Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Diklaim Akurat, WHO Rekomendasikan Dua Alat Tes Covid-19 untuk Situasi Darurat

Diklaim Akurat, WHO Rekomendasikan Dua Alat Tes Covid-19 untuk Situasi Darurat Virus Corona. ©2020 Merdeka.com/who.int

Merdeka.com - Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) merekomendasikan dua alat tes Covid-19, genesig Real-Time PCR Coronavirus (Covid-19) dan cobas SARS-CoV-2 Qualitative assay for use on the cobas® 6800/8800 Systems, ke dalam daftar alat uji darurat atau Emergency Use Listing (EUL), karena peralatan itu dianggap akurat mendeteksi penyebab penyakit, virus SARS-CoV-2.

Daftar alat uji yang telah masuk dalam sistem EUL dapat menjadi panduan bagi otoritas kesehatan di negara-negara mitra, Perserikatan Bangsa-Bangsa, dan lembaga penanggulangan Covid-19 lainnya untuk membeli atau melakukan pengadaan alat uji Covid-19, demikian keterangan WHO dalam pernyataan resminya.

"Dengan masuknya dua alat ini dalam daftar penggunaan darurat memungkinkan banyak negara untuk meningkatkan kapasitas tes dengan kualitas yang terjamin (akurat, red)," kata Asisten Direktur Jenderal WHO untuk Obat-Obatan dan Produk Kesehatan, Dr Mariangela Simao lewat pernyataan tertulis di laman resmi WHO sebagaimana dikutip Antara, Rabu (8/4).

Buatan Inggris dan Amerika

Dalam pernyataan tertulis WHO, genesig Real-Time PCR Coronavirus (Covid-19) merupakan alat uji Covid-19 buatan Primerdesign, perusahaan bio-teknologi asal Inggris yang menciptakan banyak produk uji PCR (Polymerase chain reaction) secara langsung (real time) dan kuantitatif.

Alat itu, menurut WHO, dapat digunakan dalam laboratorium dengan kapasitas pengujian sampel yang moderat atau menengah.

Sementara itu, cobas SARS-CoV-2 Qualitative assay for use on the cobas 6800/8800 Systems, merupakan alat uji buatan Roche, perusahaan bio-teknologi asal Amerika Serikat, cocok digunakan di laboratorium yang berukuran dan berkapasitas lebih besar.

Dua alat itu telah lolos rangkaian pemeriksaan dan tes dari sejumlah ahli WHO yang telah mencari alat uji Covid-19 untuk situasi darurat sejak akhir Januari tahun ini. Lewat pengumuman mengenai EUL secara terbuka, WHO mengundang perusahaan bioteknologi untuk mengirim proposal mengenai alat ujinya agar dapat ditelaah lebih jauh oleh pakar dari WHO.

Prosedur EUL

EUL merupakan prosedur yang ditetapkan WHO untuk mempercepat pengadaan alat uji Covid-19 di tengah situasi darurat kesehatan.

"Langkah itu ditujukan untuk membantu lembaga pengadaan dan negara-negara mencari alat yang akurat di tengah banyaknya pilihan yang tersedia. Proses pemeriksaan yang dilakukan membuat kualitas dan performa produk terjamin baik," ujar WHO lewat pernyataan tertulisnya.

Sejak Covid-19 mewabah pertama kali di Kota Wuhan, China pada akhir tahun lalu, sampai hari ini WHO mencatat kasus positif telah ditemukan pada 1.317.130 di 202 negara dan wilayah. Dari total pasien, 74.304 di antaranya meninggal dunia, sementara lebih dari 300.000 pasien dinyatakan sembuh.

(mdk/bal)
ATAU
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Kasus Covid-19 di Sumsel Naik Drastis usai Libur Nataru, 1 Orang Meninggal

Kasus Covid-19 di Sumsel Naik Drastis usai Libur Nataru, 1 Orang Meninggal

Kemenkes RI sudah mengirimkan vaksin Inavac ke Dinkes Sumsel.

Baca Selengkapnya
Kombes Pol Yade Setiawan Sukses raih Doktor dan Pertahankan Disertasi Penanganan Covid 19.

Kombes Pol Yade Setiawan Sukses raih Doktor dan Pertahankan Disertasi Penanganan Covid 19.

Kombes Pol Yade Setiawan Sukses raih Doktor dan Pertahankan Disertasi Penanganan Covid 19.

Baca Selengkapnya
Daftar 9 Varian yang Mendominasi Kasus Covid-19 Dunia Menurut WHO

Daftar 9 Varian yang Mendominasi Kasus Covid-19 Dunia Menurut WHO

WHO saat ini memonitor berbagai varian yang banyak ditemui.

Baca Selengkapnya
Kamu sudah membaca beberapa halaman,Berikut rekomendasi
video untuk kamu.
SWIPE UP
Untuk melanjutkan membaca.
Covid-19 Naik Lagi, Menkes Minta Masyarakat Pakai Masker Selama Libur Akhir Tahun

Covid-19 Naik Lagi, Menkes Minta Masyarakat Pakai Masker Selama Libur Akhir Tahun

Imbauan ini mengingat penularan Covid-19 dilaporkan kembali meningkat dalam beberapa waktu terakhir.

Baca Selengkapnya
Kemenkes Temukan Kasus Covid-19 Varian JN.1 di Jakarta dan Batam

Kemenkes Temukan Kasus Covid-19 Varian JN.1 di Jakarta dan Batam

Covid-19 varian JN.1 dilaporkan berkaitan erat dengan varian BA.2.86 dan dikhawatirkan dapat mempengaruhi pola penularan dan tingkat keparahan penyakit.

Baca Selengkapnya
Jokowi ke Menkes soal Kasus Covid-19: Amati Betul Secara Detail Perkembangannya Seperti Apa

Jokowi ke Menkes soal Kasus Covid-19: Amati Betul Secara Detail Perkembangannya Seperti Apa

Informasi Jokowi terima dari Menkes, kasus Covid-19 masih dalam kondisi yang baik meski memang ada kenaikan.

Baca Selengkapnya
Kasus Covid-19 Meningkat di 21 Provinsi

Kasus Covid-19 Meningkat di 21 Provinsi

Tren kenaikan kasus mingguan Covid-19 nasional per 9 Desember 2023 dilaporkan menyentuh angka 554 kasus positif.

Baca Selengkapnya
Dinkes DKI Akhirnya Mengungkap Jumlah Kasus Covid-19 JN.1 di Jakarta Selama Tahun 2023

Dinkes DKI Akhirnya Mengungkap Jumlah Kasus Covid-19 JN.1 di Jakarta Selama Tahun 2023

Ani menjelaskan, JN.1 memiliki gejala yang sama seperti Covid-19 lainnya.

Baca Selengkapnya
Kasus Covid-19 Meningkat, Penumpang Kereta Api Wajib Pakai Masker

Kasus Covid-19 Meningkat, Penumpang Kereta Api Wajib Pakai Masker

Imbauan ini seiring meningkatnya angka kasus Covid-19 di Indonesia dalam beberapa waktu terakhir.

Baca Selengkapnya