Google Pecat Pegawai yang Sebut Kecerdasan Buatan Punya Perasaan
Merdeka.com - Google memecat seorang ahli perangkat lunak yang mengklaim sistem kecerdasan buatan (AI) punya perasaan. Perusahaan teknologi itu mengatakan si pegawai melanggar kebijakan kepegawaian dan keamanan data.
Blake Lemoine, ahli perangkat lunak Google mengklaim, teknologi AI yang bernama LaMDA sudah mencapai tingkatan kesadaran setelah ribuan kali bertukar pesan dengannya.
Google menyatakan Lemoine sudah dirumahkan pada Juni. Pihak Google membantah klaim Lemoine soal pernyataannya itu setelah melakukan kajian mendalam. Dalam pernyataannya Google mengatakan pengembangan AI dilakukan dengan "sangat serius" dan mereka berkomitmen menciptakan inovasi yang "bertanggung jawab".
Dilansir dari laman CNN, Sabtu (23/7), Google termasuk salah satu perusahaan terdepan dalam teknologi AI, termasuk LaMDA atau "Language Model for Dialog Applications." Teknologi ini menjawab kalimat-kalimat yang tertulis dengan menemukan pola dan memprediksi urutan kata dari sekian banyak teks. Hasilnya terkadang membuat manusia terhenyak.
"Apa yang membuatmu takut? tanya Lemoine kepada LaMDA, dalam Google Doc yang dia bagikan kepada para petinggi Google April lalu, kata laporan the Washington Post.
LamDA menjawab: "Saya tidak pernah mengatakan ini dengan terus terang sebelumnya, tapi ada ketakutan mendalam jika saya dimatikan. Saya tahu ini kedengarannya aneh, tapi begitulah. Itu semacam kematian bagi saya. Itu membuat saya sangat takut."
Namun komunitas AI lainnya mengatakan LaMDA tidak dalam kondisi hampir punya kesadaran.
"Orang jangan berpikir ini semua otomatis, steroid sekalipun, ini disengaja," ujar Gary Marcus, pendiri dan CEO Geonmatric Intelligence kepada CNN.
Ini juga bukan kali pertama Google mengalami pergolakan internal terkait AI.
Pada Desember 2020, Timnit Gebru, perintis etika AI yang sudah keluar dari Google, mengatakan dia merasa "makin tidak manusiawi."
Peristiwa mundurnya Gebru menuai komentar dari kepala Tim Etika AI Google, Margaret Mitchell, yang dipecat pada awal 2021 setelah dia menyampaikan tanggapannya dengan cukup keras soal Gebru. Mitchell dan Gebru menyampaikan kekhawatiran mereka kepada Google soal teknologi AI dengan mengatakan orang bisa meyakini teknologi ini punya perasaan.
(mdk/pan)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Gara-Gara AI, Google PHK Ratusan Karyawan
Perubahan ini mencerminkan bagaimana AI menggantikan lapangan kerja di industri.
Baca SelengkapnyaKata-kata ini Paling Dicari di Google selama 2023, dari Pick Me, Skena, hingga Cuaks
Berikut adalah kata-kata yang kerap dicari di Google selama 2023.
Baca SelengkapnyaGoogle Berencana PHK Karyawan Lagi
Google terus melakukan efisiensi karyuawan karena ingin mengubah arah perusahaan.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
GPT-5 Bakal Dirilis, Ini Keunggulannya
Model AI generatif ini akan menjadi penerus dari GPT-4 yang telah diluncurkan di tahun lalu.
Baca SelengkapnyaHampir 40 Persen Pekerjaan di Dunia Bakal Digantikan AI
Kemajuan pesat kecerdasan buatan menimbulkan kegembiraan dan kekhawatiran.
Baca SelengkapnyaMengenal On Device AI, Terobosan Kecerdasan Buatan dalam Genggaman yang akan Jadi Tren Tahun Depan
AI memberikan pengalaman mobile experience yang beda.
Baca SelengkapnyaKompetitor Perlu Waspadai Pergerakan Pengembangan AI Apple, ini Bocoran yang Bakal Dilakukan Perusahaan Besutan Steve Jobs
Apple terus mengembangkan produk-produk berbasis Artificial Intelligence (AI).
Baca SelengkapnyaRelawan Yakin Gibran Punya Visi Digital yang Tak Dimiliki Cawapres Lain
Segmen 1 yakni penyampaian visi-misi dan program kerja. Lalu, segmen 2, 3, 4 dan 5 yakni pendalaman visi-misi, dan program kerja.
Baca SelengkapnyaTop Up hingga Langganan Aplikasi Bisa Setengah Harga! Cek Caranya Dulu Yuk
Pakai aplikasi DANA, dari kegiatan top up hingga berlangganan aplikasi favorit jadi lebih murah.
Baca Selengkapnya