Gara-gara Presiden Macron Positif Covid-19, Pemimpin Uni Eropa Ramai-Ramai Tes PCR
Merdeka.com - Presiden Emmanuel Macron dinyatakan positif tertular virus corona pada hari Kamis. Hal ini membuat sejumlah pemimpin negara-negara Eropa buru-buru melakukan tes karena telah bertemu Macron dalam KTT Uni Eropa di Brussel pekan lalu.
Macron, yang akan berusia 43 tahun pada hari Senin, tetap bekerja namun dari jarak jauh dan telah menjalani karantina di tempat peristirahatan presiden La Lanterne dekat dengan Istana Versailles.
Seperti dikutip Reuters, Jumat (18/12), seorang pejabat istana presiden menggambarkan Macron lelah dan batuk. Istrinya Brigitte dinyatakan negatif tetapi juga mengisolasi diri, tinggal di istana Elysee di pusat kota Paris.
Pada sore hari, Macron berbicara dalam sebuah konferensi tentang kebijakan bantuan luar negeri Prancis melalui tautan video. Mengenakan sweeter leher gulung dan jas, presiden duduk di belakang meja dan mengenakan masker wajah, tidak menunjukkan tanda-tanda penyakit yang terlihat.
Diagnosis ini dibuat setelah tes PCR yang dilakukan pada permulaan gejala pertama, kata kantor Macron, menolak untuk memberikan rincian lebih lanjut tentang kondisinya atau gejala yang dia alami.
Macron akan membatalkan semua perjalanan yang akan datang termasuk kunjungan 22 Desember ke Lebanon di mana dia telah memimpin upaya internasional untuk menyelesaikan krisis politik yang mengakar.
Tertular dari KTT Uni Eropa
Infeksi Covid-19 Macron mendorong para pemimpin lain untuk melakukan tes mereka sendiri. Macron bergabung dengan 25 pemimpin Uni Eropa pada pertemuan puncak di Brussel akhir pekan lalu untuk membahas perubahan iklim, anggaran Uni Eropa dan Turki.
Pejabat kepresidenan mengatakan hampir pasti Macron terinfeksi di KTT mengingat waktu gejalanya.
Macron, Kanselir Jerman Angela Merkel dan lainnya terlihat awalnya berbaur di ruang pertemuan dengan masker wajah mereka, dan Macron difilmkan bersalaman dengan tinju kepada kepala negara UE lain. Pemerintah Jerman mengatakan Merkel dites negatif untuk virus korona setelah KTT Uni Eropa.
Baru-baru ini, Macron makan siang dengan Presiden Dewan Eropa Charles Michel, Perdana Menteri Spanyol Pedro Sanchez dan kepala OECD Angel Gurria pada hari Senin. Dia juga mengadakan pembicaraan dengan Perdana Menteri Portugis Antonio Costa pada hari Rabu.
Sanchez dinyatakan negatif Covid-19 tetapi telah menangguhkan semua aktivitas publik dan akan mengkarantina hingga 24 Desember, kata kantornya. Perdana Menteri Irlandia Micheal Martin, yang melakukan tes untuk berjaga-jaga, juga menerima hasil negatif.
Costa berada dalam isolasi diri dan menunggu hasil tes, meski tidak menunjukkan gejala, kata kantornya.
Pada awal pandemi, Macron dengan cepat mengadopsi sapaan 'namaste'. Namun baru-baru ini dia kembali menggunakan sapaan yang lebih menyentuh yang menimbulkan aturan jarak sosial.
Pada hari Senin, dia berjabat tangan dengan kepala OECD Gurria, yang berusia 70 tahun. Elysee mengatakan kepada Reuters bahwa itu adalah kesalahan "yang tidak menguntungkan".
(mdk/bal)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Puan Maharani Jawab Isu Jokowi Minta Bertemu Megawati: Presiden Pasti Punya Itikad Baik
Puan Maharani merespons isu Presiden Joko Widodo (Jokowi) ingin menemui Megawati.
Baca SelengkapnyaJelang Debat Capres, Ini Catatan Ganjar soal Isu Pertahanan hingga Geopolitik
Ganjar Pranowo mempunyai catatan jelang debat ketiga calon presiden-calon wakil presiden pada 7 Januari 2024.
Baca SelengkapnyaMuncul Gerakan Salam Empat Jari, Ini Respons Anies
Calon Presiden nomor urut 1, Anies Baswedan menanggapi isu salam empat jari hingga gerakan tak memilih pasangan Capres nomer 2, Prabowo-Gibran.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Jokowi Benar-Benar Tak Ikut Kampanye, Ini Respons Ganjar
Calon Presiden nomor urut 03 Ganjar Pranowo mengapresiasi sikap Presiden Jokowi yang tidak langsung terlibat dalam kampanye salah satu paslon Pilpres 2024.
Baca SelengkapnyaJokowi Sebut Presiden Boleh Kampanye, Istana Contohkan Megawati dan SBY Pernah Kampanye untuk Partai
Istana meluruskan ucapan Presiden Jokowi soal presiden boleh kampanye dan memihak.
Baca SelengkapnyaMomen Prabowo Joget Silat dan 'Manyun' Tanggapi Pertanyaan soal Serangan Anies di Debat Capres
Calon Presiden nomor urut 2 Prabowo Subianto malah joget silat saat ditanya mengenai serangan Anies di debat Capres.
Baca SelengkapnyaKlarifikasi Polri Terkait Pesan Jenderal Sigit soal ‘Pemimpin Melanjutkan Estafet’
Sebelumnya, Kapolri Jenderal Sigit mengatakan sosok presiden selanjutnya mampu meneruskan estafet kepemimpinan ke depan.
Baca SelengkapnyaBeda Sikap dengan Jokowi soal Presiden Boleh Kampanye dan Memihak, Ma'ruf Amin Tegaskan Netral di Pemilu
Ma'ruf Amin merahasiakan pilihannya dan bakal menyoblos pada 14 Februari mendatang.
Baca SelengkapnyaKetum Muhammadiyah Minta Capres-Cawapres dan Pendukung Harus Siap Kalah
Haedar mengatakan menjadi pemimpin negara bukan suatu hal yang ringan karena harus mengurusi sangat banyak hal.
Baca Selengkapnya