Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Hasil Penelitian Ilmuwan China: Kera Kebal Virus Corona Setelah Dinyatakan Sembuh

Hasil Penelitian Ilmuwan China: Kera Kebal Virus Corona Setelah Dinyatakan Sembuh Monyet Turun ke Jalan. ©2019 Liputan6.com/Herman Zakharia

Merdeka.com - Ilmuwan China optimis soal vaksin virus corona (Covid-19), setelah menemukan kera yang terinfeksi dengan virus corona baru kebal terhadap penyakit tersebut setelah sembuh.

Ilmuwan dari Akademi Ilmu Kedokteran China menemukan empat ekor kera terinfeksi virus corona. Kera-kera ini mengalami demam dan gangguan pernapasan dan kehilangan nafsu makan. Penyakit akibat virus ini bisa dirasakan dalam tiga hari setelah infeksi, tapi bisa juga tak terdeteksi dalam 14 hari. Demikian dikutip dari Sputnik News, Selasa (17/3).

Sekitar dua bulan kemudian, dua ekor kera yang sembuh terinfeksi kembali dari mulutnya. Peneliti menemukan suhu tubuhnya meningkat sedikit setelah infeksi tapi itu satu-satunya gejala yang tampak. Sekitar dua pekan kemudian, kera mengalami peningkatan antibodi penyakit tersebut, menandakan sistem kekebalannya siap melawan virus itu.

Dalam penelitian lain, peneliti yang sama menemukan kera bisa terinfeksi virus corona, sehingga penggunaan masker tak cukup untuk mencegah infeksi.

Menurut Qin Chuan yang memimpin penelitian, hasilnya memiliki implikasi penting dalam evaluasi pengembangan vaksin, sebagaimana dilaporkan South China Morning Post.

"Oleh karena itu, penyempurnaan lebih lanjut dari teknik diagnostik, pemantauan antibodi dan pengujian sampel dari saluran pernapasan bawah sangat penting untuk penyembuhan infeksi SARS-CoV-2 (Covid-19)," para ilmuwan menyimpulkan.

Beberapa pasien di China terinfeksi kembali setelah sembuh. Di beberapa provinsi, seperti Guangdong, sekitar 14 persen pasien sembuh dilaporkan kembali ke rumah sakit setelah kembali dites positif virus corona.

Otoritas kesehatan di Jepang juga mengungkapkan setelah beberapa hari pasien berusia 70 tahun dinyatakan sembuh dari virus corona, dia kembali dirawat di rumah sakit setelah gejala kembali muncul.

"Ini mungkin dikaitkan dengan 'hasil negatif' '... hasil tes sebelum mereka keluar atau pasien tidak membuat pemulihan penuh meskipun mereka memenuhi kriteria untuk keluar," kata para peneliti.

Dengan demikian, ada kemungkinan beberapa pasien tidak terinfeksi kembali tetapi mereka belum sepenuhnya pulih dari infeksi awal.

Profesor Zhong Nanshan, ilmuwan yang memiliki jabatan tinggi dalam pemerintahan China, pekan lalu mengungkapkan pasien virus corona ditemukan memiliki antibodi tingkat tinggi untuk melawan virus penyakit yang akan mencegah mereka menyebarkan virus dan menginfeksi orang lain.

"Sekarang pertanyaan yang semua orang pedulikan adalah apakah kontak dekat dan anggota keluarga mungkin terinfeksi karena (pasien) dites positif lagi. Sejauh ini saya belum melihat bukti," kata Zhong.

Namun, pemerintah China telah mengambil langkah-langkah untuk mencegah infeksi tambahan dari pasien yang tampaknya telah pulih. Pemerintah pada 5 Maret menyatakan bahwa setiap pasien virus corona yang dikeluarkan dari rumah sakit harus tetap berada di fasilitas karantina selama 14 hari.

(mdk/pan)
ATAU
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Penyebab Selesma dan Gejalanya yang Perlu Diwaspadai, Kenali Cara Mencegahnya

Penyebab Selesma dan Gejalanya yang Perlu Diwaspadai, Kenali Cara Mencegahnya

Selesma adalah infeksi virus yang menyerang saluran pernapasan bagian atas, seperti hidung dan tenggorokan.

Baca Selengkapnya
Covid-19 Naik Lagi, Menkes Minta Masyarakat Pakai Masker Selama Libur Akhir Tahun

Covid-19 Naik Lagi, Menkes Minta Masyarakat Pakai Masker Selama Libur Akhir Tahun

Imbauan ini mengingat penularan Covid-19 dilaporkan kembali meningkat dalam beberapa waktu terakhir.

Baca Selengkapnya
Viral Kemenkes Wajibkan Masyarakat Pakai Masker Mulai 15 Desember, Cek Faktanya

Viral Kemenkes Wajibkan Masyarakat Pakai Masker Mulai 15 Desember, Cek Faktanya

Beredar Surat Edaran (SE) Kementerian Kesehatan mewajibkan masyarakat pakai masker, benarkah?

Baca Selengkapnya
Kamu sudah membaca beberapa halaman,Berikut rekomendasi
video untuk kamu.
SWIPE UP
Untuk melanjutkan membaca.
Sejarah 2 Maret: Kasus Pertama Virus Covid-19 di Indonesia

Sejarah 2 Maret: Kasus Pertama Virus Covid-19 di Indonesia

Pada tanggal 2 Maret 2020, Indonesia melaporkan kasus pertama virus Covid-19, menandai awal dari pandemi yang memengaruhi seluruh masyarakat.

Baca Selengkapnya
Penyakit Menular yang Umum Menyerang Anak, Ketahui Cara Mencegahnya

Penyakit Menular yang Umum Menyerang Anak, Ketahui Cara Mencegahnya

Penyakit menular disebabkan oleh mikroorganisme seperti virus, bakteri, jamur, atau parasit yang dapat menyebar dari satu orang ke lainnya, termasuk anak-anak.

Baca Selengkapnya
Macam-Macam Virus dan Pengaruhnya pada Tubuh, Perlu Diwaspadai

Macam-Macam Virus dan Pengaruhnya pada Tubuh, Perlu Diwaspadai

Terdapat berbagai macam virus yang dapat membawa penyakit serius.

Baca Selengkapnya
Ciri-Ciri Virus dan Bentuknya, Berikut Penjelasannya

Ciri-Ciri Virus dan Bentuknya, Berikut Penjelasannya

Pemahaman mengenai ciri-ciri dan bentuk virus menjadi kunci penting dalam mengungkap misteri tentang bagaimana virus itu sebenarnya.

Baca Selengkapnya
Jokowi ke Menkes soal Kasus Covid-19: Amati Betul Secara Detail Perkembangannya Seperti Apa

Jokowi ke Menkes soal Kasus Covid-19: Amati Betul Secara Detail Perkembangannya Seperti Apa

Informasi Jokowi terima dari Menkes, kasus Covid-19 masih dalam kondisi yang baik meski memang ada kenaikan.

Baca Selengkapnya
Kasus Covid-19 Meningkat, Penumpang Kereta Api Wajib Pakai Masker

Kasus Covid-19 Meningkat, Penumpang Kereta Api Wajib Pakai Masker

Imbauan ini seiring meningkatnya angka kasus Covid-19 di Indonesia dalam beberapa waktu terakhir.

Baca Selengkapnya