Diduga tersinggung, UAE usir eks PM Mesir
Merdeka.com - Pemerintah Uni Emirat Arab dikabarkan mengusir mantan Perdana Menteri Mesir, Ahmad Shafiq, yang lari ke negara itu sejak lima tahun lalu usai kalah dari Muhammad Mursi dalam pemilihan presiden. Menurut informasi, pemerintah UEA mendepak mantan jenderal kepercayaan Husni Mubarak itu karena marah, lantaran dituding melarang Shafiq kembali ke Mesir buat maju dalam pemilihan presiden mendatang melawan petahana, Abdul Fattah al-Sisi.
Menurut sejumlah saksi dan penasihat Shafiq, deportasi itu terjadi pada Sabtu kemarin. Sejumlah aparat di UEA sebelumnya mendatangi kediaman Shafiq di Abu Dhabi, dan memintanya kembali ke Mesir menggunakan pesawat jet pribadi. Namun, keluarganya tetap dibolehkan tinggal di sana, dilansir dari laman AFP, Minggu (3/12).
"Mereka bilang dia (Shafiq) harus kembali ke Kairo, karena mereka cuma bisa mengusirnya supaya kembali ke negara asalnya," kata seorang orang dekat Shafiq.
Malah menurut salah satu kuasa hukum Shafiq, Dina Adly, kliennya itu ditangkap oleh aparat UEA dan diusir kembali ke Mesir.
Shafiq dikabarkan sudah tiba di Ibu Kota Kairo, tetapi menghilang. Sanak saudara dan kerabatnya yang menunggu kehadirannya pun dibuat cemas. Sebab menurut mereka, hingga enam jam setelah sampai Shafiq tak juga muncul.
"Kami tidak tahu dia ada di mana. Dia tidak menghubungi siapapun, termasuk pengacaranya," kata seorang kerabat Shafiq.
Setelah dia dan Husni Mubarak terjungkal dari kekuasaan, Shafiq masih berkeras maju lagi dalam pemilihan Presiden. Namun dia kalah dari Muhammad Mursi, yang kini dibui. Alhasil, Shafiq memilih kabur ke UEA buat menghindar dari perkara korupsi membelitnya.
Beberapa hari sebelum diusir, Shafiq menyatakan bakal maju dalam pemilihan presiden Mesir mendatang menantang Al-Sisi, yang sampai saat ini belum menyatakan sikap soal itu. Dia diperkirakan menjadi lawan utama Al-Sisi.
Al-Sisi naik menjadi presiden setelah Mursi jatuh. Dia juga yang menyatakan Ikhwanul Muslimin adalah organisasi terlarang dan memburu seluruh anggotanya. Namun, caranya kerasnya membungkam lawan politik bukan cuma diarahkan kepada Mursi dan pengikutnya, tetapi juga kalangan sekuler dan Nasrani.
Di bawah pemerintahan Al-Sisi, mata uang Pound Mesir malah jatuh dan menyebabkan inflasi melejit. Akhirnya dia harus meminjam USD 12 miliar dari Dana Moneter Dunia (IMF). Dia juga harus menghadapi pergolakan kelompok radikal pengikut Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS) di Semenanjung Sinai.
(mdk/ary)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Menteri PUPR Pastikan Pelantikan Presiden-Wapres 2024 Digelar di IKN
Basuki juga memastikan acara peringatan hari kemerdekaan 17 Agustus akan digelar di IKN.
Baca SelengkapnyaPihak Harun Al Rasyid yang Tewas Ditembak saat Tragedi Pemilu 2019 Belum Dapat Hasil Autopsi, Ini Kata Polri
Nama Harun kembali mencuat setalah calon Presiden nomor urut 1, Anies Baswedan mengundang dan akan membantu menjawab keadilan orangtua Harun, Didin.
Baca SelengkapnyaSerahkan Surat Pengunduran Diri, Mahfud Ungkap Reaksi Jokowi: Beliau Bergurau Seperti Teman Lama
Mahfud telah menyampaikan surat pengunduran diri kepada Presiden Jokowi di Istana Negara.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Mahfud Terkesan Jenderal Bintang 3 TNI AU di Kemenko Polhukam Sampai Sebut Utang Lunas, Ini Sosoknya
Hari ini, Mahfud menyampaikan pidato perpisahan pada jajarannya di Kemenko Polhukam
Baca SelengkapnyaUsman Hamid: Keputusan Mahfud Mundur dari Kabinet Sangat Patut Dihormati
Keputusan Mahfud mundur terjadi di tengah krisis etika dari penyelenggara negara terutama eksekutif dan legislatif.
Baca SelengkapnyaHakim MK Saldi Isra Cecar 4 Menteri Jokowi soal Presiden Lebih Sering ke Jawa Tengah Selama Pemilu 2024
"Apa sih kira-kira yang menjadi pertimbangan Presiden memilih misalnya ke Jawa Tengah itu lebih banyak kunjungannya dibandingkan ke tempat lain?" kata Saldi.
Baca SelengkapnyaHormati Putusan Mahfud Mengundurkan Diri Sebagai Menko Polhukam, Anies: Etika Harus Dijunjung Tinggi
Calon Presiden (Capres) nomor urut 1, Anies Rasyid Baswedan mengaku, menghormati keputusan yang telah diambilnya itu.
Baca SelengkapnyaBeda Sikap dengan Jokowi soal Presiden Boleh Kampanye dan Memihak, Ma'ruf Amin Tegaskan Netral di Pemilu
Ma'ruf Amin merahasiakan pilihannya dan bakal menyoblos pada 14 Februari mendatang.
Baca SelengkapnyaHakim Saldi Isra Tidak Terbukti Melanggar Etik Terafiliasi dengan Partai PDI Perjuangan
Dalam salah pertimbangannya, disebut Saldi membantah adanya komunikasi atau kesepakatan dengan PDI Perjuangan.
Baca Selengkapnya