'Hanya Butuh USD 5 Per Orang Selama Setahun untuk Mencegah Pandemi di Masa Datang'
Merdeka.com - Mantan Direktur Badan Kesehatan Dunia (WHO) Gro Harlem Brundtland mengatakan, hanya dengan menyisihkan USD 5 atau Rp 74.000 per orang per tahun selama lima tahun ke depan bisa mencegah pandemi di masa datang.
Hal ini memang akan memakan biaya miliaran dolar, tetapi jumlah tersebut akan menjadi penghematan besar untuk penanganan USD 11 triliun pandemi Covid-19, kata Gro Harlem Brundtland bersama para pakar internasional terkemuka lainnya.
Dikutip dari The Guardian, Senin (14/9), biaya tersebut didasarkan pada estimasi yang dihitung oleh McKinsey & Company, yang menemukan bahwa biaya tahunan rata-rata untuk mempersiapkan pandemi selama lima tahun ke depan akan setara dengan USD 4,70 per orang.
Brundtland yang menjadi ketua bersama Dewan Pengawasan Persiapan Global(GMPB) beserta para ahli lainnya sudah memperingatkan bahaya pandemi pada September tahun lalu.
Anggota GMPB, termasuk Dr Anthony Fauci, direktur Institut Nasional Penyakit Alergi dan Menular di AS, Jeremy Farrar, direktur Wellcome Trust, dan George Gao, direktur jenderal Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit China, mengatakan keamanan kesehatan global tidak dapat terus didanai oleh dana bantuan pembangunan.
Mereka menyerukan dukungan yang lebih kuat untuk lembaga internasional, sistem keuangan yang lebih responsif dalam menangani keadaan darurat kesehatan di masa depan.
Mereka juga menyerukan agar vaksin Covid-19 dan perawatan lainnya didistribusikan secara adil dan setara. Semua negara harus menerima vaksin yang cukup untuk setidaknya 2 persen dari populasi mereka, kata mereka.
Brundtland mengatakan sangat disayangkan Presiden AS Donald Trump menolak untuk bergabung dengan skema global yang ditetapkan oleh WHO untuk mendistribusikan vaksin virus corona ke seluruh dunia secara adil.
“Kami mengatakan, setiap negara harus memiliki cakupan 2 persen vaksin karena itu akan meliputi tenaga kesehatan dan pasien yang sangat rentan.
“Jika vaksin hanya ada di negara-negara kaya maka virus akan terus menyebar di negara-negara miskin dan kemudian masuk lagi ke negara-negara kaya.”
Skema WHO - yang dikenal sebagai Covid-19 Vaccines Global Access Facility, atau Covax - bertujuan mengamankan 2 miliar dosis vaksin untuk orang-orang paling rentan di dunia pada akhir 2021.
Reporter Magang: Farhan Hafizhan
(mdk/pan)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Masyarakat Indonesia Rentan Alami Guncangan Finansial jika Berhadapan dengan Gangguan Kesehatan
Hingga dalam jangka waktu panjang, semakin sulit bagi masyarakat terdampak untuk pulih dan kembali berdaya secara finansial.
Baca SelengkapnyaJokowi Minta Menkes Lakukan Transformasi Kesehatan Besar-besaran
Budi menjelaskan, puncak dari transformasi tersebut adalah seluruh masyarakat Indonesia memiliki akses kesehatan yang berkualitas dan murah.
Baca SelengkapnyaJokowi Pastikan Puskesmas Punya Alat USG Kehamilan, Kesehatan Ibu dan Bayi Terjamin!
Pemerintah telah mendistribusikan alat USG kepada 10 ribu puskesmas di seluruh Indonesia.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
750 Kasus DBD terjadi Kota Bogor pada Awal 2024, 4 Orang Meninggal Dunia
Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Bogor mencatat 750 kasus Demam Berdarah Dengue (DBD) sejak awal 2024. Dari ratusan kasus itu, empat orang meninggal dunia.
Baca SelengkapnyaBegini Cara Agar Anak Tak Gampang Sakit di Musim Hujan, Orangtua Wajib Tahu
Di musim hujan, anak-anak rentan sakit. Karenanya sebagai orangtua, Anda wajib mengantisipasi dan melakukan pencegahan.
Baca SelengkapnyaSejarah 2 Maret: Kasus Pertama Virus Covid-19 di Indonesia
Pada tanggal 2 Maret 2020, Indonesia melaporkan kasus pertama virus Covid-19, menandai awal dari pandemi yang memengaruhi seluruh masyarakat.
Baca SelengkapnyaMenuju Indonesia Adil Makmur, Anies Janjikan Akses Kesehatan Berkualitas
Peran pemangku kepentingan diperlukan agar tidak menciptakan kebijakan yang saling tumpang tindih.
Baca SelengkapnyaEmpat Strategi Menkes Hadapi Potensi Pandemi Selanjutnya
Dari semua perang yang dihadapi manusia, melawan patogen mencatatkan kematian yang paling banyak.
Baca SelengkapnyaAnggaran Kesehatan di 2023 Capai Rp183,2 Triliun, Tak Ada Lagi Dana untuk Covid-19
Berikut rincian penyaluran anggaran kesehatan di 2023.
Baca Selengkapnya