China Klaim Lembah Galwan Wilayahnya & Salahkan India Atas Bentrokan di Perbatasan
Merdeka.com - China mengklaim Lembah Galwan tempat pasukan China dan India terlibat dalam bentrokan mematikan sepenuhnya masuk ke dalam wilayahnya, saat Beijing menyalahkan New Delhi atas bentrokan militer pada 15 Juni di perbatasan yang menewaskan 20 tentara India.
Juru bicara Kementerian Luar Negeri China, Zhao Lijian mengatakan dalam sebuah pernyataan pada Jumat, Lembah Galwan, yang merupakan bagian dari wilayah Ladakh yang disengketakan, terletak di sisi China dari Garis Kontrol Aktual (LAC) - perbatasan de facto antara kedua negara.
Zhao menuduh India melanggar perjanjian yang telah dicapai kedua negara pada 6 Juni mengenai LAC, menyebutnya sebagai "provokasi yang disengaja" dari pihak New Delhi.
"Benar dan salah sangat jelas dan tanggung jawab sepenuhnya berada di pihak India," kata Zhao, dikutip dari Aljazeera, Minggu (21/6).
Dalam serangkaian kicauan di Twitter, Zhao mengatakan sejak April, India secara sepihak membangun jalan, jembatan, dan fasilitas lainnya di wilayah tersebut.
Pernyataan tersebut berlawanan dengan pernyataan sebelumnya dari Menteri Luar Negeri India, Subrahmanyam Jaishankar. Jaishankar mengatakan bentrokan terjadi setelah China berusaha membangun sebuah struktur di lembah Galwan yang masuk wilayah India.
Pada 15 Juni, 20 tentara India tewas dalam perkelahian fisik dengan pasukan China di Lembah Galwan dekat dengan dataran tinggi Aksai Chin yang disengketakan yang diklaim oleh India.
Para tentara berkelahi dengan tongkat, batu, dan saling baku hantam di wilayah dengan ketinggian 4.270 meter (14.000 kaki) di atas permukaan laut. Namun menurut pejabat India, tak ada tembakan yang dilepaskan dalam insiden itu. Para prajurit membawa senjata api tetapi tidak diizinkan menggunakannya berdasarkan perjanjian sebelumnya dalam sengketa perbatasan.
Insiden itu adalah bentrokan paling mematikan antara kedua negara, kendati China tak menyebutkan ada korban jatuh dari pihaknya.
Menurut Zhao, perkelahian dipicu tentara garda depan India, yang menyerang tentara China yang berada di wilayah tersebut untuk negosiasi.
Menanggapi klaim China atas Lembah Galwan, juru bicara Kementerian Luar Negeri India, Anurag Srivastava mengatakan pada Sabtu, bahwa klaim itu tak dapat diterima.
Dia juga mengatakan pasukan India tidak melintasi LAC dan telah berpatroli di daerah itu sejak lama.
Srivastava menuding China menghalangi pola patroli India yang telah diterapkan sejak lama di daerah itu, yang mengakibatkan kedua pihak saling baku hantam.
Perwira dan diplomat Angkatan Darat telah mengadakan serangkaian pertemuan untuk mencoba mengakhiri kebuntuan, namun hasilnya belum ada terobosan.
Saat berbicara dengan timpalannya pekan lalu, Menteri Luar Negeri China, Wang Yi meminta India untuk melakukan penyelidikan menyeluruh atas insiden tersebut dan menghukum mereka yang seharusnya bertanggung jawab. Yi juga menyerukan penghentian semua tindakan provokatif.
Sebelumnya India mengatakan insiden itu dipicu setelah tentara China melintasi perbatasan di tiga titik berbeda, mendirikan tenda dan pos jaga dan mengabaikan beberapa peringatan agar meninggalkan wilayah tersebut - sehingga mengakibatkan situasi memanas dan disertai lemparan batu dan saling adu jotos.
(mdk/cob)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
India Lepaskan Merpati yang Dituding Jadi Mata-Mata China, Di Sayapnya Ada Tulisan
India Lepaskan Merpati yang Dituding Jadi Mata-Mata China, Di Sayapnya Ada Tulisan
Baca SelengkapnyaChina Pelan-pelan Buat AS Khawatir dengan Persaingan Luar Angkasa, Ini Penyebabnya
Ini yang dikhawatirkan AS bila tidak segera memutuskan kelanjutan stasiun luar angkasa yang akan habis masa pakainya.
Baca SelengkapnyaHeboh Penemuan Tupai Raksasa di India dengan Bulu Berwarna Pelangi
Kehebohan muncul di India akibat penemuan Tupai Raksasa Malabar, disebut 'tupai pelangi' karena bulu berwarna. simak selengkapnya disini!
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Konflik LCS, Kepala Bakamla Ingin TNI Diperkuat Melebihi China
Irvansyah juga mengusulkan Kota Ranai di Natuna dibuat seperti stasiun atau pangkalan untuk titik kumpul anggota.
Baca SelengkapnyaChina Mengerahkan “Manusia Bersayap” Misterius ke Luar Angkasa, Seluruh Dunia Was-was
Disebut-sebut ada upaya untuk memantau pesawat luar angkasa.
Baca SelengkapnyaDiwariskan Pada Anak Cucu, Warga Negara China Kelahiran Kebumen Ini Buka Usaha Makanan Indonesia di Negeri Rantau
Walaupun sudah lama meninggalkan tanah air, Ibu Bunga terdengar lancar berbahasa Indonesia.
Baca SelengkapnyaHeboh Pohon Beringin Tua di Alun-Alun Kota Blitar Tumbang, Puluhan Orang Luka-Luka
Kejadian itu bertepatan dengan hujan disertai angin kencang yang melanda Blitar.
Baca SelengkapnyaChina Bersiap Luncurkan Roket ke Bulan: Eksplorasi Luar Angkasa Baru!
Ini sebagai bagian dari persiapan untuk misi berawak ke bulan di masa mendatang.
Baca SelengkapnyaPemerintah Larang Warga Terbangkan Balon Udara, Pilot: Masih Ada di Langit Kebumen
Meski sudah dilarang, masih ada saja warga yang menerbangkan balon udara dalam rangka merayakan hari lebaran Idulfitri.
Baca Selengkapnya