Donald Trump Galang Dana dari Pendukung untuk Lawan Hasil Pilpres
Merdeka.com - Tim kampanye Donald Trump membuka penggalangan dana untuk melawan hasil pilpres dan meminta para pendukung menyumbangkan uang. Skema penggalangan dana yaitu dengan meminta uang tunai kepada para pemilih Republik yang akan dijadikan dana melakukan gugatan hasil pilpres setelah Trump dikalahkan Joe Biden dari Demokrat.
Dalam sebuah surel yang dikirim ke sejumlah pendukung Republik di AS, surel itu mengklaim "kelompok kiri radikal" berusaha mencurangi pemilihan dari rakyat Amerika.
Para pemilih diminta berkontribusi untuk membantu Trump melawan balik jika kalah dalam pemilihan AS dan mengajukan gugatan hukum sebagai upaya memenangkan kembali pemilihan. Demikian dikutip dari laman Metro UK, Senin (9/11).
Penggalangan dana ini dilakukan setelah Trump dan tim kampanyenya berulang kali menuding jutaan surat suara lewat pos di beberapa negara bagian "tidak sah" karena penghitungannya lebih lama dibandingkan surat suara biasa.
Berbagai paket dukungan
Trump telah meminta penghitungan suara dihentikan saat Joe Biden unggul dalam pemilihan berkat tingginya suara yang diperoleh dari surat suara yang dikirim lewat pos.
Tim kampanye Trump kalah dalam dua gugatan sengketa pilpres di negara bagian Michigan dan Georgia yang mempermasalahkan proses penghitungan suara. Trump juga berulang kali menyatakan akan menggugat hasil penghitungan suara di Nevada dan Pennsylvania, di surat suara masih dihitung lebih dari 48 jam setelah TPS ditutup.
Surel penggalangan dana yang dikirim ke para pendukung pada Kamis, secara keliru menyatakan surat suara tidak dapat dihitung setelah pemungutan suara ditutup pada Selasa, meskipun aturan pemilihan AS tentang pemungutan suara melalui surat mengatakan sebaliknya.
"Demokrat mencoba untuk MENCURI pemilihan. Kami tidak akan pernah membiarkan mereka melakukannya," kata surel tersebut.
"Saya membutuhkan SETIAP patriot, termasuk ANDA, untuk maju dan memastikan kami memiliki sumber daya yang cukup untuk melindungi integritas pemilu kami. Saya butuh BANTUAN ANDA untuk menghentikan gerombolan sayap kiri merusak pemilihan kita."
"Hanya ANDA yang bisa menyelamatkan negara kita dari radikal kiri. Jangan mengecewakan negara Anda."
Tim kampanye Trump mengatakan, uang diperlukan untuk membantu mereka "memastikan hanya surat suara resmi yang dihitung ".
Dalam surel yang dikirim kepada pendukungnya kemarin, tim kampanye Trump menawarkan berbagai paket dukungan. Dimulai dari USD 5 atau Rp 70.000, sampai yang 'premium' USD 2.800 atau sekitar Rp 39,4 juta dengan berbagai fasilitas keuntungan.
Di situs Election Defense Task Force juga tertera keterangan berbagai macam paket dukungan untuk Trump.
©secure.winred.com
©secure.winred.com
(mdk/pan)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Respons Petisi Kritik Jokowi, Arus Bawah Indonesia Nyatakan Dukung Penuh Pemerintah
Dukungan dari Arus Bawah Indonesia ini juga sebagai upaya mengawal demokrasi dan menyukseskan gelaran Pilpres 2024 dalam sekali putaran.
Baca SelengkapnyaSoal Dukungan Jokowi di Pilpres 2024, Kaesang: Bisa Ditanyakan ke Bapak, Pilihannya Siapa
Terkait paslon yang didukung Jokowi di Pilpres 2024, Kaesang meminta agar ditanyakan langsung ke presiden
Baca SelengkapnyaJokowi Terima Surat Kepercayaan 9 Duta Besar Negara Sahabat
Presiden Jokowi menerima surat kepercayaan dari sembilan duta negara-negara sahabat
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Catat, Ini Lima Jenis Surat Suara Pemilu 2024 yang Harus Dicoblos
Hak suara terhadap pemilihan presiden dan wakil presiden (pilpres) dan pemilihan legislatif (pileg).
Baca SelengkapnyaJokowi Bicara Rencana Turun Gunung Kampanye di Pilpres 2024, Dukung Siapa?
Jokowi berbicara soal rencana turun gunung untuk kampanye di Pemilihan Presiden 2024.
Baca SelengkapnyaTernyata Ini Alasan Jokowi Bagi-Bagi Bansos Beras Jelang Pilpres 2024
Presiden akhirnya buka suara terkait polemik pemberian bansos beras kemasan 10 kg di tahun politik.
Baca SelengkapnyaJokowi: Presiden dan Menteri Boleh Memihak dan Ikut Kampanye
Presiden Joko Widodo (Jokowi) menyatakan, semua menteri bahkan presiden boleh berkampanye atau mendukung salah satu kandidat pada Pemilu 2024.
Baca SelengkapnyaBegini Asal Usul Munculnya Jabatan Presiden dan Ini Presiden Pertama di Dunia
Sebelum ada istilah presiden, seorang pemimpin biasanya disebut dengan 'kaisar', 'raja', dan 'sultan'.
Baca SelengkapnyaGerakan Petisi 100 Pemakzulan Presiden Jokowi Inkonstitusional, Ini Alasannya
Tidak cukup waktu untuk melakukan pemakzulan Jokowi sebelum Pilpres 2024 diselenggarakan.
Baca Selengkapnya