Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Dokter di India Menangis Memohon Bantuan Oksigen untuk Pasiennya: Mereka Bisa Mati

Dokter di India Menangis Memohon Bantuan Oksigen untuk Pasiennya: Mereka Bisa Mati Mengantre oksigen di India. ©2021 AFP/Prakash SINGH

Merdeka.com - Sejumlah rumah sakit di Delhi, India, terus mengirimkan pesan putus asa memohon pengiriman oksigen darurat pada akhir pekan lalu, memperingatkan bahwa banyak pasien dalam bahaya.

Krisis Covid di India mulai dua pekan lalu namun belum ada tanda-tanda mereda.

Sedikitnya 12 pasien, termasuk seorang dokter, meninggal ketika sebuah rumah sakit ternama kehabisan oksigen pada Sabtu lalu. Di luar rumah sakit, keluarga pasien yang tidak bisa mendapatkan tempat tidur berjuang mendapatkan tabung portabel – terkadang berdiri dalam antrean sampai 12 jam.

Beberapa rumah sakit besar di Delhi bergantung pada persediaan oksigen harian tapi mereka tidak mendapatkan pasokan yang cukup sebagai cadangan saat terjadi hal darurat.

Salah seorang dokter menyebut situasi itu menakutkan. Situasi lebih buruk di rumah sakit-rumah sakit kecil yang tidak punya tangki persediaan dan harus bergantung pada tabung-tabung besar. Krisis oksigen ini datang ketika kasus virus corona mengalami lonjakan.

Dr Gautam Singh, yang mengelola rumah sakit Shri Ram Singh, mengatakan dia memiliki 50 tempat tidur pasien Covid dan ruangan untuk 16 pasien ICU, tapi menolak menerima pasien karena tidak ada jaminan pasokan oksigen.

Dia telah menghubungi panggilan darurat dalam beberapa hari terakhir, mendapatkan oksigen tepat pada waktunya untuk menghindari bencana.

“Ini pertarungan yang kami perjuangkan setiap hari,” ujarnya, dikutip dari BBC, Rabu (5/5).

“Setengah dari pegawai rumah sakit saya sedang di jalan membawa tabung untuk diisi ulang setiap hari, pergi dari satu tempat ke tempat lainnya.”

Dalam unggahan Twitter wartawan BBC India, Vikas Pandey, menampilkan video Dr Singh yang memohon persediaan oksigen sambil menangis.

“Saya minta tolong kirim oksigen kepada kami. Kirimkan oksigen untuk pasien-pasien kami. Tolong kirim oksigen kepada kami. Tolong jangan persulit pasien kami. Mereka bisa mati. Mereka butuh oksigen, kami tidak bisa menyelamatkan mereka, tolong,” ujarnya sambil menangis.

Dr Singh mengatakan, memikirkan kemungkinan pasien mati tanpa oksigen di rumah sakitnya membuatnya tak bisa tidur.

Hear from the head of the hospital. This was two days ago and he got help. But more can be done. pic.twitter.com/geGzPeppxZ

— Vikas Pandey (@BBCVikas) April 28, 2021

Panggilan SOS

Rumah sakit lain juga menghadapi kesulitan yang sama.

Seorang perempuan yang keluarganya memiliki sebuah rumah sakit di Delhi mengatakan tidak ada koordinasi antara pihak berwenang ketika krisis mulai.

“Selama beberapa hari itu, kita tidak tahu siapa orang yang paling relevan yang bisa dihubungi dan siapa pihak berwenang yang menangani masalah ini,” ujarnya.

Dia mengatakan situasi saat ini sedikit lebih baik tapi masih ada ketidakpastian terkait pasokan oksigen yang berdampak kemampuan mereka menerima lebih banyak pasien.

“Setiap kali seseorang menghubungi menanyakan apakah ada petunjuk ketersediaan tempat tidur oksigen, saya merasa ketakutan setiap mengatakan tidak karena saya tidak punya,” jelasnya.

Panggilan SOS dari berbagai rumah sakit, khususnya rumah sakit kecil yang bergantung pada tabung dan tidak punya tangki penyimpanan, datang hampir setiap hari.

Kepala Menteri Delhi, Arvind Kejriwal telah berulang kali mengatakan kota itu tidak mendapatkan cukup oksigen dari pemerintah federal, yang mengalokasikan kuota oksigen untuk negara bagian.

Pemerintah federal mengklaim tidak ada kelangkaan oksigen, tapi kendalannya adalah transportasi.

Pada Sabtu, pengadilan Delhi mengatakan, “cukup ya cukup”.

“Kalian (pemerintah) harus menata segala hal sekarang. Kalian telah menentukan alokasi. Kalian harus memenuhinya.”

Rakyat harus menanggung akibatnya

Tapi situasi di lapangan masih mengerikan.

“Rakyat harus menanggung akibatnya karena perselisihan politik antara negara bagian dan pemerintah federal. Terkadang harga yang harus dibayar adalah nyawa mereka,” kata salah seorang pengamat.

Para keluarga yang berusaha mendapatkan tempat tidur rumah sakit sangat tertekan karena ketidakpastikan pasokan oksigen.

48 jam terakhir menjadi sangat menyiksa bagi Altaf Shamsi. Dia dan seluruh keluarganya dites positif Covid-19 pekan lalu.

Istrinya yang sedang hamil semakin parah dan harus dipindah ke rumah sakit di mana dia melahirkan bayi perempuan pada Jumat lalu. Beberapa jam setelah komplikasi persalinan, dia harus dipasangkan ventilator, di mana dia tetap dalam kondisi kritis.

Altaf kemudian diberitahu kalau ayahnya meninggal di rumah sakit lain, pada saat yang sama rumah sakit di mana istri dan bayinya dirawat di sebuah ICU kehabisan oksigen.

Rumah sakit akhirnya mendapatkan pasokan darurat, tapi Altaf khawatir masalah itu bisa muncul lagi.

“Siapa yang tahu apa yang akan terjadi besok?” kata dia.

Dan di samping kekhawatiran terkait oksigen, rumah sakit memintanya agar memindahkan istrinya ke fasilitas lain, mengatakan mereka tidak punya cukup pegawai. Artinya dia harus mengawasi kadar oksigen dan demam istrinya.

“Kalian bahkan tidak bisa membayangkan rasa sakit yang sedang saya hadapi,” kata dia.

(mdk/pan)
ATAU
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Dikabarkan Meninggal, Ini Kondisi Dokter Lo Sebenarnya

Dikabarkan Meninggal, Ini Kondisi Dokter Lo Sebenarnya

Ia membenarkan jika dokter Lo Siauw Ging MARS saat ini sedang mendapat perawatan di Rumah Sakit Kasih Ibu (RSKI) Solo.

Baca Selengkapnya
Indonesia Darurat Pemenuhan Dokter Spesialis, Apa Penyebabnya?

Indonesia Darurat Pemenuhan Dokter Spesialis, Apa Penyebabnya?

Ikatan Dokter Indonesia (IDI) menyebutkan bahwa Indonesia membutuhkan 78.400 dokter spesialis.

Baca Selengkapnya
Tak Perlu Terlalu Lama, Menyusui Bayi Cukup Dilakukan 15-30 Menit Saja

Tak Perlu Terlalu Lama, Menyusui Bayi Cukup Dilakukan 15-30 Menit Saja

Pemberian ASI merupakan hal penting pada bayi. Dalam pemberiannya, dokter anak menyebut cukup dilakukan selama 15-30 menit.

Baca Selengkapnya
Kamu sudah membaca beberapa halaman,Berikut rekomendasi
video untuk kamu.
SWIPE UP
Untuk melanjutkan membaca.
Ramai Kasus Istri Pasien Mengaku Dicabuli, Ini Kode Etik Profesi Dokter

Ramai Kasus Istri Pasien Mengaku Dicabuli, Ini Kode Etik Profesi Dokter

Dalam pemeriksaan majelis etik, dokter MY membantah telah mencabuli istri pasien.

Baca Selengkapnya
Cerita Dokter Pasiennya Usia 25 Tahun Mendadak Masuk IGD lalu Divonis Gagal Ginjal, Ternyata Sering Minum Pil Diet

Cerita Dokter Pasiennya Usia 25 Tahun Mendadak Masuk IGD lalu Divonis Gagal Ginjal, Ternyata Sering Minum Pil Diet

Setelah menjalani pemeriksaan, hasilnya mampu membuat dokter sedih hingga gregetan.

Baca Selengkapnya
Dituduh Cabuli Istri Pasien yang Tengah Hamil, Ini Penjelasan Dokter Spesialis Ortopedi saat Disidang

Dituduh Cabuli Istri Pasien yang Tengah Hamil, Ini Penjelasan Dokter Spesialis Ortopedi saat Disidang

Dokter spesialis ortopedi inisial MY membantah telah mencabuli istri pasiennya, wanita hamil berinisial TA (22). Dia siap dihukum jika tuduhan itu terbukti.

Baca Selengkapnya
Dokter di India Berhasil Sambung Dua Tangan Seorang Pelukis yang Buntung Selama Tiga Tahun karena Kecelakaan

Dokter di India Berhasil Sambung Dua Tangan Seorang Pelukis yang Buntung Selama Tiga Tahun karena Kecelakaan

Operasi cangkok tangan ini berlangsung selama lebih dari 12 jam.

Baca Selengkapnya
Perjuangan Dokter Kandungan Diungkap Istri, Tetap Layani Pasien di Bandara Padahal Mau Liburan

Perjuangan Dokter Kandungan Diungkap Istri, Tetap Layani Pasien di Bandara Padahal Mau Liburan

Diungkap sang istri, dokter tersebut kedapatan tetap melayani kendati tengah berlibur.

Baca Selengkapnya
Dokter Forensik ini Ungkap Kasus Pembunuhan Bayi dari Belatung, Sosoknya Dulu Ramai Disorot di Kasus Kopi Sianida Mirna

Dokter Forensik ini Ungkap Kasus Pembunuhan Bayi dari Belatung, Sosoknya Dulu Ramai Disorot di Kasus Kopi Sianida Mirna

Cerita ahli forensik Indonesia pernah ungkap kasus pembunuhan dari hasil otopsi.

Baca Selengkapnya