Merdeka.com - Kawanan domba membantu arkeolog untuk melestarikan reruntuhan kota Romawi kuno di Taman Arkeologi Pompeii, Italia.
Para domba ini "dipekerjakan" untuk memakan rumput dan tanaman lain yang tumbuh di area yang belum tersentuh oleh arkeolog, seperti dinding rumah kuno dan kawasan lainnya.
Area ini disebut Regio V. Area tersebut memang belum dibuka untuk pengunjung Taman Arkeologi Pompeii.
Pihak pengelola Pompeii menyebut metode perawatan ini sebagai metode pendekatan lingkungan yang berkelanjutan.
Menurut Direktur Taman Arkeologi Pompei, Gabriel Zuchtriegel, cara ini digunakan untuk mengurangi penggunaan zat pelindung yang dapat merusak reruntuhan.
Zuchtriegel mengunggah video berdurasi 25 detik yang menampilkan kawanan domba sedang memakan rumput di kawasan Taman Arkeologi Pompei di akun Twitternya @GZuchtriegel.
"Jika rumput dan tanaman lain tumbuh di dalam atau di dinding dan rumah kuno, ini menjadi masalah. Jadi kami mencoba untuk memiliki pendekatan berkelanjutan terhadap seluruh lingkungan untuk menghindari penggunaan zat, daripada mencegah pertumbuhan rumput di dinding dan reruntuhan," ujar Zuchtriegel, seperti dilansir laman Greek Reporter.
Domba-domba ini juga dipilih untuk menghemat uang dan melestarikan bentang alam.
Akun Twitter lain bernama @toot5000 mengunggah penampakan domba di kawasan Taman Arkeologi Pompei dari sudut atas.
Advertisement
"Domba merumput sebagai bagian dari inisiatif untuk mengendalikan rumput di area yang belum digali di situs arkeologi di Pompeii, Italia," cuit akun tersebut.
Zuchtriegel mengatakan jika penampakan kawanan domba di Taman Arkeologi Pompeii memberi gambaran sekilas tentang kehidupan Pompeii di masa lalu.
"Itu juga sesuatu yang benar-benar memberi gambaran tentang bagaimana Pompeii pada saat ditemukan kembali. Daerah itu (dahulu) adalah hutan, kebun anggur, domba, dan lingkungan pedesaan semacam ini, dan di tengah-tengahnya, Anda memiliki Pompeii," ujar Zuchtriegel
Pompeii merupakan kota Romawi Kuno yang pernah terkubur dalam abu dan batu apung sesudah bencana letusan Gunung Vesuvius pada tahun 79 Masehi.
Meskipun arkeolog telah menggali situs ini selama 250 tahun, hanya sekitar dua pertiga dari reruntuhan kota kuno tersebut yang dapat ditemukan.
Situs arkeologi yang ada di dalam dan sekitar Pompeii sangat penting karena menawarkan wawasan unik tentang banyak aspek kehidupan sosial, ekonomi, agama, dan politik zaman kuno.
Reporter magang: Yobel Nathania [pan]
Baca juga:
Temuan Pisau Tulang Sapi Ungkap Bagaimana Praktik Bedah 7.000 Tahun Lalu
Aneh, Pohon Tin Tumbuh Terbalik di Gua Romawi Kuno dan Berbuah
Zodiak Langka dan Lengkap Ditemukan di Atap Kuil Mesir Kuno, Ternyata Ini Fungsinya
Temuan Tangan Perunggu Berusia 3.500 Tahun Jadi Misteri Bagi Arkeolog
Turis Amerika Hilang Secara Misterius Saat Kunjungi Kota Kuno Bangsa Maya
Kota Berusia 6200 Tahun Ini Jadi Saksi Jatuh Bangunnya Sejumlah Peradaban Tua Dunia
Mumi Ibu Hamil Pertama di Dunia Berusia 2000 Tahun, Masih Ada Janin Usia 28 Minggu
Batu Misterius Mirip Telur Dinosaurus Ditemukan, Bisa Berubah Warna Saat Kena Hujan
Sekitar 3 Jam yang laluMisterius, Mumi Berjari Tiga Ditemukan di Sebuah Terowongan Gurun Pasir
Sekitar 5 Jam yang laluTumbuh di Halaman Masjid, Sebiji Mangga Ini Terjual Hampir Rp2 Juta
Sekitar 5 Jam yang laluKuburan Gajah Berusia 5,5 Juta Tahun Ditemukan, Dipenuhi Tulang Induk dan Bayi Gajah
Sekitar 8 Jam yang laluMenteri Irak Umumkan Bangsa Sumeria Luncurkan Pesawat Luar Angkasa 7.000 Tahun Lalu
Sekitar 10 Jam yang laluTentara India Klaim Temukan Jejak Kaki Makhluk Misterius Yeti, Ini Lokasinya
Sekitar 10 Jam yang laluCerita Veteran Amerika Mengaku Pernah Dua Tahun Kerja Bareng Alien, Begini Sosoknya
Sekitar 12 Jam yang laluMisteri Kota dari Tanah Liat Berdiri di Tengah Gurun Niger, Ada Lorong-Lorong Rahasia
Sekitar 13 Jam yang laluIni Pohon Tertua di Bumi, Masih Tumbuh Meski Usianya Lebih Tua dari Piramida Mesir
Sekitar 15 Jam yang laluJalan-Jalan di Pantai, Wanita Ini Temukan Gigi Mastodon Purba Sepanjang Kaki Manusia
Sekitar 1 Hari yang laluDiduga Terima Setoran Rp650 Juta, Perwira Brimob Polda Riau Dicopot
Sekitar 2 Jam yang laluUsai Ancam Kombes Hengki, Hercules Minta Maaf
Sekitar 3 Jam yang laluPolisi Tersangka Pelecehan Anak di Parigi Moutong Jalani Proses Etik
Sekitar 6 Jam yang laluIni Alasan Brimob Polda Riau Dimutasi, Propam Usut Dugaan Setor Rp650 Juta ke Atasan
Sekitar 7 Jam yang laluDengar Curhat Ala Jenderal Polisi Kawan Kapolri, Santai Sambil Santap Bakmi Godog
Sekitar 9 Jam yang laluCurhat Anggota Brimob Tak Terima Dimutasi, Padahal Sudah Bantu Cari Dana Rp650 Juta
Sekitar 9 Jam yang laluKehebohan Para Napi Goyang Dangdut sama Polisi, Ucapan Perwira Polri Ngena Banget
Sekitar 10 Jam yang laluPeras Buronan WN Kanada di Bali, 2 Anggota Mabes Polri Diperiksa Propam
Sekitar 12 Jam yang laluKomplotan Pemeras Ngaku Tim Buser di Kalsel Ditangkap Polisi
Sekitar 13 Jam yang laluJenderal Polri Ketemu Anak Tukang Sayur Jadi Polisi, Orangtuanya langsung Dipanggil
Sekitar 15 Jam yang laluFerdy Sambo Kirim Bunga-Surat buat Anaknya yang Ultah ke-22, 'Mba Trisha Kesayangan'
Sekitar 3 Hari yang laluPesan Manis Sang Jenderal dan Istri dari Balik Jeruji di Hari Ultah Anak Perempuannya
Sekitar 3 Hari yang laluTerang-terangan Mahfud MD Sebut Ada Pejabat Bekingi Mafia, Singgung Rafael & Sambo
Sekitar 6 Hari yang laluSurvei Populi Center: Citra Polri Mulai Membaik Pascakasus Ferdy Sambo
Sekitar 1 Minggu yang laluFerdy Sambo Kirim Bunga-Surat buat Anaknya yang Ultah ke-22, 'Mba Trisha Kesayangan'
Sekitar 3 Hari yang laluMenakar Peluang Kasasi Diajukan Putri Candrawathi, Mengurangi atau Perberat Hukuman?
Sekitar 1 Minggu yang laluMembaca Peluang Ferdy Sambo Lolos dari Hukuman Mati
Sekitar 1 Minggu yang laluSekuat Tenaga Ferdy Sambo Ingin Lolos dari Hukuman Mati
Sekitar 1 Minggu yang laluIntip Liburan Ronny Talapesy Pengacara Bharada E di Luar Negeri, Sosok Istri Disorot
Sekitar 1 Bulan yang laluPermohonan Banding Kandas, Ricky Rizal Tetap Dihukum 13 Tahun Penjara
Sekitar 1 Bulan yang laluFerdy Sambo Tak Hadir di Sidang Putusan Banding Vonis Mati
Sekitar 1 Bulan yang laluMinta Pasokan Serum dan Vaksin Antirabies, Viktor Laiskodat Telepon Menkes
Sekitar 4 Hari yang laluSudin KPKP Jakarta Selatan Gelar Vaksin Rabies Gratis untuk Cegah Penyakit Menular
Sekitar 6 Hari yang laluLiga 1: Wani! Song Ui-young Siap Hadapi Tekanan Besar Suporter Persebaya
Sekitar 38 Menit yang laluPetinggi Persib Minta PT LIB Pertimbangkan Ulang Keputusan Liga 1 Tanpa Suporter Tandang
Sekitar 1 Jam yang laluAdvertisement
Advertisement
Dicky Budiman
Peneliti dan Praktisi Global Health Security Griffith University AustraliaMemaknai Pencabutan Status Darurat Kesehatan Masyarakat Covid-19
AM Hendropriyono
Guru Besar Sekolah Tinggi Intelijen Negara
Ingatlah untuk menjaga komentar tetap hormat dan mengikuti pedoman komunitas kami