Iklan bayi Yesus gay muncul di Selandia Baru
Merdeka.com - Lembaga Standarisasi Periklanan Selandia Baru hari ini menolak pencabutan sebuah papan iklan di Gereja Anglikan Santo Matius di Wilayah Auckland. Organisasi yang melakukan penyelidikan terkait masalah pelanggaran pariwara itu sebelumnya mendapat keluhan dari seorang warga yang menganggap iklan itu menunjukkan Yesus sebagai pecinta sesama jenis atau gay.
Situs Gay Star News melaporkan, Rabu (6/2), papan iklan yang memperlihatkan bayi Yesus dalam sebuah palungan dan terdapat pelangi di bagian kepalanya itu menuliskan sebuah kalimat 'Ini Natal. Sekarang waktunya Yesus untuk keluar'. Alhasil, M Voorend, yang mengeluhkan masalah ini, memandang iklan itu seakan menunjukkan Yesus adalah gay.
"Saya merasa keberatan dengan iklan itu sebab mengibaratkan Yesus adalah gay. Menurut saya perwujudan Yesus yang diperlihatkan iklan itu sama saja dengan kata-kata kasar," kata Voorend.
Namun, Lembaga Standarisasi Periklanan menyatakan iklan itu tidak dianggap telah melakukan penyerangan dan tidak cukup bukti adanya pelanggaran terkait standarisasi periklanan.
"Spekulasi terkait adanya penyalahgunaan orientasi seksual Yesus tidak terbukti melanggar peraturan dalam masyarakat umum," ungkap lembaga itu.
Lembaga Standarisasi Periklanan juga menolak pencabutan atas keluhan lain terkait pemasangan papan iklan yang memperlihatkan Paus menikah dengan seorang gay.
Pihak pengadu menganggap iklan itu telah menyesatkan terkait sikap gereja atas permasalahan gay. Iklan itu juga dianggap telah menghina dan mengganggu privasi Paus lantaran papan iklan itu memuat gambar pemimpin umat Katolik sejagat itu tanpa izin.
Bulan lalu, pasangan gay asal Kolombia yang memasang sebuah gambar peristiwa kelahiran Yesus tanpa Maria, tapi memperlihatkan Yusuf ada dua, terancam hukum mati setelah gereja Katolik di Selandia Baru menyatakan hal itu sebagai perbuatan asusila.
Gereja Santo Matius di kota itu memang dikenal dengan pemasangan papan iklan yang mengundang kontroversi.
(mdk/fas)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Tak Ada Perayaan Natal di Kota Kelahiran Yesus: Bagaimana Kita Bisa Merayakan Natal di Tengah Genosida Israel Terhadap Gaza?
Suasana kota kelahiran Yesus Kristus, Betlehem kini berbeda dari tahun-tahun sebelumnya.
Baca SelengkapnyaMenag Yaqut Tanggapi Candaan Zulhas: Jangan Gunakan Agama sebagai Guyonan!
Menteri Agama (Menag) Yaqut Cholil Qoumas menyayangkan banyak tokoh yang menjadikan isu agama sebagai guyonan.
Baca SelengkapnyaFakta Menarik Paskah yang Perlu Dipahami agar Tercipta Toleransi
askah diperingati sebagai hari kebangkitan Yesus Kristus dari kematian untuk menebus dosa manusia.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
FOTO: Gereja Katedral Pamerkan Ornamen Kisah Kelahiran Yesus Jelang Perayaan Natal
Pengunjung bisa melihat langsung ornamen 'Kisah Kelahiran Yseus' selama 18-22 Desember 2023 pada pukul 10.00-12.00 WIB dan 13.00-15.00 WIB.
Baca SelengkapnyaSederet Kontroversi Gus Samsudin Bikin Geleng-Geleng, Pemilik Ponpes buat Konten Jemaah Tukar Pasangan
Video tersebut dinarasikan ada seorang pemuka agama yang memimpin jemaah tertentu
Baca SelengkapnyaSetelah 40 Tahun Lebih, Keinginan Ayah Bangun Masjid Diwujudkan Anaknya Pensiunan Jenderal AU
Di balik kemegahannya, ternyata masjid tersebut merupakan gagasan dari ayah seorang pensiunan jenderal TNI Angkatan Udara.
Baca Selengkapnya40 Ucapan Wafat Yesus Kristus 2024, Penuh Doa dan Makna
Ucapan wafatnya Yesus Kristus dapat dibagikan menjelang perayaan Jumat Agung besok.
Baca SelengkapnyaContoh Kata Sambutan Natal, Penuh Makna dan Berkesan
Kata sambutan Natal memegang peranan penting dalam menyambut perayaan kelahiran Yesus Kristus.
Baca SelengkapnyaIstri Capres Ini Hidup Pas-pasan di Negeri Orang, Rela Pulang ke Indonesia Demi Melahirkan Anak Pertama
Lahir di Kuningan, Jawa Barat, wanita ini terbang jauh ke Yogyakarta untuk menempuh pendidikan.
Baca Selengkapnya