Capres hobi 'membunuh' ini hampir pasti menangkan pemilu Filipina
Merdeka.com - Pemilihan presiden Filipina hampir pasti dimenangkan oleh seorang yang memiliki hobi 'membunuh', Rodrigo Duterte. Pria 70 tahun ini mengungguli rivalnya dengan jarak mencapai hampir dua kali lipat.
Hasil hitung cepat pada hari ini mencatat Duterte unggul dengan 5,92 juta pemilih dari rival terdekatnya Mar Roxes. Duterte meraih 38,85 persen suara, disusul Roxas 23,16 persen suara. Grace Poe di posisi ke tiga dengan 21,71 persen suara, sumber lembaga pemantau komisi pemilihan umum Filipina, PPCRV.
Meski baru 89 persen suara yang terhitung, Duterte menanggapi hasil kemenangannya dalam hitung cepat ini dengan berjanji untuk bekerja dengan sebaik mungkin.
"Apa yang saya dapat janjikan adalah saya akan melakukan yang terbaik, tidak hanya dalam waktu kerja saja, namun juga di saat tertidur," kata Duterte, dikutip lam the Guardian, Senin (9/5).
Sebagai informasi, sebelumnya Duterte adalah seorang wali kota Davao City, Pulau Mindanao, di selatan Filipina. Kebijakan melegalkan sekaligus mendorong pembunuhan anggota geng kriminal ataupun bandar narkoba, menjadikan julukan 'the Punisher' bagi Duterte.
"Jika anda melakukan aktivitas ilegal di kota saya, atau anda ini anggota sindikat kejahatan yang menyasar warga saya, maka anda sah-sah saja dihabisi," pungkas Duterte.
(mdk/ard)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Farah mengingatkan agar masyarakat tidak memilih calon pemimpin hobi joget
Baca Selengkapnya"Mati-matian aku berusaha menelan suara tangis. Aku sungguh-sungguh menyesal," ujarnya.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Bamsoet menyinggung koalisi, Capres dan pembangunan Jokowi lewat pantun di Sidang Tahunan MPR
Baca SelengkapnyaAturan mengenai batas usia Capres-Cawapres digugat ke MK pda Senin (21/7).
Baca SelengkapnyaSejumlah lembaga survei memotret elektabilitas atau tingkat keterpilihan capres dan cawapres empat hari menjelang pencoblosan.
Baca SelengkapnyaPara pendukung tampil dengan semangat yang membara dan kompak mengenakan pakaian kostum yang seragam.
Baca SelengkapnyaWarganet dihebohkan dengan aksi dua pria di Palembang yang saling tantang di media sosial. Pemicunya karena keduanya berbeda pilihan pada Pilpres 2024.
Baca SelengkapnyaSelain pose jari, polisi dilarang untuk mengomentari foto pasangan capres-cawapres di media sosial.
Baca Selengkapnya