Merdeka.com - Filipina berencana menarik pasukan perdamaiannya bersama Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) dari Bukit Golan perbatasan Suriah dan Israel. Mereka lakukan ini lantaran empat pasukan negara itu disergap oleh pemberontak.

Stasiun televisi BBC, Jumat (10/5), Menteri Luar Negeri Filipina Albert del Rosario mengatakan empat tentaranya telah dijadikan tameng manusia dan ini tidak dapat ditoleransi. Pasukan perdamaian PBB berpatroli di perbatasan memisahkan Suriah dan Golan diduduki Israel. Dari 324 prajurit ada di sana sepertiganya berasal dari Filipina.

Ini kali kedua tentara Filipina menjadi korban penculikan pemberontak Suriah. Dua bulan lalu mereka menculik 20 prajurit negara itu di tempat sama lalu disekap selama beberapa hari sebelum dilepaskan.

"Mereka menggunakan tentara kami lantaran terkepung dan ingin keluar dari situasi itu," ujar Rosario. Hingga kini Presiden Benigno Aquino masih mempertimbangkan usul penarikan itu.