Merdeka.com - Dokter pribadi Diego Maradona dan enam perawat dituduh mengabaikan legenda sepak bola itu pada hari-hari terakhir hidupnya dan akan diperiksa oleh jaksa Argentina mulai Senin (14/6).
Tujuh orang ini sedang diselidiki atas kasus pembunuhan setelah sebuah pamel ahli yang memeriksa kematian Maradona menemukan dia tidak menerima perawatan yang memadai dan diabaikan dalam waktu yang lama. Demikian dilansir AFP, Senin (14/6).
Maradona meninggal karena serangan jantung pada November tahun lalu dalam usia 60 tahun, hanya beberapa pekan setelah melakukan operasi otak karena penyumbatan darah.
Sebuah penyelidikan dilakukan menyusul gugatan yang diajukan dua dari lima anak Maradona terhadap ahli bedah otak Leopoldo Luque, yang mereka salahkan atas menurunnya kesehatan ayah mereka setelah operasi.
Sebuah panel 20 ahli medis dibentuk oleh kejaksaan Argentina mengatakan bulan lalu, perawatan Maradona penuh dengan "kekurangan dan penyimpangan" dan tim medis menyerahkan kelangsungan hidupnya “pada takdir”. Panel ini menyimpulkan, Maradona dapat memiliki kesempatan yang lebih baik untuk bertahan hidup dengan perawatan yang cukup dalam fasilitas medis yang layak.
Namun dia meninggal di tempat tidurnya di rumah kontrakannya di sebuah lingkungan ekslusif di Buenor Aires, di mana dia menjalani perawatan.
Enam orang lainnya yang sedang dalam penyelidikan yaitu psikiater Maradona, Agustina Cosachov (35), psikolog Carlos Diaz (29), perawat Ricardo Almiron (37), dan Dahiana Madrid (36), koordinator keperawatan Mariano Perroni (40), dan koordinator medis Nancy Forlini (52).
Selama dua pekan sejak Senin, mereka akan hadir di hadapan jaksa, bersama kuasa hukum, untuk menjawab tudingan yang dialamatkan kepada mereka.
Pemeriksaan, yang ditunda sejak bulan lalu karena lonjakan kasus virus corona di Argentina, akan berakhir dengan Luque (39) pada 28 Juni. Seorang hakim kemudian akan memutuskan apakah masalah ini harus diajukan ke pengadilan dalam sebuah proses yang diperkirakan berlangsung berbulan-bulan, bahkan bertahun-tahun.
Ketujuh tersangka ini dilarang meninggalkan Argentina, dan jika terbukti bersalah mereka terancam hukuman delapan dan 25 tahun penjara.
Luque berulang kali membela tindakannya, mengatakan “saya telah melakukan yang terbaik. Saya menawarkan Diego segala yang saya bisa” beberapa hal diterima, ada juga yang tidak.”
Luque juga mengatakan Maradona mengalami depresi di hari-hari terakhir hidupnya.
"Saya tahu bahwa karantina (virus corona) sangat memukulnya," kata Luque.
Maradona berjuang menghentikan kecanduan alkohol dan kokain selama hidupnya. Mantan bintang Boca Juniors, Barcelona, dan Napoli ini menderita kelainan hati, ginjal, dan kardiovaskuler. [pan]
Baca juga:
Ahli Medis Sebut Legenda Sepak Bola Argentina Maradona Dibiarkan Mati
CEK FAKTA: Hoaks Foto Pele Menangis di Makam Diego Maradona
Dokter Pribadi Maradona Diselidiki Atas Tuduhan “Pembunuhan Tak Disengaja”
Diego Maradona
Korea Utara akan Gelar Sidang Parlemen, Bahas Covid Sampai Luar Angkasa
Sekitar 2 Jam yang laluBangladesh Minta Bantuan China untuk Pulangkan Pengungsi Rohingya ke Myanmar
Sekitar 4 Jam yang laluPresiden Sayap Kiri Pertama Kolombia Ajak Dunia Perangi Narkoba
Sekitar 4 Jam yang laluPerangi Israel Sejak 1981, Siapa Sebenarnya Kelompok Jihad Islam Palestina?
Sekitar 4 Jam yang laluBenda Mengejutkan Ditemukan di Dasar Sungai Mengering di Italia
Sekitar 5 Jam yang laluIsrael Masih Serang Gaza Meski Gencatan Senjata Sudah Disepakati
Sekitar 6 Jam yang laluKorea Utara Tawari Rusia 100 Ribu Relawan untuk Bertempur di Ukraina
Sekitar 8 Jam yang lalu"Putin" Muncul di Taman Bermain di Kota New York
Sekitar 8 Jam yang laluSerang Keluarga Asia karena Dianggap Penyebar Covid-19, Pria AS Dipenjara 25 Tahun
Sekitar 9 Jam yang laluJoe Biden Kecam Pembunuhan Empat Imigran Muslim di Amerika
Sekitar 9 Jam yang laluEmpat Pria Muslim di AS Dibunuh
Sekitar 10 Jam yang laluCEK FAKTA: Tidak Benar Sunscreen dan Konsumsi Minyak Sayur Menyebabkan Kanker Kulit
Sekitar 5 Hari yang laluKetahui Perbedaan antara Sunscreem dan Sunblock, Cegah Salah saat Memilih
Sekitar 6 Bulan yang lalu12 Rekomendasi Sunscreen Ringan di Bawah Rp100.000 dengan SPF Minimal 30
Sekitar 7 Bulan yang lalu5 Rekomendasi Sunscreen Gel Terbaik Ini Cocok untuk Kulit Berminyak
Sekitar 11 Bulan yang laluAKP Rita Yuliana Buka Suara soal Diisukan Punya Hubungan dengan Jenderal
Sekitar 39 Menit yang laluCopot Irjen Ferdy Sambo, Kapolri Lantik Syahardiantono jadi Kadiv Propam
Sekitar 2 Jam yang laluLPSK Jelaskan Syarat Bharada E untuk Jadi Justice Collaborator: Bukan Pelaku Utama
Sekitar 3 Jam yang laluSeskab: Presiden Minta Kasus Brigadir J Diselesaikan Agar Citra Polri Tak Babak Belur
Sekitar 3 Jam yang laluVIDEO: Timsus Bentukan Kapolri 'Gaspol' Periksa Ferdy Sambo di Mako Brimob
Sekitar 1 Jam yang laluVIDEO: Profil Komjen Agus Andrianto, Kabareskrim Perintahkan Brimob Siaga di Mabes
Sekitar 1 Jam yang laluCopot Irjen Ferdy Sambo, Kapolri Lantik Syahardiantono jadi Kadiv Propam
Sekitar 2 Jam yang laluMahfud MD Sebut Kasus Kematian Brigadir J ada 3 Tersangka, Ini Kata Kabareskrim
Sekitar 3 Jam yang laluVIDEO: Timsus Bentukan Kapolri 'Gaspol' Periksa Ferdy Sambo di Mako Brimob
Sekitar 1 Jam yang laluVIDEO: Profil Komjen Agus Andrianto, Kabareskrim Perintahkan Brimob Siaga di Mabes
Sekitar 1 Jam yang laluMahfud MD Sebut Kasus Kematian Brigadir J ada 3 Tersangka, Ini Kata Kabareskrim
Sekitar 3 Jam yang laluEkonomi Tumbuh Impresif, Puteri Komarudin: Pemulihan Terus Berlanjut dan Semakin Kuat
Sekitar 5 Jam yang laluSukamta: Indonesia Harus galang Kekuatan Internasional Hentikan Kebrutalan Israel
Sekitar 5 Jam yang laluBRI Liga 1: Baru Cetak 3 Gol Sejak 2011, Gelandang Bhayangkara Lebih Pentingkan Kemenangan
Sekitar 24 Menit yang laluAdvertisement
Advertisement
Sandiaga Salahuddin Uno
Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif RI
Ingatlah untuk menjaga komentar tetap hormat dan mengikuti pedoman komunitas kami