Hillary dan Trump saling tuding masalah Timur Tengah dan ekonomi AS
Merdeka.com - Debat pertama calon presiden Amerika Serikat baru saja usai. Hillary Clinton besutan Partai Demokrat dan Donald Trump asal Partai Republik bersaing ketat dalam adu visi dan misi Amerika Serikat ke depan bila mereka terpilih kelak.
Seperti dikutip dari laman English Al Arabiya, Selasa (27/9), tercatat ini adalah debat paling dinanti sepanjang sejarah AS. Sebanyak 100 juta orang diperkirakan melihat debat antara sang taipan dan mantan menlu AS.
Sejumlah poling menilai dua kandidat ini memiliki jumlah suara sangat ketat, poling dari Reuters menunjukkan Hillary hanya memimpin terpaut 4 persen di atas Trump.
Debat dimulai dengan saling berjabat tangan, dan tampak memberi salam satu sama lain. Hillary berceloteh jika dia akan disalahkan bila terpilih menjadi presiden pertama AS kelak.
Trump masih tampak dingin, dengan menjawab "mengapa tidak?"
Pelbagai ulasan debat dibahas mulai dari isu Timur Tengah hingga ekonomi.
Menurut Trump, sang rival membuat kecamuk Timur Tengah semakin kacau saat dia (Hillary) mejabat sebagai menlu AS.
"Anda lihat di Timur Tengah, itu sangat kacau, di bawah arahan anda (sebagai menlu) dan semakin melebar," katanya menuding Hillary.
Tak tinggal diam, Hillary pun menyanggah Trump.
"Meski saya ada dalam tim negosiasi perundingan nuklir Iran, saya telah menunjukkan kemampuan saya dalam berdiplomasi."
Hillary pun lalu mengkritik Trump dengan mengatakan niatannya menghancurkan kapal Iran dan menenggelamkannya.
Masalah Negara Islam Irak Suriah (ISIS) juga menjadi 'bahan'. Sebelumnya, Trump menuding bila Obama dan Hillary adalah aktor utama dibalik terbentuknya ISIS. Tak terima, Hillary pun menjawab bila Trump sama sekali tidak ada rencana terhadap ISIS.
Selanjutnya, terkait ekonomi. Hillary menuding cara Trump dalam memperbaiki ekonomi AS sangat berisiko.
"Rencana yang diutarakan Donald akan beresiko lagi dan lagi, dan itu juga merupakan cara yang ekstrem, pemotongan besar-besaran pajak bagi orang kalangan atas di negeri ini," kata Hillary.
Menjawab hal tersebut, Tump sebagai seorang taipan mengkritik bila Hillary akan setuju dengan hal yang dinilainya kontroversial tersebut.
"Anda mendengar apa yang saya utarakan, seberapa buruk pun itu dan mengatakan saya tidak dapat memenangkan debat ini. tetapi, jika anda menang, anda akan menerima hal tersebut (cara kontroversial)," kata Trump.
(mdk/ard)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Putin Ungkap Alasan Dirinya Lebih Suka Joe Biden Ketimbang Trump di Pemilu AS 2024
Putin Sebut Dirinya Lebih Suka Joe Biden Ketimbang Trump di Pemilu AS 2024, Alasannya Tak Terduga
Baca SelengkapnyaTimnas AMIN Minta MK Hadirkan 4 Menteri Jokowi jadi Saksi Sengketa Pilpres, Begini Jawaban Hakim Suhartoyo
Keempatnya adalah Mensos, Menkeu, Menko Perekonomian dan Mendag
Baca SelengkapnyaPemerintah Waspadai Konflik Timur Tengah Hingga Pelemahan Ekonomi China
Ada beberapa isu yang menjadi perhatian pemerintah di tahun 2024.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Ekspresi Sosok Tampan Suami Artis Terkenal Disalami Dikira Gibran Anak Jokowi
Momen politisi muda Rob Clinton Kardinal dikira 'Gibran' oleh seorang bocah.
Baca SelengkapnyaDunia Hadapi Perang dan Krisis Ekonomi, Jokowi: Kita Harus Eling Lan Waspodo
Jokowi menekankan pentingnya persatuan dan kerukunan antar masyarakat agar Indonesia menjadi negara maju.
Baca SelengkapnyaIntip Harta Kekayaan Mike Pence, Mantan Wapres AS yang Ogah Dukung Donald Trump Maju Pilpres 2024
Harta kekayaan Mantan Wapres AS, Mike Pence yang tolak mendukung Donald Trump maju Pilpres AS 2024.
Baca SelengkapnyaJadi Ketua Praka, Hillary Brigitta Target Menangkan Prabowo-Gibran di Sulut
Politisi Partai Demokrat Hillary Brigitta Lasut resmi ditunjuk jadi Ketua Prabowo-Gibran Rakabuming Raka (Praka) Sulawesi Utara
Baca SelengkapnyaAHY: Orang Tua Saya Tidak Pernah Membebani Cita-Cita Harus Jadi Presiden
Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) mengaku tidak dibebani cita-cita atau harapan untuk menjadi presiden seperti sang ayah.
Baca Selengkapnya4 Menteri Jokowi Tak Disumpah Sebelum Bersaksi di Sidang Sengketa Pilpres, Ini Penjelasan Hakim MK
Empat menteri Jokowi itu adalah Sri Mulyani, Tri Rismaharini, Muhadjir Effendy, dan Airlangga Hartarto.
Baca Selengkapnya