Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Ilmuwan AS: Varian Omicron Hampir Pasti Tidak Lebih Parah dari Delta

Ilmuwan AS: Varian Omicron Hampir Pasti Tidak Lebih Parah dari Delta anthony fauci. ©REUTERS/Tom Brenner

Merdeka.com - Ilmuwan ternama AS, Dr Anthony Fauci menyampaikan pada Selasa, sementara perlu waktu beberapa pekan untuk menilai tingkat keparahan penyakit yang disebabkan virus corona varian Omicron, indikasi awal menunjukkan varian ini tidak lebih buruk dari varian sebelumnya, dan kemungkinan lebih ringan.

Kepada AFP, ketua penasihat medis Presiden AS Joe Biden ini membeberkan hal yang diketahui dan tidak diketahui terkait Omicron menjadi tiga area utama: penularan, bagaimana varian ini menghindari kekebalan dari infeksi sebelumnya dan vaksin, dan keparahan penyakit.

Fauci menyampaikan, varian baru ini "jelas sangat menular", kemungkinan besar lebih menular daripada Delta, varian yang saat ini menjadi varian dominan global.

Akumulasi data epidemiologis dari seluruh dunia juga mengindikasikan infeksi ulang lebih tinggi dengan Omicron.

Direktur Institut Nasional Penyakit Alergi dan Menular ini menyampaikan, hasil eksperimen lab yang menguji potensi antibodi dari vaksin terhadap Omicron seharusnya keluar dalam beberapa hari sampai satu pekan ke depan.

Pertanyaan terkait keparahan, Fauci menjawab: "Hampir pasti tidak lebih parah daripada Delta."

"Ada beberapa saran bahwa itu mungkin tidak terlalu parah, karena ketika Anda melihat beberapa kelompok yang diikuti di Afrika Selatan, rasio antara jumlah infeksi dan jumlah rawat inap tampaknya lebih sedikit dibandingkan dengan Delta," jelasnya, dikutip dari France 24, Rabu (8/12).

Namun dia menambahkan penting untuk tidak menginterpretasikan data ini secara berlebihan karena populasi yang diikuti cenderung muda, dan kecil kemungkinannya untuk dirawat di rumah sakit.

"Menurut saya itu akan memakan waktu beberapa minggu lagi setidaknya di Afrika Selatan," jelasnya.

Afrika Selatan adalah negara di mana Omicron pertama kali terdeteksi.

"Ketika ada lebih banyak infeksi di seluruh dunia, mungkin perlu waktu lebih lama untuk melihat tingkat keparahannya."

Fauci mengatakan virus yang lebih menular yang tidak menyebabkan penyakit yang lebih parah dan tidak menyebabkan lonjakan rawat inap dan kematian adalah "skenario kasus terbaik."

"Skenario kasus terburuk adalah tidak hanya sangat menular, tetapi juga menyebabkan penyakit parah dan kemudian Anda memiliki gelombang infeksi lain yang belum tentu dikalahkan oleh vaksin atau oleh infeksi sebelumnya dari orang-orang," tambahnya.

"Menurut saya skenario terburuk tidak akan terjadi, tetapi Anda tidak pernah tahu."

(mdk/pan)
ATAU
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Menkes Ungkap Asal Usul Omicron EG.5 Pemicu Kenaikan Covid-19 di RI

Menkes Ungkap Asal Usul Omicron EG.5 Pemicu Kenaikan Covid-19 di RI

Saat ini, Omicron EG.5 mendominasi di tengah kenaikan kasus Covid-19.

Baca Selengkapnya
Ini Bahaya Omicron EG.5 Pemicu Kenaikan Covid-19 di Indonesia

Ini Bahaya Omicron EG.5 Pemicu Kenaikan Covid-19 di Indonesia

Zubairi menyebut, EG.5 merupakan varian baru Covid-19 yang berkaitan erat dengan subvarian Omicron XBB.

Baca Selengkapnya
Kemenkes Temukan Kasus Covid-19 Varian JN.1 di Jakarta dan Batam

Kemenkes Temukan Kasus Covid-19 Varian JN.1 di Jakarta dan Batam

Covid-19 varian JN.1 dilaporkan berkaitan erat dengan varian BA.2.86 dan dikhawatirkan dapat mempengaruhi pola penularan dan tingkat keparahan penyakit.

Baca Selengkapnya
Kamu sudah membaca beberapa halaman,Berikut rekomendasi
video untuk kamu.
SWIPE UP
Untuk melanjutkan membaca.
Daftar 9 Varian yang Mendominasi Kasus Covid-19 Dunia Menurut WHO

Daftar 9 Varian yang Mendominasi Kasus Covid-19 Dunia Menurut WHO

WHO saat ini memonitor berbagai varian yang banyak ditemui.

Baca Selengkapnya
Mengenal JN.1, Varian Baru Pemicu Lonjakan Covid-19 di Singapura

Mengenal JN.1, Varian Baru Pemicu Lonjakan Covid-19 di Singapura

Varian JN.1 merupakan pemicu lonjakan Covid-19 di Singapura.

Baca Selengkapnya
Penyebab Selesma dan Gejalanya yang Perlu Diwaspadai, Kenali Cara Mencegahnya

Penyebab Selesma dan Gejalanya yang Perlu Diwaspadai, Kenali Cara Mencegahnya

Selesma adalah infeksi virus yang menyerang saluran pernapasan bagian atas, seperti hidung dan tenggorokan.

Baca Selengkapnya
Dokter Ungkap Kondisi Terkini Relawan Prabowo-Gibran di Sampang Korban Penembakan Usai Operasi

Dokter Ungkap Kondisi Terkini Relawan Prabowo-Gibran di Sampang Korban Penembakan Usai Operasi

Tim dokter saat ini masih melakukan perawatan dan observasi terkait kemungkinan gejala sisa.

Baca Selengkapnya
Perbedaan Flu Singapura dan Flu Biasa, dari Penyebab hingga Gejalanya

Perbedaan Flu Singapura dan Flu Biasa, dari Penyebab hingga Gejalanya

Meskipun keduanya sering kali dianggap sama, namun sebenarnya terdapat perbedaan Flu Singapura dan flu biasa yang cukup signifikan.

Baca Selengkapnya
Cara Mencegah Penularan Flu Singapura, Kenali Gejala dan Penyebabnya

Cara Mencegah Penularan Flu Singapura, Kenali Gejala dan Penyebabnya

Flu Singapura, yang juga dikenal sebagai penyakit tangan, kaki, dan mulut (HFMD), adalah penyakit infeksi virus yang umumnya menyerang anak-anak.

Baca Selengkapnya