Empat WNI yang Disandera Abu Sayyaf Selama 427 Hari Kembali ke Keluarga
Merdeka.com - Kementerian Luar Negeri (Kemlu) RI menyerahkan empat WNI yang berhasil diselamatkan dari sandera kelompok Abu Sayyaf di Filipina kepada keluarga. Penyerahan dipimpin langsung Menlu Retno Marsudi, Senin (5/4).
Empat WNI ini diselamatkan pasukan Filipina pada 21 Maret lalu. Dalam operasi tersebut, pemimpin Abu Sayyaf tewas ditembak. Keempat WNI ini yaitu Arsyad Dahlan, Riswanto Haryono, Syarizal Kastamiran, dan Mohd Khoiruddin.
“Saudara-saudara kita ini telah menjadi korban penyanderaan kelompok Abu Sayyaf selama 427 hari atau lebih dari 1 tahun 3 bulan. keberhasilan memulangkan saudara-saudara kita ini tentunya tidak lepas dari hasil kerja semua pihak,” jelas Menlu Retno.
Retno mengapresiasi semua pihak yang terlibat dalam proses pembebasan empat WNI ini yaitu TNI, BIN, dan pemerintah Filipina.
“Apresiasi juga kami sampaikan kepada pemerintah Filipina, yaitu melalui Western Mindanao Command yang telah membantu bekerja sama dalam pembebasan sandera ini,” ujarnya.
Retno menyampaikan, sejak tahun 2016 hingga saat ini tercatat 44 WNI menjadi korban penyanderaan kelompok Abu Sayyaf. Dengan pembebasan empat orang ini, tidak ada lagi WNI yang saat ini menjadi korban penyanderaan.Untuk mencegah hal serupa, dia mendorong agar tindakan pencegahan diperkuat. Dia juga mendorong peningkatan pengamanan di perairan Sabah oleh otoritas Malaysia, bekerja sama dengan pemerintah Indonesia dan juga juga otoritas Filipina.
“Selain itu, itu kehati-hatian nelayan kita yang bekerja di kapal Malaysia juga penting untuk terus ditingkatkan,” jelasnya.
Retno juga berjanji akan mengintensifkan komunikasi dengan para pemilik kapal di Malaysia. Dia juga mendorong pengembangan ekonomi di daerah asal para korban sandera ini.
Sementara itu, salah seorang perwakilan keluarga korban sandera dari Wakatobi, Sulawesi Tenggara, Zulimin Sima, menungkapkan terima kasihnya kepada pemerintah yang telah membantu menyelamatkan dan memulangkan anggota keluarganya.
“Saya dari pihak yang disandera, keluarga mungkin sudah ada di depan kami. Jadi saya mewakili salah satu keluarga. Saya ucapkan banyak terima kasih kepada Ibu Menteri Luar Negeri beserta jajarannya. Juga kepada bapak-bapak TNI yang telah berupaya membantu kepulangan keluarga dan anak kami,” pungkasnya.
(mdk/pan)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Satu keluarga berjumlah enam orang yang merupakan pengungsi Rohingya mendatangi Kantor Disdukcapil Makassar untuk mengajukan pembuatan KK dan KTP.
Baca SelengkapnyaKantor Wilayah Kemenkumham Sulawesi Selatan mengusulkan 6.426 narapidana menerima remisi atau pengurangan masa pidana saat momen Hari Kemerdekaan Indonesia.
Baca SelengkapnyaPolisi ungkap detik-detik peristiwa tewasnya eks calon siswa Bintara Iwan oleh anggota TNI AL Serda Adan.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Perempuan ini membagikan kisah pahit asmaranya di masa lalu yang diremehkan ibu dari kekasihnya.
Baca SelengkapnyaKeluarga diminta setor Rp200 juta agar anaknya lulus, padahal sudah dibunuh
Baca SelengkapnyaPengacara mengatakan kepada majelis hakim pemohon telah menyatakan insaf dan bertobat, dan hanya sekali mengajukan banding ke Mahkamah Tinggi.
Baca SelengkapnyaSetelah korban bekerja sebulan, ia menerima upah yang tak sesuai dengan kesepakatan awal.
Baca SelengkapnyaDua anggota kru ditemukan tidak sadarkan diri di dalam kapal dan telah dibawa ke rumah sakit. Sementara itu, operasi pencarian anggota lainnya masih dilakukan.
Baca SelengkapnyaRW ternyata salah satu anggota Komisi III DPRD Provinsi Nusa Tenggara Timur.
Baca Selengkapnya