Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Di Mariupol yang Terkepung, Anak-Anak Korban Perang Dibayangi Kematian

Di Mariupol yang Terkepung, Anak-Anak Korban Perang Dibayangi Kematian Kondisi Kota Mariupol Usai Dihantam Serangan Rusia. ©2022 REUTERS/Alexander Ermochenko

Merdeka.com - Di basement gelap sebuah gedung yang hancur dihantam bom dekat stasiun kereta api Mariupol, empat saudara yang terluka sedang menunggu upaya penyelamatan, di bawah gempuran pasukan Rusia.

Terparah adalah Anya (11). Pecahan akibat ledakan yang terjadi di dekat mereka sepekan lalu saat mereka sedang memasak mengenai bagian arteri femoralisnya, yang membuatnya mengalami pendarahan hebat.

Dia diselamatkan menggunakan Tourniquet (pengikat berbentuk pita atau tali elastis yang umum digunakan untuk menghentikan perdarahan luar yang cukup hebat) dan bubuk pembeku darah setelah sekelompok pria yang nekat melawan gempuran pasukan Rusia membawa anak itu ke tempat perlindungan.

Kakak laki-laki tertua Anya, Valeriy (16), mengalami patah tulang rusuk, luka dan memar, sementara Elena (13) mengalami luka di pahanya. Pecahan peluru menghantam Vladislav (9) di bahu, merobek ototnya.

Mereka berbaring di kasur kotor yang berserakan di lantai beton basement bersama sekitar 150 orang lainnya. Satu-satunya cahaya berasal lampu teplok dan strip lampu LED yang ditenagai oleh baterai mobil.

Ada sedikit makanan. Air diambil bila memungkinkan dari sumur dangkal yang kotor. Tapi gempuran dari darat, laut dan udara tidak mengganggu anak-anak lagi – mereka hanya menunggu apa yang akan terjadi selanjutnya, kata Valentyna Masharenkova (32) yang menyelamatkan Anya dan merawat luka anak-anak itu sampai beberapa hari yang lalu.

Hari ini, Valentyna berada di tempat yang relatif aman di kota Lviv, Ukraina barat. Dia dan tiga anaknya, Evelyn (8), Maria (3), dan Mykhailo (1) melarikan diri empat hari lalu dari basement yang dia tinggali bersama Anya, Valeriy, Elena, Vladislav, dan orang tua mereka.

Dia memohon pada sopir bus, yang tiba pada 24 Maret pagi, untuk memberikan tumpangan juga untuk empat anak yang terluka itu. Tapi sopir itu menolak. Dia telah punya daftar orang untuk diselamatkan dan empat anak malang itu tidak terdaftar.

Terjadi perkelahian ketika beberapa orang mencoba memaksa masuk ke dalam kendaraan, tetapi sopir itu menahan mereka.

Ketika minibus 15 kursi yang mengangkut 28 orang itu melewati pos pemeriksaan Rusia jauh dari pantai, seorang tentara bertanya kepada kelompok itu dari mana mereka berasal.

"Kami bilang dari Mariupol," kenang Valentyna, dikutip dari The Guardian, Rabu (30/3).

"Yah, baik – kota hantu," jawab prajurit itu, melambaikan tangan pada mereka.

Merawat anak-anak yang terluka

Valentyna dan anak-anaknya mengalami kengerian yang tak terbayangkan. Sedangkan Denin, suaminya, bertempur Donetsk, utara Mariupol.

Dia menyaksikan ketika orang tua salah satu teman sekelas Anya dihantam gempuran Rusia hanya beberapa meter dari tempatnya berada.

Halaman di dekat rumah keluarganya diubah menjadi kuburan darurat.

Serangan langsung pada 8 Maret menewaskan perempuan berusia 45 tahun di sebelah tempat tidurnya. Ledakan itu menutupi Valentyna dan anak-anaknya dengan plester dan kaca.

Saat itulah dia memindahkan keluarganya ke tempat penampungan bawah tanah terdekat dan berperan sebagai perawat bagi yang terluka dan sakit, termasuk seorang anak berusia 2,5 tahun dengan cerebral palsy.

Dia memiliki beberapa obat penghilang rasa sakit dan salep untuk diberikan kepada para korban. Ketika kantor kejaksaan setempat diserang, dia mengambil tanaman lidah buaya dalam pot yang daunnya dia gunakan untuk meredakan luka bakar.

Mariupol sudah tak ada lagi

Gempuran di Mariupol terus berkobar. Angka terbaru dari dewan kota menunjukkan setidaknya 5.000 orang tewas selama pengepungan Rusia atas kota itu, 210 di antaranya adalah anak-anak.

Sekitar 290.000 penduduk kota telah melarikan diri. Lebih dari 170.000 orang masih menetap di kota itu kendati 90 persen blok apartemen telah diratakan.

"Mariupol sudah tidak ada lagi," kata Valentyna.

Dia khawatir luka dari empat anak bersaudara itu akan bernanah tanpa perawatannya, dan berusaha sekuat tenaga untuk menyelamatkan mereka.

Beberapa organisasi menawarkan misi penyelamatan dengan biaya 10.000 euro, tetapi dia tidak punya uang. Alih-alih, banyak yang diarahkan pada orang-orang seperti Iryna Prudkova (50), seorang pembuat film dokumenter, yang mengoordinasikan sekelompok sukarelawan di lapangan.

"Kami meminta orang-orang sukarelawan kami untuk menjemput mereka, tetapi mereka bahkan tidak bisa berjalan ke ruang bawah tanah ini karena pertempuran," ujar Prudkova.

Sambil menunggu kabar, Valentyna mencoba membangun semangatnya kembali. Dia mengkhawatirkan putrinya yang berusia delapan tahun, Evelyn.

"Dia ketakutan sepanjang waktu dan dia menangis dan berteriak pesawat akan datang untuk mengebom kita. Saya menenangkannya, mengatakan di sini aman, tidak ada pesawat di sini," ujarnya.

"Tapi itu tak kunjung hilang."

(mdk/pan)
ATAU
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Dibacok Ibu Kandung sampai Tewas, Anak 8 Tahun Ucapkan Kalimat Terakhir: Perut Aku Sakit

Dibacok Ibu Kandung sampai Tewas, Anak 8 Tahun Ucapkan Kalimat Terakhir: Perut Aku Sakit

Istrinya tengah menjalani rawat jalan sejak mengidap ODGJ enam bulan lalu.

Baca Selengkapnya
Fakta Baru Sekeluarga Tewas di Musi Banyuasin, 2 Anak Korban Ditemukan di Semak-Semak & Jamban

Fakta Baru Sekeluarga Tewas di Musi Banyuasin, 2 Anak Korban Ditemukan di Semak-Semak & Jamban

Melihat kondisi korban, diyakini keempatnya sudah tewas lebih dari tiga hari.

Baca Selengkapnya
Ibu Bunuh Anak Kandung di Bekasi Tak Perlihatkan Gestur Sedih, Anggap Korban Masih Hidup

Ibu Bunuh Anak Kandung di Bekasi Tak Perlihatkan Gestur Sedih, Anggap Korban Masih Hidup

Gestur itu diungkap KPAD Kota Bekasi saat mendampingi tersangka menjalani pemeriksaan di Mapolres Metro Bekasi Kota.

Baca Selengkapnya
Kamu sudah membaca beberapa halaman,Berikut rekomendasi
video untuk kamu.
SWIPE UP
Untuk melanjutkan membaca.
Tragis! Ibu Muda Nekat Ajak Anak Tenggak Racun Tikus Usai Diancam Cerai, Berujung Balitanya Tewas

Tragis! Ibu Muda Nekat Ajak Anak Tenggak Racun Tikus Usai Diancam Cerai, Berujung Balitanya Tewas

Pada awal kejadian (31/1), tersangka sempat mengaburkan penyebab kematian korban dengan mengaku tidak tahu terkait penyebab meninggalnya sang anak.

Baca Selengkapnya
Teka-teki Kematian Ibu dan Anak di Palembang, Pengki Menancap pada Tubuh Korban

Teka-teki Kematian Ibu dan Anak di Palembang, Pengki Menancap pada Tubuh Korban

Seorang ibu dan anak di Kota Palembang meninggal secara mengenaskan.

Baca Selengkapnya
Pelaku Pemerkosaan Libatkan Anak Pejabat di Gowa Bertambah Satu, Ini Perannya

Pelaku Pemerkosaan Libatkan Anak Pejabat di Gowa Bertambah Satu, Ini Perannya

Satu pelaku pemerkosaan terhadap seorang wanita di Danau Mawang diamankan berinisial AR.

Baca Selengkapnya
Petugas Damkar Jaktim Pelaku Pencabulan Anak Kandung Ditahan, Polisi: Khawatir Melarikan Diri

Petugas Damkar Jaktim Pelaku Pencabulan Anak Kandung Ditahan, Polisi: Khawatir Melarikan Diri

Petugas Damkar Jaktim Pelaku Pencabulan Anak Kandung Ditahan, Polisi: Khawatir Melarikan Diri

Baca Selengkapnya
Ditangkap Polisi, Petugas Damkar Jaktim yang Cabuli Anak Kandungnya Ditetapkan Tersangka

Ditangkap Polisi, Petugas Damkar Jaktim yang Cabuli Anak Kandungnya Ditetapkan Tersangka

Pelaku berhasil ditangkap di kawasan Jakarta Timur, Selasa (2/4) siang hari tadI

Baca Selengkapnya
Awalnya Disebut Korban Begal, Remaja di Bekasi Ternyata Tewas akibat Tawuran

Awalnya Disebut Korban Begal, Remaja di Bekasi Ternyata Tewas akibat Tawuran

Polisi mengungkap kasus kematian remaja yang sempat dilaporkan sebagai korban begal di Kota Bekasi. Dia ternyata tewas akibat tawuran.

Baca Selengkapnya