Merdeka.com - Ungkapan cinta abadi hingga maut memisahkan dirasa cocok menggambarkan sejoli lanjut usia yang telah menikah selama 63 tahun. Kisahnya menarik perhatian karena tidak hanya semasa hidup mereka bersama, melainkan saat maut memisahkan jaraknya hanya terpaut 20 menit.

Pasangan bernama Henry and Jeanette De Lange mengikat sumpah setia di tahun 1953. Mereka tinggal di Dakota Selatan, Amerika Serikat. Sang pria adalah veteran perang Korea dan sang wanita adalah seorang musisi dan bekerja di Pusat Pelayanan Platte. Mereka dikaruniai lima orang anak.

Telepon berdering pda 31 Juli, memanggil salah satu anak mereka dari dari Pusat Pelayanan Platte dan mengabarkan bila orangtua mereka dalam kondisi tidak baik.

"Mereka mengatakan kondisi orangtua saya sangat tidak sehat dan disegerakan agar kami (anak-anaknya) datang ke sana," kata sang anak, Lee De Lange, seperti dikutip dari laman KSFY, Minggu (7/8).

Sang ibu menderita penyakit Alzheimer dan dirawat di panti sejak 2011. "Ayah saya mengunjunginya 1 hingga 3 kali sehari. Itu adalah hal romantis. Namun sejak Rabu atau Kamis, ibu berhenti makan dan mengalami dehidrasi," terang Lee.

Sang ayah bukan tidak memiliki penyakit. Henry berjuang melawan kanker prostat. "Sekitar 7-8 minggu belakangan kondisinya semakin memburuk karena kanker yang diidapnya, pihak medis sudah berusaha yang terbaik".

Mereka hanya ingin bersama saat saya mengantarnya ke tempat ibu. Ayah mengatakan bila yang diinginkannya sekarang hanya bersama dengan ibu.

"Saya tidak tahu berapa hari lagi yang saya miliki Lee, berapa banyak hari yang akan diberikan oleh Tuhan," kata ayah saat itu.

"Dokter pun sudah memperkirakan tentang kematian sang ayah. Dia membayangkan antara ayah atau ibu duluan yang pergi, lantaran kondisinya yang sudah parah," sambungnya.

Benar saja, sang ibu akhirnya pergi mendahului pada pukul 5.10 sore.

Kepergian sang istri tercinta diketahui Henry dari adik Lee, Keith. Henry yang pasrah mencoba berbaring dan melihat ke arah di mana sang istri berada. Mencoba untuk tenang, dengan selang waktu 5 sampai 10 menit Henry juga tutup usia.

Tepat pukul 5.30 sore adalah waktu di mana Henry pergi menyusul sang istri tercinta. "Kami menamakan ini sebagai perlakuan Tuhan yang penuh cinta dan belas asih," tutup Lee.