Dua bekas pilot Indonesia diduga bergabung ISIS
Merdeka.com - Otoritas Keamanan Australia melansir dua nama pilot dari Indonesia sebagai sosok yang berbahaya untuk keamanan kawasan. Bocoran data intelijen ini disampaikan situs resmi majalah the Intercept, Kamis (9/7).
Kedua pilot itu bernama Ridwan Agustin, dulu bergabung dengan AirAsia, serta Tommy Abu Alfatih bekerja di Premiair. Nama mereka diedarkan ke dinas intelijen Turki, Inggris, Amerika Serikat, serta Europol agar diawasi lebih lanjut.
Dokumen intelijen bertajuk "Identifikasi pilot Indonesia dengan ketertarikan pada ekstremisme" itu tertanggal 18 Maret 2015. Keduanya disebut-sebut bersimpati pada gerakan Negara Islam Irak dan Syam (ISIS).
Seperti dikutip dari laporan tersebut, pilot berpaham radikal akan sangat berbahaya karena punya kemampuan lebih menggelar serangan teror. Data Intelijen Australia ini mengingatkan bahaya al-Qaidah yang pada 2001 bisa menggelar serangan bunuh diri ke Gedung WTC di New York.
"Nama-nama ini kemungkinan terpengaruh unsur radikal, setidaknya terlihat dari dunia maya dan sebagai hasilnya (dua pilot itu) dapat menimbulkan ancaman keamanan," tulis laporan tersebut.
Ridwan dan Tommy punya pengalaman terbang untuk rute domestik dan internasional. Mereka diketahui pernah terbang hingga Hong Kong, Australia, hingga Eropa.
Untuk kasus Ridwan, AirAsia menyatakan pilot senior itu sudah tidak lagi bekerja pada mereka. Ada selentingan Ridwan dan istrinya, Diah Suci Wulandari yang juga bekerja di AirAsia sebagai pramugari, telah pindah ke Kota Raqqa, Suriah.
"Kami tidak bisa berkomentar lebih jauh," kata jubir AirAsia kepada intercept.
Ridwan diketahui lebih dulu bersimpati pada ISIS pada 2014. Selanjutnya, Tommy, diketahui sebagai kenalan dari Ridwan, ikut membagikan materi-materi teror khilafah di jejaring sosial.
Belakangan, Premiair mengatakan Tommy ikut keluar dari pekerjaan. "Dia tidak lagi menjadi karyawan per 1 Juni 2015."
Polisi Federal Australia (AFP), yang disebut pembocor dokumen tersebut, tidak bersedia mengomentari validitas informasi tersebut.
(mdk/ard)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Dua Pilot Batik Air Ketiduran Saat Bertugas, Ternyata Segini Jam Kerja hingga Gajinya
Kemenhub meminta maskapai untuk memperhatikan waktu dan kualitas istirahat pilot dan awak pesawat.
Baca SelengkapnyaSuaminya Kapten Istrinya Lettu, Potret Pasutri Sama-sama Perwira TNI AU ini Begitu Serasi 'Istri Ku Adik Letting Ku'
Sama-sama perwira TNI AU, sang suami diketahui berpangkat kapten. Sementara sang istri mengabdi di satuan dengan pangkat Letnan Satu atau Lettu.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Angkut 153 Penumpang, Pilot Batik Air Tertidur Sebabkan Pesawat Keluar Jalur di Ketinggian 36.000 Kaki
Penerbangan tersebut dioperasikan oleh dua pilot dan empat kru pramugari.
Baca SelengkapnyaMenghitung Dampak Terburuk Jika Pilot-Kopilot Tertidur Saat Terbangkan Pesawat
Baru-baru ini heboh pilot-kopilot Batik Air tertidur saat terbangkan pesawat dari Kendari ke Jakarta.
Baca SelengkapnyaTiga Maskapai Asing Ajukan Penerbangan Langsung ke Bali, Ada Etihad Airways dari Abu Dhabi
Maskapai asing lainnya yang disasar yakni Turkish Airlines yang rencananya menambah frekuensi penerbangan.
Baca SelengkapnyaSetahun Berlalu, Pilot Susi Air Masih Dalam Belenggu KKB
Pemerintah bersama TNI dan Polri memilih mengedepankan negosiasi dalam membebarkan Pilot Susi Air agar tidak ada warga sipil yang menjadi korban.
Baca SelengkapnyaIni Identitas 2 Pilot Jet Tempur Israel Pengebom Rumah Sakit dan Warga Sipil di Gaza
Identitas 2 Pilot Israel Pengebom Rumah Sakit dan Warga Sipil di Gaza Terungkap
Baca SelengkapnyaPilot dan Copilot Batik Air Tertidur Berbarengan 28 Menit di Ketinggian 36.000 Kaki, Begini Kronologinya
Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) mengklasifikasikan hal tersebut dalam kategori 'serius'.
Baca Selengkapnya