Merdeka.com - Kasus pertama buaya yang membuat dirinya hamil sendiri dilaporkan terjadi di sebuah kebun binatang di Kosta Rika.

Dilansir dari BBC, buaya ini menghasilkan janin yang 99,9 persen identik secara genetik dengan induknya.

Buaya Amerika itu bertelur sendiri tanpa pasangan saat usianya dua tahun. Saat itulah dia dipisahkan dari kawanan lainnya.

Janin di dalam telur sudah terbentuk sempurna, tetapi mati di dalam sehingga tidak menetas.

Disebut "kelahiran perawan", fenomena buaya betina ini telah diobservasi selama 11 tahun oleh seorang dokter bernama Warren Booth.

Kelahiran perawan

Booth menganalisis janin dan menemukan bahwa lebih dari 99,9% secara genetik identik dengan ibunya. Ini membenarkan bahwa hewan tersebut tidak memiliki ayah.

"Kelahiran perawan" sebelumnya pernah ditemukan pada burung, ikan, dan reptil lainnya, bahkan beberapa spesies dinosaurus. Namun, ini yang pertama kali terjadi pada buaya.

Dalam sains, ini disebut parteogenesis. Ini adalah proses pertumbuhan dan perkembangan embrio atau biji tanpa fertilisasi oleh pejantan.

Booth mengatakan partenogenesis bisa terjadi pada reptil. Namun, kasus buaya betina ini baru dilaporkan karena orang jarang memelihara buaya.

''Ada peningkatan besar dalam laporan partenogenesis saat orang mulai memelihara ular peliharaan. Tapi rata-rata pemelihara reptil tidak memelihara buaya," kata Booth.

Satu teori menyatakan spesies melakukan partenogenesis saat jumlah populasi mereka menurun dan berada di ambang kepunahan. Ini yang mungkin dahulu terjadi pada beberapa spesies dinosaurus.

Reporter magang: Yobel Nathania