Merdeka.com - Presiden Palestina Mahmoud Abbas mendesak Israel segera mencopot detektor logam yang dipasang di Masjid Al-Aqsa. Sebagai ultimatum, Abbas memutus koordinasi keamanan dengan Israel.
"Jika Israel ingin koordinasi keamanan dimulai kembali, mereka harus menarik alat (detektor logam) tersebut," kata Abbas dalam pidatonya, seperti dikutip dari Reuters, Senin (24/7).
Pemasangan alat detektor logam di gerbang kompleks Masjid Al-Aqsa sebagai respons atas pembunuhan dua polisi Israel. Hal ini memicu amarah warga Palestina dan Muslim dunia karena dianggap melanggar hak mereka untuk beribadah.
Akibat hal tersebut, protes merebak dan pertikaian terjadi yang menyebabkan beberapa warga Palestina tewas dan lainnya terluka.
"Mereka pasti tahu pada akhirnya akan kalah, karena memang sudah tugas kami untuk mempertahankan keamanan di sisi kami di sini dan di sisi mereka," imbuh Abbas.
Pernyataan Abbas ini juga sebagai respons atas dipasangnya kamera pengawas CCTV di pintu masuk ke Kota Suci Yerusalem. Kamera pengawas itu dilengkapi alat pemindai infra merah dan sinar-X.
Warga Palestina bernama Hussein Da'na, 76 tahun, mengatakan kepada Aljazeera, dia menolak pemasangan kamera karena sangat merugikan warga Palestina.
"Kamera ini dipasang untuk mengidentifikasi wajah orang yang dilarang masuk masjid," kata dia.
"Kami salat tiap subuh di sini dan polisi menyerang kami. Saya akan tetap salat di sini sampai Israel mencopot semua yang sudah dipasang," lanjut dia.
Kamera yang dipasang Israel ditaruh di pintu masuk Gerbang Singa. Polisi Israel melarang wartawan mendekati gerbang.
Gilad Erdan, menteri keamanan publik Israel, memberi peringatan akan potensi "ketidakstabilan skalan besar." Hal tersebut kemungkinan besar terjadi di Tepi Barat, daerah yang berada di luar kendali Abbas.
Erdan menyatakan Israel pada akhirnya mungkin menyingkirkan detektor logam tersebut setelah peninjauan ulang. Alternatifnya, kemungkinan polisi akan menambah pasukan keamnan di pintu masuk kompleks masjid dan memasang CCTV dengan kemampuan deteksi wajah.
"Banyak, walau bagaimanapun, jemaat yang dikenal polisi, yang sudah biasa beribadah di sana, dan orang-orang lanjut usia dan seterusnya, sehingga direkomendasikan untuk menghindari penggunaan detektor logam," kata Erdan kepada Army Radio sebagaimana dikutip Reuters, menyiratkan hanya orang-orang tertentu yang mesti melalui pemeriksaan tambahan. [che]
Baca juga:
Al-Aqsa masih bergejolak, dua warga Palestina terbunuh lagi
Empat negara desak PBB tengahi konflik di Masjid Al-Aqsa
Israel pasang kamera pengawas di kompleks Masjid Al-Aqsa
Begini penjagaan ketat Masjid Al-Aqsa yang ditentang warga Palestina
Iran Gelar Turnamen Drone Militer dengan Rusia, Armenia, Belarusia
Sekitar 1 Jam yang laluBuntut Penikaman, Orang Semakin Tertarik dengan Buku "Ayat-Ayat Setan" Salman Rushdie
Sekitar 2 Jam yang laluSetahun Taliban Berkuasa, "Kadang Kami Bisa Makan Malam, Kadang Tidak"
Sekitar 6 Jam yang laluIbu Tersangka Penikaman Salman Rushdie Sebut Anaknya Berubah Sejak dari Timur Tengah
Sekitar 18 Jam yang laluAung San Suu Kyi Divonis Enam Tahun Penjara Terkait Kasus Korupsi
Sekitar 19 Jam yang laluIran Akhirnya Buka Suara Soal Penikaman Salman Rushdie
Sekitar 20 Jam yang laluNovel Ayat-Ayat Setan Laku Keras di Eropa Setelah Salman Rushdie Ditikam
Sekitar 22 Jam yang laluKorea Utara Cabut Aturan Wajib Pakai Masker Setelah Umumkan Bebas Covid
Sekitar 22 Jam yang laluIlmuwan China Temukan Cara untuk Memperbesar Sel Otak
Sekitar 23 Jam yang laluChina Sita Ribuan Peta Tanpa Wilayah Laut China Selatan yang Diklaim
Sekitar 1 Hari yang laluDonald Trump Tuding Obama Juga Simpan Dokumen Nuklir Setelah Rumahnya Digeledah
Sekitar 1 Hari yang laluSepi Job, Persatuan Dukun Laporkan Pesulap Merah, Ini kata Brigjen Pol Krishna Murti
Sekitar 1 Jam yang laluKabar Terbaru Polwan Cantik Nina Oktoviana, Raih Penghargaan Tertinggi PBB di Afrika
Sekitar 1 Jam yang laluPolisi Baik Cari Orang di Jalan yang Hafal Teks Proklamasi, Ending-nya Tak Terduga
Sekitar 2 Jam yang laluSahabat Ungkap Fakta AKP Rita Yuliana Sebenarnya, Terungkap Statusnya Sekarang
Sekitar 3 Jam yang laluKomnas Perempuan Masih Berusaha Minta Keterangan dari Istri Ferdy Sambo
Sekitar 44 Menit yang laluAlasan LPSK Tak Ingin Membuat Laporan Soal Amplop dari Ferdy Sambo
Sekitar 48 Menit yang laluKomnas HAM Susun Laporan Temuan Kasus Pembunuhan Brigadir J
Sekitar 1 Jam yang laluSoal Kasih Amplop Cokelat Tebal ke LPSK, Ini Klarifikasi Kubu Ferdy Sambo
Sekitar 1 Jam yang laluKomnas Perempuan Masih Berusaha Minta Keterangan dari Istri Ferdy Sambo
Sekitar 44 Menit yang laluKomnas HAM Susun Laporan Temuan Kasus Pembunuhan Brigadir J
Sekitar 1 Jam yang laluKomisi III Panggil Polri, Komnas HAM dan LPSK Terkait Kematian Brigadir J Kamis Ini
Sekitar 1 Jam yang laluSoal Kasih Amplop Cokelat Tebal ke LPSK, Ini Klarifikasi Kubu Ferdy Sambo
Sekitar 1 Jam yang laluKomnas Perempuan Masih Berusaha Minta Keterangan dari Istri Ferdy Sambo
Sekitar 44 Menit yang laluSoal Kasih Amplop Cokelat Tebal ke LPSK, Ini Klarifikasi Kubu Ferdy Sambo
Sekitar 1 Jam yang laluPelanggar Kode Etik Kasus Brigadir J Bertambah jadi 35 Anggota
Sekitar 16 Jam yang laluCEK FAKTA: Hoaks Direktur Jenderal WHO Adalah Bapak Antivaksin Sedunia
Sekitar 1 Hari yang laluVaksin Cacar Monyet akan Diproduksi Selama 24 Jam karena Tingginya Permintaan
Sekitar 2 Minggu yang laluBRI Liga 1: Soal Spaso, Stefano Teco Bisa Coba Dengarkan Keinginan Suporter Bali United
Sekitar 2 Jam yang laluAdvertisement
Advertisement
Sandiaga Salahuddin Uno
Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif RI
Ingatlah untuk menjaga komentar tetap hormat dan mengikuti pedoman komunitas kami