Dag dig dug militer Seoul di perbatasan

Merdeka.com - Di saat seluruh warga terlelap militer Korea Selatan tetap siaga di perbatasan dengan tetangga mereka Korea Selatan meski cuaca tengah berkabut dan jarak pandang terbatas.

Situs mirror.co.uk melaporkan, Selasa (10/4), di balik kawat berduri dan peralatan tembakan otomatis para perwira itu menata hati mereka dan tetap bersiap di posisi masing-masing dan mengamati pergerakan pasukan musuh yakni militer Ibu Kota Pyongyang di bawah arahan Presiden Kim Jong Un.

Angkatan bersenjata Ibu Kota Seoul ini percaya Jong Un telah membangun terowongan bawah tanah yang panjangnya mencapai perbatasan dan sekitar 30 ribu pasukan elit Pyongyang bersiap membantai mereka.

Korea Selatan ikutan tegang lantaran sejak 1953 baru ini negara tetangganya itu pamer kekuatan militer dan senjata termasuk rudal-rudal balistik. Salah satu sumber intelijen tidak disebutkan namanya mengatakan Korea Utara sudah empat kali mencoba melancarkan invasi lewat terowongan selama masa gencatan senjata.

Terowongan itu diyakini jumlahnya sangat banyak namun hanya empat berhasil ditemukan pasukan Seoul. Terakhir pada 1990-an dan hingga kini belum satu jalan bawah tanah itu terdeteksi lagi. Total jarak keempat terowongan itu 257,4 kilometer dan hanya berjarak 6,4 kilometer dari Seoul. Pyongyang telah melanggar zona militer telah disepakati selama 60 tahun.

Rezim Korea Utara langsung paranoid sejak gencatan senjata dan membanjiri negara tetangganya itu dengan mata-mata serta melacak pengungsi dan membunuh mereka. Itu sebabnya pengungsi Pyongyang tetap tidak bisa hidup nyaman lantaran mendapat tekanan dari negara asalnya.

Banyak sekali orang Korea Utara berpikir untuk mengungsi lantaran kualitas hidup mereka tidak meningkat. Mereka miskin dan hanya berpenghasilan paling banyak Rp 59,3 ribu per bulan. Untuk menutupi rasa lapar mereka memakan tikus hutan, ular, dan hewan-hewan lain.

Kini keadaan bisa jadi bakal lebih parah lagi. Ancaman perang yang tentunya memakan korban tidak sedikit sudah di depan mata. Para tentara masih menunggu dan tetap dag dig dug atas apa yang terjadi di bawah mereka. Terowongan milik Korea Utara ikut menebarkan ketakutan pada militer Seoul.