Berusia 8.000 Tahun, Mumi Tertua di Dunia Ternyata Bukan Mumi Mesir

Selasa, 7 Februari 2023 15:01 Reporter : Hari Ariyanti
Berusia 8.000 Tahun, Mumi Tertua di Dunia Ternyata Bukan Mumi Mesir Sebuah ilustrasi yang membandingkan penguburan mayat segar dan tubuh kering yang telah mengalami mum. ©Uppsala University and Linnaeus University in Sweden and University of Lisbon in Portugal

Merdeka.com - Setelah meninjau kembali foto-foto kerangka manusia purba yang pertama kali digali di Lembah Sado Portugal pada 1960-an, para arkeolog sekarang meyakini jenazah berusia 8.000 tahun itu dimumifikasi sebelum dimakamkan.

Kerangka ini bisa menjadi bukti tertua mumifikasi Mesolitikum di Eropa. Bahkan, itu juga bisa menjadi bukti mumifikasi paling awal di dunia. Demikian dikutip dari laman ZME Science, Selasa (7/2).

Sedangkan Mesir, yang paling terkenal karena mumi-muminya, memiliki bukti mumifikasi tertua sekitar 5.500 tahun.

Menurut para peneliti, mumifikasi mungkin menjadi hal yang lebih lumrah selama zaman prasejarah dan faktanya jauh lebih tua dari masa itu. Hanya saja untuk membuktikannya cukup sulit karena rentan atau mudah rusaknya jaringan yang telah dimumi atau diawetkan.

Penggalian Lembah Sado di Portugal selatan, di situs Arapuco dan Pocas de S. Bento, antara tahun 1958 dan 1964 menemukan lebih dari 100 kerangka berasal dari antara 8.000 dan 7.000 tahun lalu. Sayangnya, sebagian besar dokumentasi asli temuan ini hilang, termasuk foto, perencanaan lokasi, dan gambar lapangan.

Namun kemudian seorang arkeolog dari Universitas Terbuka di Lisbon, Joao Luis Cardoso datang membawa tiga rol film saat meneliti arsip lokal.

Foto-foto yang telah terverifikasi ini menggambarkan 12 jasad yang dikubur pada 1961 dan 1962, yang digunakan Cardoso dan rekannya untuk merekonstruksi kemungkinan posisi penguburan mereka menggunakan analisis archaeothanatological. Berdasarkan pengetahuan tentang proses pembusukan alami, metode ini memungkinkan untuk merekonstruksi secara rinci bagaimana manusia secara historis menangani kematian mereka.

Selain pengamatan tentang distribusi spasial tulang kuno dari Lembah Sado, antropolog forensik Hayley Mickleburgh melakukan percobaan dekomposisi untuk memprediksi bagaimana mayat manusia yang disematkan pada posisi penguburan yang berbeda dapat terlihat apakah mereka dimumi atau tidak.

Pengamatan ini menunjukkan beberapa dari kerangka tersebut dipastikan telah dimumi. Meskipun tidak ada jaringan lunak yang tersisa, para arkeolog menyimpulkan berdasarkan bukti tidak langsung seperti posisi tubuh, dengan lutut ditekuk dan ditekan ke dada, serta adanya pengisi sedimen di sekitar tulang dan tidak adanya disartikulasi.

Mayat yang membusuk tanpa persiapan akan mengalami disartikulasi pada persendian yang lemah relatif cepat setelah penguburannya, tetapi tubuh mumi masih mempertahankan artikulasi.

2 dari 2 halaman

Para penulis studi baru ini percaya bahwa sebelum dikuburkan, jenazah yang mengering secara bertahap diikat dengan tali, mengikat anggota badan pada tempatnya dan mengompres jenazah ke posisi yang diinginkan.

Ini akan menjelaskan beberapa tanda mumifikasi, yang kemungkinan besar dilakukan untuk memudahkan pengangkutan ke kuburan dan untuk menjaga bentuk tubuh dalam kehidupan setelah penguburan.

Secara keseluruhan, para peneliti Portugis sangat percaya bahwa mumifikasi prasejarah mungkin jauh lebih tersebar luas di seluruh dunia daripada yang diperkirakan sebelumnya, meskipun kurangnya bukti langsung dari jaringan lunak. Inilah sebabnya mengapa pengamatan lanjutan terhadap situs arkeologi kuno menggunakan analisis archaeothanatological sangat penting untuk mengungkap bukti baru yang kuat tentang praktik pra-penguburan di zaman prasejarah.

Apakah mayat di Lembah Sado ini mumi tertua di dunia masih menjadi perdebatan. Mumi tertua yang dikonfirmasi di dunia adalah mumi Chinchorro berusia 7.000 tahun, ditemukan di pantai Chili. Tetapi orang-orang mungkin membuat mumi orang mati jauh lebih awal dari itu, bahkan kemungkina juga oleh kelompok pemburu-pengumpul. [pan]

Baca juga:
Ilmuwan Sebut Nenek Moyang Orang Amerika Berasal dari China, Ini Buktinya
Mumi Tertua dan Terlengkap di Mesir Ditemukan, Usianya 4.300 Tahun dan Dilapisi Emas
Arkeolog Temukan Makam Tersegel Berusia 4.300 Tahun di Mesir
Mumi Seorang Remaja Laki-laki dalam Peti Direkonstruksi Pakai X-Ray
Temuan Langka dan Mengejutkan, Sebuah Makam Mesir Kuno Berisi Banyak Mumi Buaya
Arkeolog Spanyol Temukan Dua Kuburan Berisi Tumpukan 60 Mumi
Kondisi Mumi "Putri Tidur" Berusia 2.100 Tahun Ini Nyaris Masih Utuh

Komentar Pembaca

Ingatlah untuk menjaga komentar tetap hormat dan mengikuti pedoman komunitas kami

Be Smart, Read More

Indeks Berita Hari Ini

Opini