Dubes Jepang: ASEAN wajib bersatu hadapi klaim Laut China Selatan
Merdeka.com - Isu Laut China Selatan yang menyinggung kedaulatan maritim beberapa negara di Asia Tenggara (ASEAN) ditanggapi prihatin oleh Duta Besar Jepang untuk ASEAN yang baru, Kazuo Sunaga. Dia menyatakan negara yang memainkan peran sebagai hegemon seharusnya dihadapi dengan persatuan kawasan.
Di tengah saling klaim perairan itu, Jepang menyatakan siap menjadi mitra ASEAN. Peran Jepang di perairan internasional ini adalah sebagai pemersatu dan pembawa pesan positif.
"Megenai isu Laut China Selatan, peran Jepang di ASEAN masih akan memantau kelanjutannya seperti apa ke depannya. Kami berharap dapat mempersatukan dan membawa pesan yang kuat untuk saling menghormati kedaulatan maritim antar negara," katanya di Kantor Sekretariat ASEAN, Kamis (31/3).
Sunaga secara tidak langsung menyinggung China yang mengklaim 80 persen kawasan perairan kaya SDA itu sebagai wilayah mereka. Dia mengatakan Negeri Matahari Terbit tidak pernah membenarkan ada negara yang mengklaim kepemilikian wilayah maritim tersebut.
"Jepang menentang bila ada negara yang coba membuat gaduh situasi, semua ada kedaulatan hukum yang jelas dan harus disikapi dengan terbuka dan damai," terangnya.
Aksi klaim satu sama lain hanya akan membuat situasi perdamaian di ASEAN semakin tak terkendali. "Karena perdamaian adalah kunci sukses pemersatu negara-negara di ASEAN," tutupnya.
Sebulan terakhir, terjadi beberapa kali insiden justru di kawasan yang tidak terkait langsung dengan sengketa Laut China Selatan. Kapal penjaga pantai China menghalangi upaya penangkapan pencuri ikan oleh pemerintah Indonesia di Natuna.
Beberapa hari kemudian, pemerintah Malaysia mencatat ada 100-an kapal asal China sengaja masuk berombongan ke perairan mereka dekat Sabah. Kedua negara sudah menyatakan protes kepada Tiongkok atas insiden tersebut, apalagi status RI atau Malaysia tidak berkepentingan dengan ZEE maupun batas wilayah di laut sengketa.
(mdk/ard)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Soal Konflik Laut China Selatan, Anies Soroti Ganjar Tak Singgung ASEAN
Tema debat berkaitan dengan pertahanan, keamanan, hubungan internasional dan geopolitik.
Baca SelengkapnyaChina Pelan-pelan Buat AS Khawatir dengan Persaingan Luar Angkasa, Ini Penyebabnya
Ini yang dikhawatirkan AS bila tidak segera memutuskan kelanjutan stasiun luar angkasa yang akan habis masa pakainya.
Baca SelengkapnyaIndia Lepaskan Merpati yang Dituding Jadi Mata-Mata China, Di Sayapnya Ada Tulisan
India Lepaskan Merpati yang Dituding Jadi Mata-Mata China, Di Sayapnya Ada Tulisan
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Berkaca dari China, Nasib Indonesia Jadi Negara Maju atau Tidak Ditentukan 2 Pilpres Selanjutnya
Adapun perhitungan ini didapatnya setelah berkaca dari China, yang butuh waktu 40 tahun untuk jadi negara dengan kekuatan ekonomi besar dunia.
Baca SelengkapnyaIndonesia Harus Lebih Tegas Melawan Diskriminasi Perdagangan Global
Indonesia kini menghadapi diskriminasi perdagangan dari banyak negara terkait kebijakan ekspor minyak kelapa sawit.
Baca SelengkapnyaKrisis Pangan Akibat Pupuk Langka, 22 Negara Ogah Jual Beras ke Luar Negeri
Banyak negara kini memilih berjaga untuk kepentingan dalam negeri dengan cara menutup keran ekspor pangannya,
Baca SelengkapnyaKonflik LCS, Kepala Bakamla Ingin TNI Diperkuat Melebihi China
Irvansyah juga mengusulkan Kota Ranai di Natuna dibuat seperti stasiun atau pangkalan untuk titik kumpul anggota.
Baca SelengkapnyaJokowi Ditanya Makna Dasi Kuning saat Kunjungan ke Jepang, Dijawab Tersenyum Sambil Angkat Alis
Jokowi mengatakan bahwa Jepang merupakan mitra strategis bagi Indonesia dan ASEAN
Baca SelengkapnyaMenko Polhukam: Perlu Hati-hati Menangani Konflik Laut China Selatan
"Perlu kehati-hatian dalam menangani konflik dan menyikapi dinamika situasi yang berkembang," kata Menko Polhukam
Baca Selengkapnya