Elon Musk Akui Sebar Hoaks Soal Bantuan Kondom Senilai Hampir Rp1 Triliun ke Gaza
Hoaks tersebut pertama kali disampaikan juru bicara Gedung Putih, Karoline Leavitt, dalam sebuah konferensi pers.

Pemerintahan Donald Trump, termasuk presiden itu sendiri, mengklaim departemen yang dipimpin oleh Elon Musk, yaitu DOGE, telah menemukan alokasi senilai USD50 juta atau sekitar Rp817 miliar untuk bantuan kondom ke Jalur Gaza, Palestina. Menurut laporan Arab News yang dirilis pada Kamis (13/2), Elon Musk telah mencabut klaim palsu yang menyatakan bahwa pemerintah AS menyediakan dana sebesar USD50 juta untuk kondom di Gaza. Ia mengakui pernyataan tersebut adalah hoaks saat menghadapi pertanyaan di Ruang Oval Gedung Putih pada Selasa (11/2).
Elon Musk, yang menjabat sebagai kepala Department of Government Efficiency (DOGE) atau Departemen Efisiensi Pemerintah AS yang baru dibentuk, sebelumnya mendukung pernyataan mantan Presiden Donald Trump. Musk menyatakan ia telah "mengidentifikasi dan menghentikan pengiriman USD50 juta ke Gaza untuk membeli kondom bagi Hamas". Klaim ini pertama kali disampaikan juru bicara Gedung Putih, Karoline Leavitt, dalam konferensi pers. Namun, saat sesi tanya jawab dengan wartawan dari Al Arabiya bersama Trump, Musk dihadapkan pada bukti yang menunjukkan bahwa dana sebesar USD50 juta tersebut sebenarnya ditujukan untuk Provinsi Gaza di Mozambik sebagai bagian dari program pencegahan HIV.
Saat ditanya mengenai keakuratan pernyataannya, Musk mengakui, "Beberapa hal yang saya katakan hoaks (tidak benar) dan harus diperbaiki."
Meskipun ia mengakui kesalahan tersebut, Musk tetap membela kebijakannya untuk memangkas anggaran secara agresif di USAID, yang telah menyebabkan krisis politik dan gugatan hukum.
"Saya tidak yakin kita harus mengirim kondom senilai USD50 juta ke mana pun," ujarnya.
Di sisi lain, Trump yang berdiri di samping Musk selama pemeriksaan tersebut, menolak untuk menarik kembali pernyataannya.