Merdeka.com - Pemakaian masker untuk mencegah penyebaran virus corona menjadi hal penting bagi semua orang dan dijadikan pernyataan politik bagi beberapa pemimpin dunia. Namun, Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump, menyatakan menolak memakai masker, karena tak ingin terlihat konyol.

Dikutip dari The Independent, Jumat (8/5), Trump menolak memakai masker selama berminggu-minggu. Bahkan beberapa menit setelah Pusat Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (CDC) mengumumkan rekomendasi pentingnya memakai masker, Trump mengatakan, "menurut saya, saya tak akan memakainya."

Trump mengatakan kepada penasihatnya bahwa dia yakin memakai masker akan mengirim pesan yang salah. Padahal dia berencana membuka kembali perekonomian.

Jika memakai masker, Trump mengaku opini bahwa dirinya hanya disibukkan dengan masalah kesehatan, alih-alih fokus membuka kembali perekonomian negara. Demikian disampaikan salah satu pelaksana dan dua tim kampanyenya yang tidak berwenang secara terbuka membocorkan percakapan pribadi.

Trump bersikeras membuka kembali perekonomian karena menurut penasihatnya adalah peluang bisa terpilih kembali terpilih pada Pilpres akhir tahun ini.

Kepada orang-orang kepercayaannya, Trump mengatakan takut akan terlihat konyol jika memakai masker dan gambarnya akan muncul dalam berbagai iklan negatif.

Pekan ini, Trump juga tampak tak memakai masker saat berbicara di hadapan wartawan, pekerja, dan agen Secret Service yang semuanya memakai masker saat berkunjung ke pabrik masker di Arizona.

Dia kemudian mengaku memakai masker sebentar di belakang panggung dan melepasnya karena pegawai pabrik mengatakan dia tidak membutuhkannya.

Para ajudan Gedung Putih mengatakan Trump tidak pernah meminta mereka untuk tak memakai masker, tetapi hanya beberapa orang yang memakai.

"Saya pikir, ini adalah kesia-siaan," kata Ketua DPR AS, Nancy Pelosi, menanggapi sikap Trump ini di MSNBC.

"Anda akan berpikir, sebagai Presiden Amerika Serikat, Anda akan memiliki kepercayaan diri untuk menghormati panduan yang dia berikan kepada negara."