China Berencana Ganti Pemimpin Eksekutif Hong Kong
Merdeka.com - Pemerintah China dilaporkan berencana mengganti pemimpin eksekutif Hong Kong, Carrie Lam dengan pejabat sementara. Kabar itu dilaporkan harian Financial Times.
Jika Presiden China Xi Jinping setuju, calon pengganti pemimpin Hong Kong kemungkinan akan diajukan pada Maret 2020, dan dia akan melanjutkan sisa jabatan Lam hingga 2022.
Sumber-sumber mengatakan kepada FT, pejabat China ingin situasi Hong Kong konfusif untuk membuat keputusan akhir.
Sumber-sumber juga menyebut kandidat utama menggantikan Carrie Lam adalah Norman Chan dan Henry Tang, seperti dilansir cnbc.com.
Norman Chan merupakan kepala Otoritas Moneter Hong Kong sebelumnya. Sedangkan Henry Tang adalah putra seorang raja tekstil, yang juga menjadi sekretaris keuangan wilayah Hong Kong dan kepala sekretaris administrasi.
Terkait alasan pergantian, Kantor Eksekutif Hong Kong mengatakan tidak akan mengomentari spekulasi.
Wilayah Hong Kong berada di bawah prinsip "satu negara, dua sistem".
Keputusan Lam yang akan menerbitkan undang-undang ekstradisi memicu gelombang protes besar-besaran sejak Juni lalu.
Pada bulan September, Carrie Lam memberikan tanggapan terhadap laporan Reuters tentang rekaman Lam yang mengatakan dia akan mundur jika dia bisa.
Carrie Lam mengatakan dia tidak pernah meminta pemerintah China membiarkannya mengundurkan diri untuk mengakhiri krisis politik di kota yang dikuasai China itu.
Meskipun RUU ekstradisi akhirnya ditarik, protes terus berlanjut. Mereka menentang keputusan polisi yang melarang mereka berunjuk rasa.
Sementara itu, China sudah membantah tuduhan campur tangan untuk memberangus kebebasan yang diberikan pada tahun 1997.
Negeri Tirai Bambu justru menyalahkan negara-negara asing seperti Amerika Serikat dan Inggris karena menghasut kerusuhan Hong Kong.
Reporter: Hugo Dimas
Sumber: Liputan6.com
(mdk/pan)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
China Pelan-pelan Buat AS Khawatir dengan Persaingan Luar Angkasa, Ini Penyebabnya
Ini yang dikhawatirkan AS bila tidak segera memutuskan kelanjutan stasiun luar angkasa yang akan habis masa pakainya.
Baca SelengkapnyaIndia Lepaskan Merpati yang Dituding Jadi Mata-Mata China, Di Sayapnya Ada Tulisan
India Lepaskan Merpati yang Dituding Jadi Mata-Mata China, Di Sayapnya Ada Tulisan
Baca SelengkapnyaPrabowo ke Presiden Xi Jinping: China Salah Satu Mitra Kunci Dalam Perdamaian dan Stabilitas Kawasan
Saat pertemuan dengan Presiden China, Menhan Prabowo menyampaikan salam hangat dari Presiden RI Joko Widodo dan apresiasinya atas sambutan yang hangat.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Berkaca dari China, Nasib Indonesia Jadi Negara Maju atau Tidak Ditentukan 2 Pilpres Selanjutnya
Adapun perhitungan ini didapatnya setelah berkaca dari China, yang butuh waktu 40 tahun untuk jadi negara dengan kekuatan ekonomi besar dunia.
Baca SelengkapnyaMenhan Prabowo Terima Kunjungan Menlu China Bahas Kerja Sama Pertahanan
Menhan Prabowo Terima Kunjungan Menlu China Bahas Kerja Sama Pertahanan
Baca SelengkapnyaUsai Temui Presiden Xi Jinping, Menhan Prabowo Temui PM China Li Qiang
Menhan Prabowo menyampaikan penghargaan atas kehormatan yang diberikan China
Baca SelengkapnyaPemerintah Waspadai Konflik Timur Tengah Hingga Pelemahan Ekonomi China
Ada beberapa isu yang menjadi perhatian pemerintah di tahun 2024.
Baca SelengkapnyaIstana Jelaskan Alasan Rekrutmen ASN Besar-besaran Dibuka Jelang Pilpres 2024
Istana menjelaskan alasan pemerintah membuka rekrutmen calon aparatur sipil negara (CASN) besar-besaran pada tahun politik 2024.
Baca SelengkapnyaPengamat: Statemen Presiden Boleh Memihak dan Berkampanye, Menyesatkan
Sebagai kepala pemerintahan sekaligus sebagai kepala negara, presiden merupakan penyelenggara pemilihan.
Baca Selengkapnya