpan kombinasi L982W dan mutasi Vgsc lainnya yang menunjukkan tingkat resistensi piretroid “ekstrim”.
Mutasi L982W ini belum terdeteksi di luar Kamboja dan Vietnam, tapi para peneliti yakin mutasi ini bisa menyebar ke wilayah Asia lainnya.
Temuan ini membawa ancaman serius terkait pengendalian penyakit menular dan program pemberantasan.
Banyak inisiatif kesehatan mengandalkan piretroid dan insektisida lain untuk mengendalikan infeksi yang ditularkan oleh nyamuk, terutama yang tidak memiliki vaksin, seperti demam berdarah.
"Penting untuk menyadari bahwa insektisida yang biasa kita gunakan mungkin tidak efektif melawan nyamuk," kata Shinji Kasai, penulis studi dan peneliti senior dari Departemen Entomologi Medis NIID, kepada ABC News.
Kasai menambahkan, penting untuk terus memantau mutasi-mutasi ini, khususnya di Asia Tenggara, agar tidak menyebar ke seluruh dunia.
"Pejabat kesehatan pemerintah harus memilih insektisida yang layak, lebih efektif untuk mengendalikan nyamuk," sarannya.
(mdk/pan)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Di selatan Provinsi Yunnan, Tiongkok terdapat sebuah penemuan yang menarik telah menggemparkan para ilmuwan saat ular baru muncul di atas pohon setinggi 2 kaki.
Baca SelengkapnyaSebelum disimpan, telur perlu untuk dicuci dulu secarea menyeluruh untuk mencegah munculnya masalah.
Baca SelengkapnyaNyamuk adalah hewan berbahaya yang menularkan penyakit mematikan.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Ada beberapa jenis hama yang sering merusak tanaman.
Baca SelengkapnyaIngus berdarah atau epistaksis hidung adalah kondisi ketika darah keluar dari hidung.
Baca SelengkapnyaAsam lambung, yang diperlukan oleh tubuh untuk mencerna makanan & melawan infeksi bakteri, terkadang dapat diproduksi secara berlebihan, menyebabkan gejala maag
Baca SelengkapnyaMengatasi demam panggung memerlukan pemahaman tentang penyebabnya dan penerapan strategi untuk mengelolanya.
Baca SelengkapnyaAsam lambung adalah cairan asam yang diproduksi oleh lambung untuk membantu mencerna makanan.
Baca SelengkapnyaKebiasaan memukul merupakan suatu hal yang kerap dilakukan anak. Hal ini perlu diperhatikan dan dihindari oleh orangtua.
Baca Selengkapnya