Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

China Diperkirakan akan Pamer Senjata-senjata ini di Hari Kemerdekaan

China Diperkirakan akan Pamer Senjata-senjata ini di Hari Kemerdekaan Parade militer China. ©2015 AFP PHOTO

Merdeka.com - Menyambut Hari Nasional China ke-70 yang jatuh pada Selasa besok, Negeri Tirai Bambu berencana memamerkan delapan senjata canggih baru yang pernah ada di dunia.

Dilansir dari laman CNN, Mayjen Tan Min, wakil direktur eksekutif Kantor Komando Gabungan Parade Militer dan wakil kepala staf Komando Pusat Tentara Pembebasan Rakyat (PLA), mengatakan pada konferensi pers pekan ini senjata-senjata tersebut akan ditampilkan.

Hal ini menyoroti kemampuan negara untuk berinovasi dalam penelitian dan pengembangan pertahanan (30/9).

Berikut adalah senjata utama China yang akan dipamerkan pada HUT ke- 70 RRC mendatang.

1. Rudal DF-41

Rudal DF-41 atau rudal balistik ini dianggap sebagai senjata andalan Pasukan Roket Tentara Pembebasan Rakyat (PLARF) selama bertahun-tahun yang akan datang, dan dengan beberapa perkiraan, rudal paling kuat di planet.

Pada pengembangan sejak 1997, DF-41 ini dikabarkan akan muncul pada parade tahun 2015 dan 2017, tetapi disimpan dalam keadaan tersembunyi.

Rumor bahwa DF-41 akan tampil pada parade mencuat ketika DF-41 terlihat saat latihan parade di Beijing awal bulan ini.

rudal dongfeng 41©CCTV

Proyek Pertahanan Rudal di Center for Strategic and International Studies (CSIS Washington DC) mengatakan, DF-41 akan memiliki jangkauan hingga 15.000 kilometer dan akan mampu membawa 10 hulu ledak nuklir yang ditargetkan secara independen. Dari peluncuran di China, secara teoritis dapat menghantam benua Amerika Serikat dalam 30 menit, kata Proyek Pertahanan Rudal CSIS.

DF-41 yang diluncurkan secara mobile dapat diangkut dengan truk dan kereta api. Foto satelit yang diambil tahun ini menunjukkan peluncuran mobile DF-41 di area pelatihan PLARF Jilintal di Mongolia Dalam (Inner Mongolia), menurut Federasi Ilmuwan Amerika (FAS), yang memantau perkembangan senjata nuklir dunia.

DF-41 mengandung bahan bakar padat, seperti rudal Rusia. Rudal yang berbahan bakar padat lebih mudah digunakan dan lebih cepat diluncurkan daripada versi cair.

Tiongkok mungkin telah siap untuk menyebarkan DF-41. Setidaknya 18 dari mereka tampaknya berada di tempat pelatihan Inner Mongolia dalam foto satelit awal tahun ini.

Menurut Buletin Ilmuwan Atom (BAS), meskipun DF-41 mampu membawa 10 hulu ledak, kemungkinannya tiga akan berada di setiap rudal, sisanya mungkin adalah umpan hulu ledak.

Persediaan hulu ledak nuklir China diperkirakan 290 untuk digunakan pada rudal balastik dan pesawat pembom, kata BAS dalam laporan 2019 tentang postur nuklir Beijing.

2. Rudal Balastik Berbasis Kapal Selam JL-2

Jenis ini adalah rudal utama berbasis kapal selam bertenaga nuklir (Submarine-Launch Ballistic Missile/SLBM) China.

Terdapat empat kapal selam yang beroperasi, dengan dua kapal selam lainnya sedang dibangun.

Setiap kapal selam dapat membawa 12 dari rudal JL-2 hulu ledak tunggal, dengan kisaran jangkauan sekitar 7.200 kilometer. Hal ini dianggap lebih sebagai senjata regional daripada global.

Kisaran tersebut menempatkan target dari India ke Alaska dalam kisaran dari perairan China pesisir, kata laporan Buletin Ilmuwan Atom (BAS).

Namun untuk dapat mengancam benua AS, misalnya, kapal selam itu harus melewati titik ranjau anti-kapal selam AS yang tangguh di sekitar Jepang dan jatuh ke Pasifik.

SLBM jarak jauh, JL-3, dilaporkan diuji pada akhir 2018 dan lagi pada Juni tahun ini, menurut Jane’s Defense Weekly, tetapi rudal itu masih dalam pengembangan dan itu akan menjadi kejutan untuk dapat tampil pada 1 Oktober 2019.

Tetap saja, kekuatan SLBM China masih jauh berada di bawah AS. Armada kapal selam balistik yang dipimpin USS Ohio nomor 14, dengan masing-masing kapal selam itu mampu membawa 20 rudal Trident. Masing-masing rudal itu dapat membawa hingga 10 hulu ledak.

3. Rudal Hipersonik DL-17

Rudal ini merupakan contoh dai misil yang dibantu dengan teknologi peluncur hipersonik (Hypersonic Glide Vehicle atau HGV). Ini diluncurkan melalui peluncur roket rudal standar, tetapi setelah mencapai ketinggian yang diinginkan, roket pendorong dibuang dan HGV akan membawa muatan rudal ke sasaran.

Menurut Aliansi Advokasi Pertahanan Rudal, HGV dapat terbang rendah dan cepat, lima kali kecepatan suara, atau 6.115 km/jam.

Rudal ini juga memiliki kemampuan manuver untuk menghindari deteksi radar musuh dan pertahanan udara.

China telah melakukan uji teknologi HGV sejak 2014 dan diperkirakan akan menyebarkannya pada 2020, menurut Proyek Pertahanan Rudal CSIS. DF-17 akan mampu membawa hulu ledak nuklir dan konvensional.

Laporan Layanan Penelitian Kongres AS pada 17 September lalu mencatat bahwa AS membuntuti China dan Rusia dalam perkembangan hipersonik dan Amerika diperkirakan memiliki senjata operasional sebelum 2022.

AS juga diperkirakan tidak memiliki HGV dengan kemampuan nuklir, kata CRS.

"Akibatnya, senjata hipersonik AS kemungkinan akan membutuhkan akurasi yang lebih besar dan akan lebih menantang secara teknis untuk dikembangkan daripada sistem China dan Rusia yang dipersenjatai nuklir," tambah laporan itu.

4. Pesawat Bomber H-6N

Pesawat ini telah menjadi alutsista inti pembom jarak jauh Beijing selama bertahun-tahun, tetapi gambar yang diambil selama latihan untuk parade hari Selasa besok menunjukkan apa yang bisa menjadi peningkatan signifikan dari burun tempur tersebut.

Foto yang diunggah di situs media sosial di China, yang telah bermunculan di situs Barat, memperlihatkan apa yang tampaknya modifikasi teknologi agar pesawat mampu membawa rudal dalam ukuran besar, seperti rudal balistik anti-kapal DF-21, menurut Joseph Trevethick, menulis di situs blog militer War Zone.

Kemampuan untuk membawa DF-21 akan memberikan bomber "kemampuan bertahan yang mengesankan terhadap kapal perang musuh besar, terutama kapal induk," kata Trevethick.

Jane’s Defense Weekly mencatat pembaruan lain pada H-6N atas pendahulunya, H-6K, sebuah probe yang dipasang di hidung untuk pengisian bahan bakar udara. Itu memberi bomber kemampuan untuk terbang lebih jauh ke Pasifik dari daratan China.

Jika kedua perkembangan itu digabungkan, berarti kapal induk AS harus menjaga jarak di laut jauh selama konflik, dan pesawat mereka yang sebagian merupakan jet F / A-18, akan lebih sulit mencapai target.

5. Drone DR-8

Drone “siluman” ini menarik banyak perhatian menjelang parade, sebagian besar karena bentuknya yang ramping dan memiliki kecepatan supersonik.

Kemampuan terbang drone ini diduga sama seperti lima kali kecepatan suara, DR-8 bisa berada sangat dekat dengan kapal induk asing selama konflik dan mengirim informasi penargetan kembali peluncur rudal, menurut laporan.

Beberapa analisis mencatat bahwa gambar satelit dari apa yang diyakini sebagai DR-8, serta benda-benda yang terlihat ditutupi terpal berada di latihan parade, menyerupai drone pengintaian supersonic D-21 militer AS, yang diperkenalkan pada 1960-an.

D-21 akan hancur dengan sendirinya setelah menjatuhkan muatan kamera beresolusi tinggi ke tangan negara sekutu. Namun, program ini dibatalkan pada 1971 setelah empat pesawat hilang dalam misi selama terbang di China.

6. Drone Sharp Sword

Para pengamat militer China telah mengunggah gambar pada laman Twitter mereka mengenai apa yang mereka perkirakan sebagai Sharp Sword, sebuah drone berbentuk sayap kelelawar yang dirancang untuk diterbangkan dari kapal induk.

Drone itu diperkirakan memiliki dua buah rongga bom internal dan desainnya yang tersembunyi menunjukkan bahwa itu dibuat untuk jenis perang drone yang baru, kata analis Sam Roggeveen, yang menulis di blog Interpreter milik Lowy Institute.

"Apa yang membuat Sharp Sword berbeda adalah bahwa itu tersembunyi, yang berarti itu dibuat bukan untuk skenario tipe Afghanistan, di mana musuh dilengkapi dengan sedikit lebih dari senapan, tetapi untuk situasi di mana ia mungkin harus menghindari pertahanan udara canggih," kata Roggeven.

Sharp Sword pertama kali di uji pada 2013, dan penampilan di parade 1 Oktober nanti bisa menandakan bahwa itu dekat dengan misi operasi pertamanya.

Negara-negara lain, termasuk AS, telah mengembangkan drone yang bisa diterbangkan dari kapal induk. MQ-25 Stingray milik Angkatan Laut AS baru saja memulai uji terbang dengan perkiraan penempatan pada 2024 sebagai kapal tanker udara.

7. Drone Kapal Selam / Kapal Selam Nirawak

Gambar yang beredar dari apa yang tampak seperti torpedo besar yang diangkut oleh sebuah truk. Namun, surat kabar pemerintah Global Times mencatat kemunculan senjata itu sebagai “Kendaraan bawah ait otonom (nirawak) besar. Rinciannya tetap tidak diketahui.

Bisa jadi, drone ini adalah salah satu drone bawah laut pertama China.

Laporan dari lembaga think tank Rand Corporation tahun 2015 mengatakan bahwa pemerintah Beijing, yang bergantung terutama pada pendanaan militer, telah membentuk setidaknya 15 tim peneliti di universitas dan institute untuk mengembangkan teknologi untuk kendaraan bawah air tak berawak (Underwater Unmanned Vehicle/UUV).

8. Tank Type 15

Artikel di situs web Tentara Pembebasan Rakyat China (PLA) berbahasa Inggris mencatat parade akan menandai debut public Tank Type 15, yang akan menjadi tambahan dari koleksi Type 99 yang di pakai China saat ini.

Artikel tersebut mencatat perubahan dalam Tipe 99, kamuflase gurun, yang merupakan “penggemar yang senang mengingat kembali tampilan hutan dari parade sebelumnya.”

Tidak ada indikasi mengapa skema kamuflase diubah, tetapi hal itu memicu spekulasi tentang apakah China melihat area misi baru untuk pasukan daratnya.

Reporter: Rizki Akbar Hasan

Sumber: liputan6.com

Reporter Magang: Ellen Riveren

(mdk/pan)
ATAU
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Warga Negara Inggris ini Bersepeda Sendirian dari China ke Australia, Begini Keseruannya saat Tiba di Semarang

Warga Negara Inggris ini Bersepeda Sendirian dari China ke Australia, Begini Keseruannya saat Tiba di Semarang

Ia mempelajari budaya dan mencicipi kuliner baru pada setiap negara yang disinggahi

Baca Selengkapnya
Berkaca dari China, Nasib Indonesia Jadi Negara Maju atau Tidak Ditentukan 2 Pilpres Selanjutnya

Berkaca dari China, Nasib Indonesia Jadi Negara Maju atau Tidak Ditentukan 2 Pilpres Selanjutnya

Adapun perhitungan ini didapatnya setelah berkaca dari China, yang butuh waktu 40 tahun untuk jadi negara dengan kekuatan ekonomi besar dunia.

Baca Selengkapnya
Diwariskan Pada Anak Cucu, Warga Negara China Kelahiran Kebumen Ini Buka Usaha Makanan Indonesia di Negeri Rantau

Diwariskan Pada Anak Cucu, Warga Negara China Kelahiran Kebumen Ini Buka Usaha Makanan Indonesia di Negeri Rantau

Walaupun sudah lama meninggalkan tanah air, Ibu Bunga terdengar lancar berbahasa Indonesia.

Baca Selengkapnya
Kamu sudah membaca beberapa halaman,Berikut rekomendasi
video untuk kamu.
SWIPE UP
Untuk melanjutkan membaca.
Temuan 'Tulang Naga' di China Ungkap Manusia Purba Punya Kesukaan yang Sama dengan Manusia Zaman Sekarang

Temuan 'Tulang Naga' di China Ungkap Manusia Purba Punya Kesukaan yang Sama dengan Manusia Zaman Sekarang

Manusia purba yang hidup China timur 1,5 juta tahun yang lalu melakukan berbagai aktivitas tidak hanya untuk bertahan hidup.

Baca Selengkapnya
China Pelan-pelan Buat AS Khawatir dengan Persaingan Luar Angkasa, Ini Penyebabnya

China Pelan-pelan Buat AS Khawatir dengan Persaingan Luar Angkasa, Ini Penyebabnya

Ini yang dikhawatirkan AS bila tidak segera memutuskan kelanjutan stasiun luar angkasa yang akan habis masa pakainya.

Baca Selengkapnya
Di Balik Sedapnya Lontong Cap Go Meh, Tersimpan Berjuta Makna Budaya

Di Balik Sedapnya Lontong Cap Go Meh, Tersimpan Berjuta Makna Budaya

Lontong Cap Go Meh juga menjadi lambang kebersamaan dan kemakmuran bagi masyarakat Tionghoa.

Baca Selengkapnya
Tujuh Negara dengan Pesta Kembang Api Paling Meriah di Malam Tahun Baru, Ada Indonesia?

Tujuh Negara dengan Pesta Kembang Api Paling Meriah di Malam Tahun Baru, Ada Indonesia?

Kembang api dianggap sebagai simbol harapan menjadi lebih baik pada tahun berikutnya.

Baca Selengkapnya
Nasib Buruk Para Noni Belanda di Indonesia Zaman Jepang, Sungguh Mengenaskan Banyak Dijadikan Wanita Penghibur

Nasib Buruk Para Noni Belanda di Indonesia Zaman Jepang, Sungguh Mengenaskan Banyak Dijadikan Wanita Penghibur

Kisah sedih para tahanan wanita asal Belanda usai tentara Jepang berhasil menguasai Nusantara.

Baca Selengkapnya
Jokowi Tetapkan Hari Pemungutan Suara Pemilu 2024 pada 14 Februari Jadi Libur Nasional

Jokowi Tetapkan Hari Pemungutan Suara Pemilu 2024 pada 14 Februari Jadi Libur Nasional

Tujuannya untuk memberikan kesempatan seluas-luasnya kepada masyarakat untuk menggunakan hak pilihnya.

Baca Selengkapnya