Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Dua Jurnalis Myanmar Divonis Dua Tahun Penjara karena Liput Demo Anti Kudeta

Dua Jurnalis Myanmar Divonis Dua Tahun Penjara karena Liput Demo Anti Kudeta Aksi Protes Kudeta Militer Myanmar. ©2021 AFP/Ye Aung THU

Merdeka.com - Pengadilan Myanmar yang dikuasai militer memenjarakan dua jurnalis di bawah undang-undang era kolonial yang baru-baru ini direvisi, di mana penyebaran “berita palsu” ditetapkan sebagai kejahatan. Revisi itu bagian dari tindakan keras junta militer yang terus berlangsung terkait peliputan media atas krisis di negara tersebut.

Pada Rabu, pengadilan militer di Myeik selatan menjatuhkan hukuman dua tahun penjara untuk Aung Kyaw dari Suara Demokratik Burma (DVB) dan Zaw Zaw, seorang reporter lepas untuk Mizzima News, karena meliput unjuk rasa anti-kudeta yang melanda Myanmar sejak 1 Februari.

Aung Kyaw, yang menyiarkan langsung penangkapannya, adalah jurnalis DVB ketiga yang dipenjara sejak kudeta.

Militer juga menindak media independen, mencabut izin sejumlah organisasi berita, termasuk DVB dan Mizzima, juga membatasi akses ke internet dan melarang televisi satelit.

“Junta militer secara ilegal menahan Aung Kyaw,” kata DVB dalam sebuah pernyataan yang menyerukan pembebasannya.

“Ini jelas merupakan pelanggaran hukum nasional dan internasional oleh junta Burma," lanjutnya, dikutip dari Al Jazeera, Jumat (4/6).

Mizzima mengatakan Zaw Zaw adalah salah satu dari lima stafnya yang ditahan sejak kudeta dan menyerukan pembebasannya.

“Mizzima sangat percaya bahwa jurnalisme dan hak atas kebebasan berekspresi bukanlah kejahatan dan bahwa Mizzima dan semua media independen Myanmar harus diizinkan untuk berfungsi secara bebas di Myanmar,” katanya dalam sebuah pernyataan di situsnya.

Menurut kelompok pemantau Reporting ASEAN, 87 wartawan telah ditangkap sejak kudeta dan 51 masih ditahan.

Human Rights Watch mengecam vonis tersebut dan mengatakan tuduhan itu “bermotivasi politik dan palsu”.

“Langkah militer untuk memburu para jurnalis dari media Burma yang dihormati seperti DVB dan Mizzima adalah soal mencekik narasi independen tentang apa yang terjadi di Myanmar,” kata Wakil Direktur Asia Reporting Asian Phil Robertson dalam sebuah pernyataan.

Penangkapan jurnalis asing

Sejumlah wartawan asing juga ditangkap termasuk dua warga negara AS.

Danny Fenster, redaktur pelaksana publikasi independen Frontier Myanmar, ditangkap pada 24 Mei saat dia akan kembali ke negaranya.

Pada Senin, Frontier mengatakan pihaknya belum menerima informasi tentang keberadaan atau keadaan Fenster.

Wakil Menteri Luar Negeri AS, Wendy Sherman mengatakan pihaknya telah menekan militer untuk membebaskan Fenster dan Editor Media Kamayut Nathan Maung, yang ditangkap pada Maret. Dia juga membahas masalah ini dengan negara-negara lain di kawasan itu.

“Penahanan Daniel dan Nathan, serta penggunaan kekerasan oleh militer Burma kepada jurnalis lain, merupakan serangan yang tidak dapat diterima terhadap kebebasan berekspresi di Burma,” kata Sherman dalam panggilan telepon dengan media di Bangkok.

(mdk/pan)
ATAU
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Media Sosial Mulai Hangat Jelang Pemilu 2024, Ini Pesan Kapolri

Media Sosial Mulai Hangat Jelang Pemilu 2024, Ini Pesan Kapolri

Jenderal Bintang Empat tersebut pun mewanti-wanti pentingnya menjaga kerukunan dan perdamaian selama proses pemilu.

Baca Selengkapnya
NasDem Ingin Historis Jakarta Dipertimbangkan Dalam Pembahasan RUU DKJ

NasDem Ingin Historis Jakarta Dipertimbangkan Dalam Pembahasan RUU DKJ

NasDem menilai Jakarta tidak bisa lepas dari sejarah sebagai kota perjuangan, kota proklamasi, kota politik.

Baca Selengkapnya
Jakarta Mencekam & Penuh Teror, Begini Sejarahnya Ibu Kota Pindah ke Yogyakarta

Jakarta Mencekam & Penuh Teror, Begini Sejarahnya Ibu Kota Pindah ke Yogyakarta

Ada peristiwa kelam di balik sejarah pemindahan ibu kota dari Jakarta ke Yogyakarta. Simak selengkapnya.

Baca Selengkapnya
Kamu sudah membaca beberapa halaman,Berikut rekomendasi
video untuk kamu.
SWIPE UP
Untuk melanjutkan membaca.
Jenderal Agus Subiyanto Sebar 446.219 Prajurit TNI untuk Amankan Pemilu

Jenderal Agus Subiyanto Sebar 446.219 Prajurit TNI untuk Amankan Pemilu

446.219 prajurit TNI secara serentak di seluruh Indonesia dikerahkan untuk mendukung kelancaran pesta demokrasi jelang hari pencoblosan 14 Februari.

Baca Selengkapnya
Ringkus Sindikat Narkoba Fredy Pratama, Polisi Usut Kaitan dengan Murtala Ilyas

Ringkus Sindikat Narkoba Fredy Pratama, Polisi Usut Kaitan dengan Murtala Ilyas

Ada empat tersangka ditangkap di Jawa Tengah yang membawa barang bukti 51 kilogram sabu dengan modus kamuflase menjadi teh China.

Baca Selengkapnya
Awal Mula Pendukung 01 dan 03 Nobar Debat Capres: Kesamaan Tujuan Antisipasi Ancaman Demokrasi

Awal Mula Pendukung 01 dan 03 Nobar Debat Capres: Kesamaan Tujuan Antisipasi Ancaman Demokrasi

Pendukung paslon nomor urut 3 Ganjar-Mahfud yang tergabung dalam Progresif nonton bareng debat Capres dengan pendukung paslon 01 Anies-Cak Imin.

Baca Selengkapnya
Konon Sudah Ada Sejak Era Majapahit, Ini Kisah Para Perajin Keris di Dusun Banyusumurup Bantul

Konon Sudah Ada Sejak Era Majapahit, Ini Kisah Para Perajin Keris di Dusun Banyusumurup Bantul

Mata pencaharian sebagai perajin keris telah diwariskan secara turun-temurun, melintasi berbagai era peradaban.

Baca Selengkapnya
Kisah Burung Berpangkat Letnan Paling Berjasa Bagi Pejuang Indonesia Sampai Tewas Ditembak di Hadapan Komandan

Kisah Burung Berpangkat Letnan Paling Berjasa Bagi Pejuang Indonesia Sampai Tewas Ditembak di Hadapan Komandan

Bukan hanya manusia, ini sosok binatang paling berjasa dalam kemerdekaan Indonesia. Siapa yang dimaksud?

Baca Selengkapnya
Menko Luhut Kesal Banyak Kritik Jelek Pemerintah, Ini Respons Anies Baswedan

Menko Luhut Kesal Banyak Kritik Jelek Pemerintah, Ini Respons Anies Baswedan

Anies menuturkan, ada tiga hal prinsip demokrasi. Yaitu kebebasan berbicara khususnya mengkritik pemerintah.

Baca Selengkapnya