Dewan HAM PBB diminta usut langsung kasus-kasus di Papua
Merdeka.com - Kepulauan Solomon menyerukan PBB agar segera memantau langsung situasi di Papua, dalam sidang Dewan Hak Asasi Manusia (HAM) ke-31 di Jenewa, Swiss yang berlangsung pekan ini.
Negara anggota Melanesia Spearhead Groups (MSG) ini memperoleh informasi banyak terjadi pelanggaran HAM berat dalam bentuk penahanan, pembunuhan, serta pembatasan kebebasan berekspresi bagi warga Papua oleh pemerintah Indonesia.
Diplomat Solomon, Barrett Salato, yang memipin delegasi negaranya mengikuti rapat Dewan HAM, mengatakan sebagai sesama bangsa Melanesia negaranya terkejut melihat dugaan pelanggaran HAM begitu marak di Papua.
"Kami mendorong pemerintah Indonesia bekerjasama dengan Dewan HAM PBB memprioritaskan akses untuk Pelapor Khusus PBB untuk Kebebasan Berekspresi datang ke Papua," kata Salato, seperti dilansir Radio New Zealand, Kamis (17/3).
Solomon mengakui Indonesia sudah berupaya melakukan perubahan di Papua, dengan cara memberi status Otonomi Khusus setidaknya satu dasawarsa terakhir. Namun otonomi di bidang ekonomi dan kesehatan itu, tidak berbanding lurus dengan pendekatan aparat keamanan meredam aspirasi politik warga, baik di Papua maupun Papua Barat.
Di luar otonomi pun, karena rendahnya kualitas pembangunan selama bertahun-tahun serta ketimpangan akses ekonomi, Salato menyoroti jumlah warga pribumi Papua yang kini menjadi minoritas di Pulau Papua.
Hanya tersisa 43 persen orang asli Papua di dua provinsi, kalah banyak dibanding pendatang seperti dari Jawa, Makassar, atau etnis-etnis lain.
Seperti usulan Solomon, Papua Nugini tahun lalu pernah melobi pemerintah Indonesia ntuk mengizinkan misi pencari fakta HAM datang ke Papua. Tujuannya agar bisa dipetakan dan dipastikan, di mana saja pelanggaran hak asasi dilakukan terhadap warga pribumi Papua.
(mdk/ard)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Jenderal Bintang Tiga Ini Ungkap Sosok Sersan Asal Papua yang Berani Bentak Dirinya
Cerita Prabowo Subianto saat masih menjadi Danjen Kopassus dan memimpin operasi penting di Papua.
Baca SelengkapnyaMedia Sosial Mulai Hangat Jelang Pemilu 2024, Ini Pesan Kapolri
Jenderal Bintang Empat tersebut pun mewanti-wanti pentingnya menjaga kerukunan dan perdamaian selama proses pemilu.
Baca SelengkapnyaMenembus Kampung Terdalam Papua Dikelilingi Pemandangan Indah, Tanpa Listrik & Aspal, Warganya Damai
Di pedalaman Papua, ada pemandangan alamnya yang menakjubkan.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Baku Tembak di Intan Jaya, TNI-Polri Lukai 3 Anggota KKB
Bayu mengatakan informasi 3 KKB yang tertembak diperoleh dari informan dalam kelompok Yoswa Maisani.
Baca Selengkapnya14 Mahasiswa Penerima Beasiswa Otsus Papua di AS Terancam Dipulangkan, Orang Tua Lapor Komnas HAM
14 Mahasiswa Penerima Beasiswa Otsus Papua di AS Terancam Dipulangkan, Orang Tua Lapor Komnas HAM
Baca SelengkapnyaSebut Situasi Papua Aman, Kapolda dan Pangdam Berharap Perayaan Natal & Tahun Baru Lancar dan Damai
Seperti diketahui, teror KKB tak pernah berhenti. Tak hanya menyasar personel Polri dan prajurit TNI yang bertugas. Mereka juga melukai warga sipil.
Baca SelengkapnyaHeboh Gundukan bak Gunung Baru Muncul Usai Gempa Bawean Jatim, Ini Penjelasan Ahli
Gundukan yang diduga gunung berapi itu beberapa kali diunggah di media sosial dan diberi nama Bledug Kramesan.
Baca SelengkapnyaMahasiswa IPB Galang Edi Swasono yang Hilang saat Penelitian di Pulau Sempu Ditemukan Meninggal
Tim SAR gabungan pun segera melakukan pengecekan dan mengevakuasi jenazah.
Baca SelengkapnyaGempa Susulan Berlanjut di Kepulauan Bawean, Jumlah Pengungsi Bertambah Jadi 34 Ribu Jiwa
Gempa susulan masih terjadi di Kepulauan Bawean, Gresik, Jawa Timur. Akibatnya, banyak warga yang enggan kembali ke rumah dan lebih memilih untuk mengungsi.
Baca Selengkapnya