Donald Trump Klaim Pengganti Baghdadi Dibunuh Tentara AS
Merdeka.com - Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump mengatakan pada Selasa (29/10), figur terdepan calon pengganti pimpinan ISIS Abu Bakar Al Baghdadi juga telah terbunuh oleh tentara AS. Baghdadi tewas pada Sabtu lalu dalam operasi penyerangan yang dipimpin AS.
"Terkonfirmasi bahwa pengganti nomor satu Abu Bakar Al Baghdadi telah terbunuh oleh tentara Amerika. Kemungkinan besar menjadi calon pengganti utama - Sekarang dia juga tewas!" cuitnya di Twitter, dilansir dari Aljazeera, Rabu (30/10).
Namun demikian Trump tak menyebut nama pengganti Baghdadi yang dimaksud dan tidak memberi penjelasan rinci siapa yang terbunuh. Sementara itu pada Senin lalu, AS mengonfirmasi tewasnya Abu Al Hassan Al Muhajir, juru bicara ISIS dan figur penting dalam organisasi teroris tersebut.
Baghdadi tewas dalam operasi satu malam pasukan AS di barat laut Suriah, dan tewasnya Baghdadi diumumkan Trump pada Minggu (27/10). Sejak operasi berlangsung, sejumlah pemimpin dunia dan analis regional memperingatkan, kendati Baghdadi tewas, ISIS akan tetap menjadi ancaman bagi dunia.
Di bawah komando Baghdadi, ISIS menjadi kelompok bersenjata paling kejam dan brutal dalam sejarah modern dan, puncaknya, mereka mendeklarasikan kekhalifahan yang melingkupi teritori Irak dan Suriah, yang luasnya sama dengan Inggris.
Pengganti Baghdadi?
Masih belum jelas siapa yang akan mengambil alih komando. Jaringan media sosial ISIS belum mengonfirmasi pengumuman Trump terkait kematian Baghdadi, ataupun menyinggung calon penerus.
Analis berspekulasi bahwa daftar calon penerus kemungkinan sedikit. Sejumlah pihak menyebut Abu Othman Al Tunsi. Tunsi berkewarganegaraan Tunisia, pimpinan Dewan Syura ISIS yang merupakan badan konsultasi dan legislatif, menurut pengamat ISIS dari Irak, Hisham Al Hashemi.
Kepada kantor berita AFP, Hashemi mengatakan Abu Saleh Al Juzrawi, dikenal sebagai Haji Abdullah, kemungkinan akan mengambil alih komando. Juzrawi berkewarganegaraan Arab Saudi yang bertugas di Komite Pembantu ISIS.
Spekulasi juga terpusat pada nama Abdullah Qardash - mantan pejabat militer Irak yang dipenjara bersama Baghdadi di Kamp Bucca.
Wartawan Aljazeera, Osama Bin Javaid, melaporkan dari Reyhanli, perbatasan Turki-Suriah, merujuk pada pernyataan sebulan lalu yang dikaitkan dengan kantor berita propaganda ISIS, Amaq mengatakan Qardash telah dipilih sebagai pemimpin bahkan sebelum Trump menyatakan aBaghdadi meninggal. Tetapi beberapa analis mengatakan pernyataan tentang promosi Qardash itu palsu. Mengutip sumber-sumber intelijen Irak, Hashemi mengatakan Qardash tewas sejak 2017.
(mdk/pan)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Putin Ungkap Alasan Dirinya Lebih Suka Joe Biden Ketimbang Trump di Pemilu AS 2024
Putin Sebut Dirinya Lebih Suka Joe Biden Ketimbang Trump di Pemilu AS 2024, Alasannya Tak Terduga
Baca SelengkapnyaTernyata Ini Alasan Jokowi Bagi-Bagi Bansos Beras Jelang Pilpres 2024
Presiden akhirnya buka suara terkait polemik pemberian bansos beras kemasan 10 kg di tahun politik.
Baca SelengkapnyaJokowi Terima Surat Kepercayaan 9 Duta Besar Negara Sahabat
Presiden Jokowi menerima surat kepercayaan dari sembilan duta negara-negara sahabat
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Begini Asal Usul Munculnya Jabatan Presiden dan Ini Presiden Pertama di Dunia
Sebelum ada istilah presiden, seorang pemimpin biasanya disebut dengan 'kaisar', 'raja', dan 'sultan'.
Baca SelengkapnyaMuhadjir dan Airlangga Jelaskan Sumber Dana Bansos yang Dibagikan Presiden Jokowi
Muhadjir mengatakan sumber dana bantuan sosial yang dibagikan Presiden Jokowi berada di luar alokasi dana untuk bansos dan beras.
Baca SelengkapnyaJokowi Panggil Yasonna dan Sri Mulyani ke Istana, Ini yang Dibahas
Presiden Jokowi memanggil Menteri Yasonna dan Sri Mulyani Indrawati ke Istana Negara.
Baca SelengkapnyaBantah Sindiran Anies, Airlangga Tegaskan Indonesia Dianggap Leader Negara di Selatan
Presiden Jokowi bahkan melawat langsung untuk mendorong perdamaian antara Rusia dan Ukraina.
Baca SelengkapnyaIsu Presiden Jokowi Titip Nama Menteri, Gibran: Keputusan di Prabowo
Gibran menampik jika Presiden Joko Widodo menitipkan nama di kabinte pemerintahan selanjutnya.
Baca Selengkapnya