Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Hakim ke Penembak Masjid Selandia Baru: Apa yang Anda Lakukan Itu Sangat Jahat

Hakim ke Penembak Masjid Selandia Baru: Apa yang Anda Lakukan Itu Sangat Jahat Sidang Brenton Tarrant. ©John Kirk-Anderson/Pool via REUTERS

Merdeka.com - Penembak masjid Selandia Baru Brenton Tarrant mengatakan dalam laporan pra-hukuman bahwa dia tidak menginginkan bantuan psikologis. Dan jika perlu, dia akan menganalisis perilakunya sendiri yang mendorongnya untuk melakukan pembunuhan besar-besaran.

Warga Australia berusia 29 tahun, yang dijatuhi hukuman penjara seumur hidup oleh pengadilan Selandia Baru tanpa pembebasan bersyarat pada hari Kamis (27/8), memilih untuk tidak membuat pernyataan di pengadilan, setelah bulan lalu memecat tim hukumnya dan memutuskan untuk mewakili dirinya sendiri di persidangan.

"Dia berkata bahwa dia tidak menginginkan bantuan. Dia menegaskan bahwa para profesional tidak memiliki pelatihan atau keahlian untuk menangani masalah-masalahnya," kata jaksa penuntut negara Mark Zarifeh, menyampaikan rincian laporan tersebut seperti dikutip Reuters.

Zarifeh mengatakan sementara Tarrant telah memberi tahu psikiater pada proses penilaian bahwa dia merasa menyesal, psikiater menemukan bahwa kedalaman sebenarnya dari pengakuan ini sulit diukur.

Di awal tahun, dia mengubah pengakuannya menjadi bersalah. Dia tidak berbicara selama sidang hukuman empat hari, mengejutkan orang-orang yang mengharapkan dia mencoba menggunakan pengadilan sebagai platform untuk menyebarkan ideologi supremasi kulit putihnya.

Dia sekarang menyangkal menjadi rasis atau xenofobia, menurut apa yang dia katakan kepada penulis laporan pra-vonis, kata Zarifeh.

Hakim Tak Percaya Tarrant

Saat memutuskan hukuman, Hakim Pengadilan Tinggi Cameron Mander mengatakan dia mempertimbangkan pengakuan bersalah Tarrant, yang menyelamatkan pengadilan dan para penyintas serta keluarga korban dari persidangan.

Namun, Mander mengaku tidak terima jika Tarrant telah meninggalkan platform ideologisnya yakni supremasi kulit putih.

Namun, menurut pengamatan saya, Anda tetap sepenuhnya mementingkan diri sendiri. Anda tidak menawarkan permintaan maaf atau pengakuan publik atas kerugian yang Anda timbulkan. "

"Fokus Anda tampaknya berada pada diri sendiri dan posisi Anda saat ini."

Mander mengatakan besarnya kejahatan yang direncanakan sebelumnya berarti faktor-faktor lain yang biasanya mempengaruhi hukuman, seperti Tarrant yang sebelumnya tidak memiliki catatan kriminal, tidak dapat mengurangi hukuman.

"Saya tidak menganggap, berapa lama pun masa penahanan Anda selama hidup Anda, bahwa itu dapat, bahkan dengan cara yang sederhana, menebus apa yang telah Anda lakukan."

Sangat Jahat

Hukuman yang dijatuhkan terhadap Tarrant merupakan pertama kalinya di Selandia Baru. Hakim Cameron Mander mengatakan bahwa hukuman yang dijatuhkan kepada Brenton Tarrant tidak akan menghapus kecaman.

"Apa yang Anda lakukan itu sangat jahat. Bahkan jika Anda meninggal di dalam bilik penjara tidak akan menghapus berbagai kecaman yang ditujukan kepada Anda," ujar Mander.

"Sejauh yang saya lihat, Anda tidak memiliki empati terhadap korban Anda," katanya.

Jaksa penuntut mengatakan kepada pengadilan sebelumnya bahwa Tarrant ingin menanamkan ketakutan pada mereka yang dia gambarkan sebagai penjajah.

Jaksa penuntut juga mengatakan bahwa Tarrant secara hati-hati merencanakan serangan untuk menyebabkan pembantaian maksimum.

Tarrant, yang mengklaim sebagai seorang supremasi kulit putih, mengatakan melalui seorang pengacara di pengadilan pada hari Kamis bahwa dia tidak menentang permohonan penuntutan untuk hukuman seumur hidup tanpa pembebasan bersyarat.

(mdk/bal)
ATAU
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
8 Cara Ngabuburit yang Seru, Lakukan Ini agar Puasa Lebih Berwarna

8 Cara Ngabuburit yang Seru, Lakukan Ini agar Puasa Lebih Berwarna

Merdeka.com merangkum informasi tentang 8 cara ngabuburit yang seru, mulai dari berburu takjil gratis, hingga ikut dalam kajian yang diadakan di masjid-masjid.

Baca Selengkapnya
7 Tanda Kelelahan Mental dan 6 Penyebab yang Sering Terabaikan

7 Tanda Kelelahan Mental dan 6 Penyebab yang Sering Terabaikan

Tidak hanya tubuh, mental kita juga bisa merasa lelah dan hal ini bisa disebabkan oleh sejumlah hal.

Baca Selengkapnya
Marak Tawuran Remaja saat Ramadan, Polisi Tegaskan Proses Hukum Pelaku hingga Provokator di Medsos

Marak Tawuran Remaja saat Ramadan, Polisi Tegaskan Proses Hukum Pelaku hingga Provokator di Medsos

Pelaku tawuran dipastikan akan ditindak secara tegas, bahkan mereka yang diamankan akan diberi sanksi tambahan berupa pencabutan bantuan sosial biaya pendidikan

Baca Selengkapnya
Kamu sudah membaca beberapa halaman,Berikut rekomendasi
video untuk kamu.
SWIPE UP
Untuk melanjutkan membaca.
Deretan Potret  BCL Dengan Penampilan Anggun, Tampil Syari, dan Mengenakan Cadar Saat Mengunjungi Masjid Nabawi

Deretan Potret BCL Dengan Penampilan Anggun, Tampil Syari, dan Mengenakan Cadar Saat Mengunjungi Masjid Nabawi

Momen BCL kenakan hijab dan cadar saat di Masjid Nabawi bikin netizen gagal fokus.

Baca Selengkapnya
10 Persiapan Jelang Ramadan, Perdalam Ilmu Agama dan Jaga Fisik

10 Persiapan Jelang Ramadan, Perdalam Ilmu Agama dan Jaga Fisik

Lakukan persiapan maksimal menjelang bulan yang paling ditunggu oleh seluruh umat muslim ini.

Baca Selengkapnya
Nasib Buruk Para Noni Belanda di Indonesia Zaman Jepang, Sungguh Mengenaskan Banyak Dijadikan Wanita Penghibur

Nasib Buruk Para Noni Belanda di Indonesia Zaman Jepang, Sungguh Mengenaskan Banyak Dijadikan Wanita Penghibur

Kisah sedih para tahanan wanita asal Belanda usai tentara Jepang berhasil menguasai Nusantara.

Baca Selengkapnya
Jenderal Bintang Dua Ini Respons Pemberkasan Firli Bahuri Jelang Masuk Meja Hijau

Jenderal Bintang Dua Ini Respons Pemberkasan Firli Bahuri Jelang Masuk Meja Hijau

Ade menyebut, 104 orang saksi telah dimintai keterangan.

Baca Selengkapnya
Polisi: Ibu Pembunuh Anak di Bekasi Marah-Marah ke Semua Orang saat Diperiksa, Cenderung Agresif

Polisi: Ibu Pembunuh Anak di Bekasi Marah-Marah ke Semua Orang saat Diperiksa, Cenderung Agresif

Ibu pembunuh bocah lima tahun AAMS, SNF (26) di Bekasi menjalani pemeriksaan psikologi di RS Polri Kramat Jati dua hari lalu.

Baca Selengkapnya
Tanda-tanda Pasanganmu Selingkuh Menurut Psikolog

Tanda-tanda Pasanganmu Selingkuh Menurut Psikolog

Menurut Robert Weiss PhD dari situs Psychology Today, tanda-tanda pasangan selingkuh biasanya terlihat dari jadwal kerja hingga kelakuan teman-teman disekitarny

Baca Selengkapnya