Dua Mantan Pegawai Twitter Diadili di AS Karena jadi Mata-mata Saudi
Merdeka.com - Pengadilan Seattle Amerika Serikat mendakwa agen Arab Saudi telah mencari informasi pribadi tentang pengguna Twitter termasuk kritik terhadap Kerajaan Arab Saudi.
Ahmad Abouammo, seorang warga negara AS dan Ali Alzabarah, dari Arab Saudi dijatuhi hukuman melalui surat dari pengadilan. Ternyata, terdapat tersangka lain, Ahmed Almutairi, seorang warga negara Arab Saudi, yang juga dituduh sebagai mata-mata.
Dikutip dari BBC, Kamis (7/11) Almutairi didakwa pihak berwenang karena berada di antara dua pihak yaitu sebagai karyawan Twitter sekaligus pejabat Saudi.
Ahmad Abuammo hadir di pengadilan Seattle pada hari Rabu dan ditempatkan di dalam tahanan selagi menunggu sidang berikutnya pada Jumat 8 November.
Ia juga dijatuhi hukuman karena telah memalsukan dokumen dan memberikan pernyataan palsu kepada FBI. Abouamo diketahui tak lagi menjadi karyawan Twitter sejak 2015.
Sedangkan Alzabarah, seorang mantan insinyur di Twitter, juga dijatuhi hukuman karena telah mengakses data pribadi dari lebih 6.000 pengguna Twitter pada 2015 setelah menjadi seorang agen Arab Saudi.
Dia dikonfrontasi oleh pengawasnya dan diberikan cuti administratif sebelum melarikan diri ke Arab Saudi dengan istri dan putrinya, kata para penyelidik.
Saudi Sekutu Penting AS di Timur Tengah
Dalam sebuah pernyataan, Twitter mengatakan bahwa pihaknya mengakui "sejauh mana aktor-aktor jahat akan berusaha" untuk mencoba merusak layanannya.
Pihaknya juga menambahkan: "Kami memahami risiko luar biasa yang dihadapi oleh banyak orang yang menggunakan Twitter untuk berbagi perspektif mereka dengan dunia dan meminta pertanggungjawaban mereka yang berkuasa. Kami memiliki alat untuk melindungi privasi mereka dan kemampuan mereka untuk melakukan pekerjaan penting mereka."
Arab Saudi adalah sekutu penting bagi AS di Timur Tengah.
Presiden Donald Trump mempertahankan hubungan dekat dengan Kerajaan Saudi itu meskipun ada kecaman internasional menyusul pembunuhan jurnalis Jamal Khashoggi di Konsulat Saudi di Istanbul, Turki, Oktober tahun lalu.
Reporter: Benedikta Miranti Tri Verdiana
Sumber: Liputan6.com
(mdk/pan)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Hal tersebut diketahui dari kebiasaan warga setempat yang jarang berinteraksi satu sama lain.
Baca SelengkapnyaDi bawah permukaan pasir, ada banyak air menggenang hingga emas dan berlian.
Baca SelengkapnyaBerikut momen TKW Indonesia pulang ke Tanah Air diantar langsung oleh bosnya.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Jika biasanya dalam kurun waktu yang pendek, kali ini salju dengan cuaca dingin justru bertahan cukup lama di Arab Saudi.
Baca SelengkapnyaFatin (23),warga Lombok Tengah, Nusa Tenggara Barat mengaku masih bersedih dan belum menerima kenyataan bahwa dirinya gagal berangkat kerja ke Dubai di 2024.
Baca SelengkapnyaArab Saudi Masih Tetap Ingin Normalisasi dengan Israel Setelah Perang di Gaza Usai
Baca SelengkapnyaKementerian Agama terus mematangkan layanan haji, seperti transportasi, akomodasi, konsumsi, dan berbagai layanan lainnya di Arab Saudi.
Baca SelengkapnyaSebanyak 320 peserta yang diumumkan lolos seleksi calon petugas PPIH Arab Saudi.
Baca SelengkapnyaKetua KPU Hasyim Asy'ari mengatakan surat suara lebih yang direndam di Arab Saudi tidak sesuai dengan aturan.
Baca Selengkapnya