Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Dua Negara Ini Jadi Ancaman Serangan Intelijen dan Siber Terbesar bagi AS

Dua Negara Ini Jadi Ancaman Serangan Intelijen dan Siber Terbesar bagi AS pejabat intelijen as di depan senat. ©Reuters

Merdeka.com - Direktur Intelijen Nasional Amerika Serikat Dan Coats kemarin mengatakan Rusia dan China menjadi ancaman serangan intelijen dan siber terbesar bagi AS. Ancaman itu lebih besar daripada sebelumnya.

Di saat kedua negara itu memperluas pengaruh mereka secara global, sejumlah sekutu AS kini menarik dukungan sebagai bagian dari perubahan sikap mereka terhadap kebijakan keamanan dan perdagangan AS.

"China, Rusia, Iran, dan Korea Utara, kini meningkatkan operasi siber mereka dengan berbagai cara untuk mencuri informasi, mempengaruhi warga kita, atau mengganggu infrasturktur yang rentan," kata Coats, seperti dilansir laman Channel News Asia, Selasa (29/1).

"Hubungan Moskow dan Beijing kini lebih dekat dari pada beberapa dekade sebelumnya," ujar Coats dalam pertemuan tahunan dengan Komite Intelijen Senat membahas ancaman global. Coats berbicara di depan Senat AS bersama direktur FBI, CIA, dan pejabat intelijen lainnya.

Dia juga mengatakan beberapa negara sekutu AS kini ingin independen, sebagai bagian dari respons mereka terhadpa perubahan kebijakan keaman dan perdagangan AS. Mereka kini membuka kemungkinan untuk hubungan kerja sama baru.

"Usai Perang Dunia Kedua, sistem internasional kini dalam kondisi menegangkan lantaran ancaman serangan siber, senjata pemusnah massal, kompetisi di luar angkasa, dan konflik regional," kata Coats.

Musuh-musuh AS kini tampaknya ingin campur tangan dalam pemilu AS 2020 nanti dengan kemampuan dan strategi baru.

Dia mengatakan media sosial Rusia akan terus berupaya menggoreng isu ketegangan rasial, ketidakpercayaan terhadap pemerintah, dan mengkritisi politisi yang anti-Rusia.

Senator Mark Warner, ketua panel dari Demokrat, dalam pidato pembukanya menuturkan dia khawatir dengan media sosial di Rusia yang membesar-besarkan perbedaan di tengah masyarakat dan mempengaruhi proses demokrasi serta ancaman China di bidang teknologi.

pendiri huawei ren zhengfei dan xi jinping

pendiri huawei ren zhengfei dan xi jinping ©Reuters/Matthew Lloyd

Kementerian Kehakiman Amerika Serikat mendakwa perusahaan telekomunikasi China, Huawei, dan kepala keuangannya Meng Wanzhou.

AS mendakwa Huawei dan putri bos perusahaan itu, Meng dengan tuduhan penipuan bank, menghalangi proses hukum, dan pencurian teknologi, demikian seperti dilansir BBC, Selasa (29/1).

Kasus ini disebut-sebut bisa meningkatkan ketegangan antara China dan AS, dan berdampak pada upaya ekspansi global Huawei. Sejauh ini Meng Wanzhou dan Huawei membantah tuduhan AS.

Meng Wanzhou ditangkap di Kanada bulan lalu atas permintaan AS yang menuduh putri pendiri Huawei itu menghindari sanksi Amerika terhadap Iran.

"Selama bertahun-tahun, perusahaan-perusahaan China telah melanggar undang-undang ekspor kami dan merusak sanksi, seringkali menggunakan sistem keuangan AS untuk memfasilitasi kegiatan ilegal mereka. Ini akan berakhir," kata Menteri Perdagangan AS Wilbur Ross mengumumkan dakwaan itu.

Dalam sebuah pernyataan, Huawei menolak tuduhan itu, dengan mengatakan pihaknya tidak melakukan "salah satu dari pelanggaran yang dinyatakan" dan bahwa "tidak mengetahui adanya kesalahan oleh Nona Meng."

(mdk/pan)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Perbedaan Negara Kesatuan dan Negara Serikat, Ini Penjelasannya
Perbedaan Negara Kesatuan dan Negara Serikat, Ini Penjelasannya

Ada berbagai bentuk negara di dunia, dan masing-masing memiliki cirinya tersendiri.

Baca Selengkapnya
Berkaca dari China, Nasib Indonesia Jadi Negara Maju atau Tidak Ditentukan 2 Pilpres Selanjutnya
Berkaca dari China, Nasib Indonesia Jadi Negara Maju atau Tidak Ditentukan 2 Pilpres Selanjutnya

Adapun perhitungan ini didapatnya setelah berkaca dari China, yang butuh waktu 40 tahun untuk jadi negara dengan kekuatan ekonomi besar dunia.

Baca Selengkapnya
Kesenjangan adalah Perbedaan yang Tak Seimbang, Ketahui Berbagai Contohnya
Kesenjangan adalah Perbedaan yang Tak Seimbang, Ketahui Berbagai Contohnya

Masalah kesenjangan ini tidak hanya terjadi dalam aspek sosial masyarakat, tetapi juga berbagai aspek lainnya.

Baca Selengkapnya
Kamu sudah membaca beberapa halaman,Berikut rekomendasi
video untuk kamu.
SWIPE UP
Untuk melanjutkan membaca.
Apa Arti Pemilu? Ketahui Asas & Dasar Penyelenggaraan Pemilihan di Indonesia
Apa Arti Pemilu? Ketahui Asas & Dasar Penyelenggaraan Pemilihan di Indonesia

Apa arti pemilu? Berikut penjelasannya secara rinci.

Baca Selengkapnya
Negara Miskin Bakal Menjadi Negara Kuat karena Hal Ini
Negara Miskin Bakal Menjadi Negara Kuat karena Hal Ini

Negara miskin diyakini memiliki kekuatan dalam bernegosiasi karena mereka merasakan dampaknya secara langsung.

Baca Selengkapnya
Krisis Pangan Akibat Pupuk Langka, 22 Negara Ogah Jual Beras ke Luar Negeri
Krisis Pangan Akibat Pupuk Langka, 22 Negara Ogah Jual Beras ke Luar Negeri

Banyak negara kini memilih berjaga untuk kepentingan dalam negeri dengan cara menutup keran ekspor pangannya,

Baca Selengkapnya
Sebutkan Asas Pemilu di Indonesia, Inilah Penjelasannya
Sebutkan Asas Pemilu di Indonesia, Inilah Penjelasannya

Menurut Undang-Undang No.7 Tahun 2017 memaparkan bahwa asas pemilu adalah langsung, umum, bebas, rahasia, jujur, dan adil.

Baca Selengkapnya
Tiga Negara Ini Cocok untuk Mencari Kekayaan
Tiga Negara Ini Cocok untuk Mencari Kekayaan

Dari penelitian yang dilakukan, melibatkan beragam keluarga dari berbagai negara, salah satunya Indonesia.

Baca Selengkapnya
Cegah Dampak Konflik Timur Tengah, Pengamat: Masyarakat Indonesia Jangan Terbelah
Cegah Dampak Konflik Timur Tengah, Pengamat: Masyarakat Indonesia Jangan Terbelah

Konflik geopolitik di Timur Tengah sejauh ini tidak berpengaruh pada stabilitas keamanan di Indonesia

Baca Selengkapnya