Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Dalam 24 Jam Aparat Keamanan Irak Tembak Mati 13 Demonstran

Dalam 24 Jam Aparat Keamanan Irak Tembak Mati 13 Demonstran Demo Irak. ©2019 REUTERS

Merdeka.com - Pasukan keamanan Irak menembak mati setidaknya 13 demonstran dalam 24 jam terakhir. Dalam beberapa pekan terakhir, gelombang unjuk rasa terjadi di sejumlah kota dan di ibu kota negara, Baghdad. Para pengunjuk rasa memprotes partai-partai politik yang mengendalikan pemerintah.

Setelah delapan orang tewas pada Senin, pasukan keamanan menembak mati setidaknya lima orang dalam semalam atau pada Selasa dini hari, termasuk satu tewas dengan dengan tembakan langsung ke arah prosesi pemakaman demonstran yang meninggal beberapa jam sebelumnya, sumber keamanan dan medis mengatakan kepada Reuters, seperti dilansir dari laman Al Arabiya, Rabu (6/11).

Lebih dari 260 warga Irak tewas dalam unjuk rasa sejak Oktober memprotes pemerintah yang dinilai korup dan dikuasai pihak asing, terutama Iran.

Tewasnya para demonstran terjadi selama pekan pertama unjuk rasa, ketika penembak meletuskan tembakan ke kerumunan pengunjuk rasa dari atap bangunan di Baghdad. Namun setelah pemerintah menghentikan penggunaan kekerasan, unjuk rasa makin meningkat dalam 12 hari terakhir.

Kekerasan kembali terjadi sehari setelah Perdana Menteri Irak Adil Abdul Mahdi mengimbau para pengunjuk rasa untuk menghentikan aksi. Menurut Mahdi, tuntutan para pengunjuk rasa telah tercapai dan unjuk rasa berdampak pada perekonomian.

Berdampak Ekonomi

Dalam pidatonya di televisi pada Selasa, Mahdi mengatakan unjuk rasa berdampak pada perekonomian negara dan meminta pengunjuk rasa menahan diri tidak merusak properti publik dan pribadi.

"Ada banyak cara menyampaikan pendapat tanpa mengganggu aktivitas publik," ujarnya.

Abdul Mahdi mengatakan dia bersedia mundur jika para politikus setuju untuk pergantian dan berjanji melakukan sejumlah perbaikan. Namun para pengunjuk rasa tak puas dan meminta seluruh jajaran politikus mengundurkan diri.

"Setelah gelombang pertama unjuk rasa, kami memberi pemerintah tenggat waktu sampai 25 Oktober untuk melakukan reformasi," kata pengunjuk rasa berusia 30 tahun, yang menolak menyebut namanya demi alasan keamanan, di Baghdad.

Dia juga mengatakan penggunaan kekerasan semakin membuat brutal para pengunjuk rasa yang awalnya hanya menuntut reformasi hukum dan konstitusi. Sekarang mereka ingin perubahan secara menyeluruh dalam pemerintahan.

(mdk/pan)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Iran Eksekusi Empat Mata-Mata Israel, Terungkap Sedang Rencanakan Pembunuhan Pejabat
Iran Eksekusi Empat Mata-Mata Israel, Terungkap Sedang Rencanakan Pembunuhan Pejabat

Eksekusi dilakukan hanya beberapa hari setelah Israel membunuh komandan Garda Revolusi Iran di Damaskus, Suriah.

Baca Selengkapnya
Serangan Israel ke Kedutaan Iran di Damaskus Tewaskan Jenderal Garda Revolusi
Serangan Israel ke Kedutaan Iran di Damaskus Tewaskan Jenderal Garda Revolusi

Serangan Israel ke Kedutaan Iran di Damaskus Tewaskan Jenderal Garda Revolusi

Baca Selengkapnya
Iran Batal Serang Israel dengan Rudal Jelajah Jarak Jauh Jika Syarat Ini Dipenuhi, Begini Tuntutannya
Iran Batal Serang Israel dengan Rudal Jelajah Jarak Jauh Jika Syarat Ini Dipenuhi, Begini Tuntutannya

Iran berjanji membalas Israel yang menyerang konsulat Iran di Damaskus, Suriah.

Baca Selengkapnya
Kamu sudah membaca beberapa halaman,Berikut rekomendasi
video untuk kamu.
SWIPE UP
Untuk melanjutkan membaca.
Istana: Tuduhan Kecurangan Pemilu 2024 Harus Diuji, Agar Tak Jadi Narasi Penggiringan Opini
Istana: Tuduhan Kecurangan Pemilu 2024 Harus Diuji, Agar Tak Jadi Narasi Penggiringan Opini

Istana mempersilakan masyarakat melapor ke Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) apabila memang ada kecurangan dalam proses Pemilu 2024.

Baca Selengkapnya
Negara Timur Tengah Tutup Wilayah Udara Imbas Serangan Iran, Pesawat Tak Boleh Melintas
Negara Timur Tengah Tutup Wilayah Udara Imbas Serangan Iran, Pesawat Tak Boleh Melintas

Yordania menyatakan keadaan darurat, menurut TV berita Al-Mamlaka milik negara. Negara itu juga menutup wilayah udaranya untuk penerbangan.

Baca Selengkapnya
95 Orang Tewas Karena Dua Serangan Bom di Makam Qassim Sulaimani, Iran Sebut Israel Pelakunya
95 Orang Tewas Karena Dua Serangan Bom di Makam Qassim Sulaimani, Iran Sebut Israel Pelakunya

Serangan bom terjadi ketika banyak orang berkumpul untuk memperingati empat tahun kematian Qassim Sulaimani, yang dibunuh Amerika Serikat di Irak.

Baca Selengkapnya
Iran Murka Setelah Israel Bunuh Komandan Garda Revolusi di Suriah, Janji Akan Membalas
Iran Murka Setelah Israel Bunuh Komandan Garda Revolusi di Suriah, Janji Akan Membalas

Israel meluncurkan dua rudal, menargetkan lokasi di mana komandan Garda Revolusi, Seyyed Razi Mousavi, tinggal.

Baca Selengkapnya
Perang Iran Vs Israel, Pemerintah Imbau WNI Tunda Perjalanan ke Timur Tengah
Perang Iran Vs Israel, Pemerintah Imbau WNI Tunda Perjalanan ke Timur Tengah

Kementerian Luar Negeri juga meminta para WNI segera menghubungi maskapai masing-masing untuk mendapatkan informasi terkini terkait penerbangan mereka.

Baca Selengkapnya
Kebakaran Ponpes Al Washilah Lemo Polman Renggut Korban Jiwa, 2 Santri Meninggal Dunia
Kebakaran Ponpes Al Washilah Lemo Polman Renggut Korban Jiwa, 2 Santri Meninggal Dunia

Kebakaran Pondok Pesantren (ponpes) Al Wasilah Lemo, Polewali Mandar, merenggut korban jiwa. Dua santri meninggal dunia akibat mengalami luka bakar parah.

Baca Selengkapnya