Giliran situs kelahiran Rasulullah di Makkah digusur Saudi
Merdeka.com - Dr Irfan Alawi yang tiga bulan lalu sempat mengabarkan rencana penghancuran situs sejarah kediaman dan makam Nabi Muhammad di Madinah, mengabarkan proyek penggusuran lain dijalankan oleh Kerajaan Arab Saudi. Pekan lalu, bangunan kerap disebut lokasi kelahiran Nabi di Makkah, rata dengan tanah.
Penghancuran ini seiring rencana Negeri Petro Dollar itu memperluas Masjidil Haram agar dapat menampung lebih banyak jamaah haji. Data lembaga riset Gulf Institute membenarkan bahwa 95 persen situs berusia lebih dari seabad di dua kota suci umat Islam sudah mulai dihancurkan otoritas Saudi digantikan bangunan baru.
Mufti Agung Saudi Syekh Abdul Aziz Bin Abdullah al-Syekh tidak membantah atau membenarkan informasi tersebut. Namun dia menyatakan bahwa umat sebaiknya memandang isu ini dari kepentingan Saudi supaya jamaah haji bisa beribadah lebih nyaman. Lagipula, sering terjadi praktik menjurus syirik, yakni memuja rasul berlebihan, di lokasi tersebut.
"Tidak ada bukti bahwa rumah dan bangunan bawah tanah itu adalah tempat kelahiran Nabi Muhammad. Sehingga dilarang bagi jamaah untuk beribadah atau berdoa di sini," ujarnya seperti dilansir Press TV, Sabtu (15/11).
Lokasi rumah yang menjadi situs kelahiran nabi di sisi barat daya Masjidil Haram. Adapun dari informasi beredar, proyek ini sekaligus menambah mal, bukan hanya memperluas masjid.
Alawi tidak yakin keputusan ulama Saudi sudah mempertimbangkan masukan sejarawan. Bila tempat itu dianggap keliru, mengapa kerajaan dulu membangun perpustakaan di atas ruang bawah tanah sebagai monumen.
Dengan berakhirnya musim haji, Alawi khawatir tempat kelahiran Nabi Muhammad sepenuhnya hancur pada Desember mendatang.
"Tanpa ada gerakan konkret, situs itu tinggal sejarah. Saya mengusulkan kita berusaha jaga ruangan yang menjadi tempat kelahiran nabi," ungkapnya.
Sebelumnya, pemerintah Indonesia sudah geger saat mendengar rencana Saudi memindahkan makam Nabi Muhammad di Masjid Nabawi di Kota Madinah muncul. Proposal itu muncul dalam dokumen sepanjang 61 halaman. Disebutkan makam nabi akan dipindahkan ke pemakaman al-Baqi. Sisa-sisa jenazah nabi nantinya akan dikuburkan tanpa nisan atau tanpa identitas.
Mantan Ketua PBNU Hasyim Muzadi menyerukan umat Islam di seluruh dunia tegas menolak rencana tersebut. Bukan karena mendukung praktik syirik, melainkan situs-situs bersejarah tersebut penting untuk dijadikan saksi sejarah.
"Sebaiknya pemerintah Indonesia bisa melakukan penolakan, dan juga MUI serta seluruh ulama di Indonesia," kata Hasyim.
September lalu, Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin sampai melobi Kedutaan Besar Arab Saudi di Jakarta.
(mdk/ard)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Arab Saudi Bangun Masjid Cetak Tiga Dimensi Pertama di Dunia, Diresmikan Jelang Ramadan
Baca SelengkapnyaNantinya masjid negara IKN ini bisa menampung sekitar 61 ribu jemaah.
Baca SelengkapnyaJaja melihat perkembangan haji di Arab Saudi setiap tahunnya mengalami peningkatan.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Ada anggapan bahwa masjid ini tiba-tiba ada dan pembangunannya dibantu jin
Baca SelengkapnyaSejumlah Negara Muslim Tetapkan Idulfitri Jatuh 10 April, Saudi akan Rayakan dengan Kembang Api dan Konser Musik
Baca SelengkapnyaMeski sudah mengalami beberapa kali renovasi, namun bentuk masjidnya masih asli seperti saat awal dibangun.
Baca SelengkapnyaSituasi Masjidil Haram pada hati pertama pun nampak penuh dengan jamaah yang ingin menghabiskan waktu
Baca SelengkapnyaAdapun kuota jemaah haji tahun 2024 ini mencapa 241 ribu orang.
Baca SelengkapnyaSeorang WNI pamerkan takjil gratis yang ia dapat di Masjid Nabawi, Madinah, Arab Saudi.
Baca Selengkapnya