Ilmuwan Australia Temukan Tes Darah Baru Covid-19, Hasil Diketahui Dalam 20 Menit
Merdeka.com - Sebuah tes baru dikembangkan Universitas Monash di Australia yang mampu mendeteksi sampel positif virus corona hanya dalam 20 menit, sehingga mampu melakukan tes cepat dalam kelompok besar.
Petugas medis bisa menggunakan tes baru ini untuk menguji sekitar 200 sampel darah dalam waktu satu jam dengan peralatan laboratorium yang sederhana. Demikian disampaikan Universitas Monash dalam sebuah pernyataan di situs webnya, dilansir Alarabiya, Senin (20/7).
Rumah sakit dengan peralatan yang lebih canggih akan bisa menguji sekitar 700 sampel darah dalam waktu satu jam, atau sekitar 16.800 per hari.
“Pengujian sederhana ini, berdasarkan pada infrastruktur penggolongan darah yang umum digunakan dan sudah diproduksi dalam skala besar, dapat diluncurkan dengan cepat di seluruh Australia dan sekitarnya. Tes ini dapat digunakan di laboratorium mana pun yang memiliki infrastruktur penggolongan darah, yang sangat umum di seluruh dunia," jelas Dr. Corrie, dosen senior teknik kimia di Universitas Monash dalam pernyataannya.
Kasus Covid-19 terdeteksi menggunakan hanya 25 mikroliter, atau 0,025 mililiter, darah dari pasien. Menggunakan uji aglutinasi, tes yang mencari zat dalam darah, hasil positif menampilkan pengelompokan sel darah merah. Hasil ini mudah diidentifikasi dengan mata telanjang, meningkatkan kecepatan tes secara keseluruhan.
“Pendekatan sederhana, cepat, dan mudah diskalakan ini memiliki aplikasi langsung dalam pengujian serologis SARS-CoV-2, dan merupakan platform yang berguna untuk pengembangan pengujian di luar pandemi Covid-19. Kami berutang budi pada karya mahasiswa PhD kami dalam mewujudkan ini," kata Kepala Teknik Kimia Universitas Monash, Profesor Banaszak Holl, dalam pernyataan itu.
“Pendanaan diperlukan untuk melakukan evaluasi klinis penuh di banyak sampel dan lokasi. Dengan dukungan komersial, kita dapat mulai membuat dan meluncurkan pengujian ini kepada komunitas yang membutuhkannya. Ini bisa memakan waktu hingga enam bulan tergantung pada dukungan yang kami terima," pungkasnya.
(mdk/pan)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Pasien Covid-19 yang Dirawat di Rumah Sakit RI Naik 255 Persen
Tjandra mengatakan, data WHO menunjukkan, ada kenaikan 255 persen perawatan Covid-19 di rumah sakit Indonesia.
Baca SelengkapnyaDaftar 9 Varian yang Mendominasi Kasus Covid-19 Dunia Menurut WHO
WHO saat ini memonitor berbagai varian yang banyak ditemui.
Baca SelengkapnyaPenyebab Selesma dan Gejalanya yang Perlu Diwaspadai, Kenali Cara Mencegahnya
Selesma adalah infeksi virus yang menyerang saluran pernapasan bagian atas, seperti hidung dan tenggorokan.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Menkes Budi: Kasus Covid-19 di Indonesia Jelang Natal dan Tahun Baru 2024 Tak Mengkhawatirkan
Budi juga menganjurkan masyarakat untuk kembali menggunakan masker saat mengakses tempat-tempat yang rawan.
Baca SelengkapnyaKombes Pol Yade Setiawan Sukses raih Doktor dan Pertahankan Disertasi Penanganan Covid 19.
Kombes Pol Yade Setiawan Sukses raih Doktor dan Pertahankan Disertasi Penanganan Covid 19.
Baca SelengkapnyaSejarah 2 Maret: Kasus Pertama Virus Covid-19 di Indonesia
Pada tanggal 2 Maret 2020, Indonesia melaporkan kasus pertama virus Covid-19, menandai awal dari pandemi yang memengaruhi seluruh masyarakat.
Baca SelengkapnyaIlmuwan Ungkap Suksesnya Sistem Kesehatan Mesir Kuno, Warga Kaya dan Miskin Tak Dibedakan
Hasil studi terbaru ini juga mengungkap bagaimana tenaga medis melakukan pengobatan terhadap pasien.
Baca SelengkapnyaKasus Covid-19 di Sumsel Naik Drastis usai Libur Nataru, 1 Orang Meninggal
Kemenkes RI sudah mengirimkan vaksin Inavac ke Dinkes Sumsel.
Baca SelengkapnyaBlak-blakan Menkes soal Kenaikan Kasus Covid-19 JN.1
Hingga 19 Desember 2023, jumlah kasus Covid-19 JN.1 mencapai 41 kasus.
Baca Selengkapnya