Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

"Desa Kami Diserang, Anak-Anak Kami Sekarat karena Penyakit"

"Desa Kami Diserang, Anak-Anak Kami Sekarat karena Penyakit" Konflik Boko Haram Nigeria. ©AFP PHOTO

Merdeka.com - Anak Fati Usman terbaring sekarat di rumah sakit di daerah timur laut Nigeria. Bocah laki-laki itu sesak napas dan kurus kering. Seekor lalat hinggap di pipinya yang cekung.

Orang pasti berpikir dia baru berusia dua tahun. Tapi Fati Usman mengatakan putranya itu berusia lima tahun.

Fati mengatakan putranya terkena cacar lalu disusul diare.

"Saya beri dia obat, tapi kondisinya tidak kunjung membaik. Dia mengalami diare selama 37 hari," ujarnya, dikutip dari BBC, Rabu (21/9).

Saat kondisi anaknya semakin memburuk, dia membawanya ke rumah sakit di Damaturu, kota utama di negara bagian Yobe.

Lima anaknya meninggal sebelum krisis ini. Putranya yang terbaring lemah itu satu dari empat anaknya yang masih hidup.

Perempuan 34 tahun ini lelah dan trauma. Dia melarikan diri dari serangan kelompok ekstremis Boko Haram di daerah Maino, Yobe. Dia pindah ke sebuah kamp untuk pengungsi lima tahun lalu.

Putra Fati Usman adalah satu dari jutaan orang yang terjebak dalam krisis kemanusiaan di wilayah Nigeria timur laut itu. Krisis ini disebabkan oleh pemberontakan kelompok Islam ekstremis, membuat banyak keluarga di daerah itu kekurangan makanan dan obat-obatan.

Para pekerja organisasi bantuan mengatakan menyusutnya dana bantuan menyebabkan krisis kelaparan, sementara pemerintah Nigeria bergantung dari badan bantuan. PBB juga saat ini lebih fokus mengatasi krisis di Ukraina dan tempat lainnya.

Para pekerja organisasi bantuan ini memperkirakan 1,74 juta anak-anak di bawah lima tahun menderita gizi buruk akut di Nigeria timur laut pada 2022. Jumlah ini mengalami peningkatan 20 persen dari tahun sebelumnya dan 5.000 anak terancam meninggal dalam dua bulan ke depan.

Gizi buruk yang menimpa anak-anak itu diperburuk oleh wabah seperti kolera dan menurunnya hasil panen karena serangan militan.

Suami Fati Usman adalah seorang ulama tapi tidak tinggal bersama keluarga. Fati kadang-kadang menawarkan jasa menjahit baju tetangganya yang ditukar dengan makanan. Tapi kehidupan tetangganya juga serba sulit, sama-sama menjadi korban pemberontakan kelompok ekstremis dan melarikan diri dari rumah mereka. Mereka sangat bergantung pada bantuan organisasi amal dan pemerintah.

"Sejak desa kami diserang, kami dihampiri begitu banyak tragedi. Anak-anak kami sekarat karena penyakit dan mereka bisa semakin parah kecuali ada penanganan untuk menyelamatkan nyawa kami," kata Fati Usman.

Tempuh ratusan kilometer

Seorang dokter di wilayah tersebut, Dr Japhet Udokwu mengatakan banyak keluarga yang melakukan perjalanan lebih dari 100 kilometer untuk mengobati anak-anak mereka karena di daerah mereka tidak ada akses pengobatan atau fasilitas kesehatan.

Fatima Bukar (25) kehilangan tiga anaknya karena gizi buruk. Dia berjalan 30 kilometer menggendong jasar dua anaknya menuju kamp pengungsi. Anaknya tersebut di antara 22 pasien yang dirawat di sebuah layanan kesehatan di Bama.

Putrinya yang berusia empat tahun, yang berbaring di dekatnya dengan pipi bengkak, terus menangis ketika ibunya mengurusi adiknya yang berusia setahun. Putrinya itu juga mengalami gizi buruk.

Pekerja organisasi bantuan, John Mukisa mengatakan tanpa adanya peningkatan bantuan makanan, kematian anak-anak akan semakin banyak.

Sejak menjabat pada 2015, pemerintahan Presiden Muhammadu Buhari berulang kali berjanji mengatasi masalah keamanan dan bencana kemanusiaan, tapi gagal memenuji janjinya.

(mdk/pan)
ATAU
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Tiga Warga Tersengat Ikan Pari saat Asyik Berenang di Pantai Widuri, Satu Orang Pingsan

Tiga Warga Tersengat Ikan Pari saat Asyik Berenang di Pantai Widuri, Satu Orang Pingsan

Dari tiga orang tersebut, satu orang S (34) di antaranya harus dilarikan ke rumah sakit karena tak sadarkan diri.

Baca Selengkapnya
Sadis! Ayah di Muara Baru Banting Anak hingga Tewas, Pelaku Dikenal Tempramen dan Pecandu Narkoba

Sadis! Ayah di Muara Baru Banting Anak hingga Tewas, Pelaku Dikenal Tempramen dan Pecandu Narkoba

Bocah di Muara Baru, Jakarta Utara tewas dibanting sang ayah Usmanto (43).

Baca Selengkapnya
Krisis Pangan Akibat Pupuk Langka, 22 Negara Ogah Jual Beras ke Luar Negeri

Krisis Pangan Akibat Pupuk Langka, 22 Negara Ogah Jual Beras ke Luar Negeri

Banyak negara kini memilih berjaga untuk kepentingan dalam negeri dengan cara menutup keran ekspor pangannya,

Baca Selengkapnya
Kamu sudah membaca beberapa halaman,Berikut rekomendasi
video untuk kamu.
SWIPE UP
Untuk melanjutkan membaca.
Orang Tua Bercerai dan Sang Ayah Wafat, Pria Ini Makan Nasi Kiriman Ibunda sambil Terharu Nangis

Orang Tua Bercerai dan Sang Ayah Wafat, Pria Ini Makan Nasi Kiriman Ibunda sambil Terharu Nangis

Meski nasi mulai basi, pria ini tersentuh dengan aksi ibunda yang tetap peduli dengannya walau sudah memiliki keluarga baru.

Baca Selengkapnya
Menegangkan, Tuna Wicara Gelut Lawan Beruang di OKU hingga Kaki Putus

Menegangkan, Tuna Wicara Gelut Lawan Beruang di OKU hingga Kaki Putus

Peristiwa itu terjadi saat korban berada di kebun bersama ayahnya di Desa Mendingin, Kecamatan Ulu Ogan, Ogan Komering Ulu (OKU).

Baca Selengkapnya
16 Cara Mengatasi Anak Susah Makan, Orang Tua Jangan Panik Dulu

16 Cara Mengatasi Anak Susah Makan, Orang Tua Jangan Panik Dulu

Hampir setiap orang tua pernah mengalami anak susah makan. Namun sebenarnya terdapat cara mengatasi anak susah makan yang bisa diterapkan.

Baca Selengkapnya
Ditinggal Orang Tua Panen Durian, Seorang Remaja Ditemukan Tewas dengan Luka Tusuk

Ditinggal Orang Tua Panen Durian, Seorang Remaja Ditemukan Tewas dengan Luka Tusuk

"Korban ditemukan tewas dengan banyak luka. Diduga akibat pembunuhan," ungkap Kasi Humas Polres OKU Iptu Ibnu Holdon

Baca Selengkapnya
Tragis! Ibu Muda Nekat Ajak Anak Tenggak Racun Tikus Usai Diancam Cerai, Berujung Balitanya Tewas

Tragis! Ibu Muda Nekat Ajak Anak Tenggak Racun Tikus Usai Diancam Cerai, Berujung Balitanya Tewas

Pada awal kejadian (31/1), tersangka sempat mengaburkan penyebab kematian korban dengan mengaku tidak tahu terkait penyebab meninggalnya sang anak.

Baca Selengkapnya
Geger Puluhan Ekor Ternak Babi di Sikka Mati Mendadak, Ternyata Ini Penyebabnya

Geger Puluhan Ekor Ternak Babi di Sikka Mati Mendadak, Ternyata Ini Penyebabnya

situasi penyakit hewan terkini mengindikasikan peningkatan jumlah ternak babi yang sakit dan mati di Kecamatan tersebut.

Baca Selengkapnya