Empat fakta ledakan bom Belgia terkait jaringan Teror Paris
Merdeka.com - Pagi kemarin, ibu kota Belgia, Brussels dikejutkan dengan insiden tiga ledakan bom beruntun. Waktu terjadinya tidak berselang lama, setelah dua ledakan terjadi di Bandara Zaventem, satu bom menyusul di stasiun kereta metro Maelbeek.
Persis dengan Serangan Paris, selain dilakukan lebih di satu titik, Teror Belgia juga menggunakan bom bunuh diri sebagai aksinya. Teror Belgia juga menyasar tempat keramaian seperti halnya Teror Paris pada November tahun lalu, yakni di Stadion Stade de France dan aula konser musik Bataclan.
Teror Belgia juga dikaitkan dengan aksi balas dendam, usai ditangkapnya Salah Abdeslam, salah seorang buron diduga pelaku Serangan Paris, yang dicokok Polisi Belgia pada Sabtu kemarin. Temuan terakhir yang semakin mengindikasi bila Teror Belgia masih terhubung erat dengan Serangan Paris adalah pengakuan Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS) yang mengklaim bertanggung jawab.
Berikut empat temuan Teor Belgia mirip Serangan Paris yang dirangkum merdeka.com dari beragam sumber:
Dilakukan beruntun di lebih dari satu titik
Seperti insiden serangan Paris yang dilakukan di beberapa titik secara hampir bersamaan, teror di Belgia pun memiliki hal serupa. Dua ledakan bom secara mengejutkan terjadi di Bandara Zaventem dan satu bom disusul di stasiun kereta metro Maelbeek.Bila menengok insiden Serangan Paris, beberapa titik teror adalah Stadion Stade de France, aula konser musik Bataclan. Insiden tersebut menewaskan 130 korban jiwa, dan 352 lainnya luka-luka.
Teror Belgia menewaskan sedikitnya 23 orang dan melukai 105 lainnya.
Menggunakan bom bunuh diri
Insiden teror yang marak belakangan terjadi diketahui menggunakan bom bunuh sebagai aksinya. Seperti pada Serangan Paris pada November tahun lalu, insiden Teror Belgia Selasa kemarin juga dilakukan dengan bom bunuh diri.Buktinya, tiga sabuk bom bunuh diri ditemukan di Bandara Zavantem, Brussels, Belgia. Russia Today melaporkan, Selasa (22/3), petugas menemukan tiga sabuk bom bunuh diri dan beberapa bom rakitan yang belum diledakkan di dalam terminal bandara. Temuan ini menguatkan dugaan ledakan disebabkan bom bunuh diri.
Diledakkan di tempat keramaian
Pertandingan sepak bola antara tim nasional Prancis melawan tim nasional Jerman menjadi titik pusat keramaian paling strategis insiden Serangan Paris pada 13 November 2015. Tidak cukup satu tempat, gedung konser Bataclan juga menjadi lokasi 'empuk' para teroris mengambil nyawa mereka yang tidak berdosa. 130 korban jiwa direnggut melalui aksi serangan ini.Begitu pula aksi teror bom beruntun di Brussels, Belgia. Pelaku meledakkan bom bunuh diri mereka di pusat keramaian yang tak terduga, bandara dan stasiun kereta. Mereka yang hendak bepergian menggunakan pesawat dan juga kereta metro harus menjadi korban tak berdosa teror ini.Tidak lama berselang, kedua tempat tersebut lumpuh. Puluhan korban jiwa terus bertambah. Belum diketahui siapa dalang di balik insiden ini, namun besar kemungkinan terkait Serangan Paris.
Diduga kuat masih terhubung dengan pelaku Teror Paris
Ditangkapnya terduga pelaku serangan membabi buta di Paris, Prancis, Salah Abdeslam pada Sabtu kemarin disebut-sebut sebagai pemicu insiden ledakan beruntun di bandara dan stasiun kereta metro di Brussels. Belum diketahui pasti siapa pelaku teror ini, namun Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS) mengklaim bertanggung jawab.Menurut media Mesir, pengakuan itu dipublikasikan melalui Amaq News Agency, sayap media ISIS, seperti dilansir Russia Today, Selasa (22/3).Sama seperti keterangan tertulis ISIS yang disebar ke media massa Prancis pada waktu itu. Dalam surat berbahasa Prancis itu, militan khilafah menyatakan Prancis sejak beberapa bulan ini sudah menjadi "target utama operasi."ISIS menjelaskan serangan ke Paris dilancarkan militan kiriman mereka, sebagai balasan atas kebijakan Negeri Anggur mengirim jet tempur menghancurkan markas mereka di Suriah."Prancis berani menghina kekhalifahan dengan mengirim pesawat-pesawat mereka ke Suriah. Kekhalifahan Islam kini meruntuhkan kesombongan mereka di Paris. Serangan ini cuma awal dan peringatan bagi kaum kafir untuk menjadi pelajaran," demikian kutipan pernyataan ISIS yang disebar Al Hayat Media Centre, sayap propaganda para militan.
(mdk/pan)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
4 Fakta Carok Madura, Pertama Kali Terjadi pada Masa Penjajahan Belanda Kini Sering Disalahpahami
Saat itu, carok jadi strategi penjajah mengadu domba pribumi dengan jagoan kaki tangan mereka.
Baca SelengkapnyaFakta di Balik Ganasnya Penularan DBD di Jepara, Kemenkes Sampai Terjunkan Tim Khusus Amati Jenis Virus
Virus DBD di Jepara menyebar cepat. Lima belas warga sudah jadi korban. Sebelas di antaranya anak-anak
Baca SelengkapnyaFakta Insiden KA Putri Deli Tabrak Truk Tronton di Sergai, Diduga Sopir Nekat Terobos Palang Pintu Perlintasan
Baru-baru ini telah terjadi kecelakaan antara kereta api dengan truk tronton yang terjadi di Serdang Bedagai pada Selasa (19/3) malam.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Jangan Termakan Hasutan Kelompok Intoleran Jelang Nataru
Jangan sampai dimanfaatkan untuk menyebarkan narasi intoleransi, bahkan mengarah pada aksi radikal terorisme.
Baca Selengkapnya5 Fakta Banjir Besar di Demak, Banyak Tanggul Jebol hingga Puluhan Ribu Warga Harus Mengungsi
Banjir besar itu menyebabkan Jalan Pantura Demak-Kudus lumpuh total
Baca SelengkapnyaFakta-fakta Banjir di Bandung Pagi Ini, Sebabkan Kemacetan di Dayeuh Kolot hingga Baleendah
Banjir disebabkan hujan deras yang mengguyur Bandung pada Kamis (11/1) lalu.
Baca SelengkapnyaFakta Unik Adele, Ternyata Pernah Operasi Tenggorokan Akibat Sering Merokok
Adele adalah seorang penyanyi dengan suara yang merdu dan dikenal dengan lagu-lagu yang mengangkat tema patah hati.
Baca Selengkapnya5 Fakta Ledakan di Detasemen Gegana Brimob Polda Jatim, 10 Polisi Terluka Warga Sempat Ketakutan
Ledakan diduga berasal dari sisa temuan bahan peledak yang belum dimusnahkan.
Baca SelengkapnyaKasus Sekeluarga Bunuh Diri Bersama-sama Lompat dari Lantai 22 Apartemen, Tangan Saling Terikat
Hasil pemeriksaan tim identifikasi terhadap keempat jenazah ditemukan adanya tali yang mengikat antar satu korban dengan korban lain.
Baca Selengkapnya