Bencana dingin Eropa hilangkan ratusan nyawa
Merdeka.com - Musim dingin datang cepat ke Eropa lebih dari biasanya yakni Januari dan Februari. Hawa membuat gigil kali ini jauh lebih dahsyat dari tujuh dekade silam.
Gelombang dingin menghantam kali ini sangat dahsyat. BBC melaporkan (21/12), sekitar 200 orang telah tewas sebab radang dan penurunan suhu tubuh (hipotermia). Cuaca ekstrem tengah melanda wilayah Eropa Timur dan Rusia ini mencapai suhu minus 41 derajat celsius.
Bahkan Siberia Timur mencapai minus 60 derajat celsius hingga memaksa pemerintah setempat mengeluarkan pernyataan kondisi darurat. Di Siberia Selatan pembangkit listrik malah tidak berfungsi hingga warga akhirnya ditampung pada sebuah sekolah memiliki sistem pemanas masih bisa digunakan.
Turunnya suhu terjadi secara cepat. Kurang dari sehari hawa berbagai wilayah Eropa anjlok rata-rata minus tujuh derajat celsius. Tak hanya korban tewas, mereka terjangkit penyakit kedinginan jumlahnya hampir seribu orang. Menurut ahli Meteorologi dari Konsultan Meteo Regis Crepet, gelombang dingin ini paling parah pernah menghantam Eropa Timur, seperti dilansir kantor berita Interfax.
Berbeda dengan Eropa Timur, Inggris, Prancis bagian selatan, dan Italia malah terjadi peningkatan suhu meski tidak tajam, padahal sudah memasuki musim dingin. Jika sebelumnya berkisar 12,3 derajat celsius, kini naik hampir dua kali lipat. Bukan salju yang turun melainkan hujan deras berhari-hari membuat sebagian kawasan Britania terendam banjir dan mengalami gangguan transportasi darat.
Selain gangguan transportasi, banjir tahun ini juga menyebabkan empat orang usia lanjut meninggal sebab terseret arus, ribuan rumah hancur, dan ratusan ribu tempat tinggal terancam rusak, seperti dilansir BBC (20/12).
Pemerintah Ibu Kota London telah menunjuk lembaga mengurus masalah lingkungan The Environment Agency untuk menangani banjir. Mereka memberikan salah satu solusi yakni rumah bisa mengambang di atas air. Namun ini pun masih perlu dikembangkan agar berhasil dipraktikkan di tengah kondisi itu.
Cuaca serba tidak menentu disinyalir akibat pemanasan bumi. Banyak negara Eropa akhirnya menggalakkan sadar lingkungan dan mengurangi efek rumah kaca diduga penyebab bumi semakin panas.
(mdk/fas)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Darimana Asal Muasal Nama Benua "Eropa"? Ternyata Ini Sejarah Panjangnya
Darimana asal penamaan "Eropa" dari benua Eropa? Simak ulasan sejarah lengkapnya berikut ini.
Baca SelengkapnyaPemudik Diprediksi Mencapai 193,6 Juta, Setara Jumlah Populasi Beberapa Negara Eropa
Pengelolaan arus lalu lintas tidak hanya mengarah ke Jawa Tengah dan Jawa Timur saja.
Baca SelengkapnyaPenemuan Kuburan Massal Raksasa di Jerman, Saksi Bisu Adanya Wabah Terbesar di Eropa Zaman Dulu
Ini penampakan kuburan massal raksasa di Jerman yang diduga menjadi saksi peristiwa wabah pes di Eropa.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Nasib Buruk Para Noni Belanda di Indonesia Zaman Jepang, Sungguh Mengenaskan Banyak Dijadikan Wanita Penghibur
Kisah sedih para tahanan wanita asal Belanda usai tentara Jepang berhasil menguasai Nusantara.
Baca SelengkapnyaTotal Utang Semua Negara di Dunia Capai Rekor Tertinggi, Nilainya Tembus Rp4 Juta Triliun
Sekitar 55 persen dari kenaikan ini berasal dari negara-negara maju, terutama didorong oleh AS, Prancis, dan Jerman.
Baca SelengkapnyaPerkampungan di Hungaria Eropa Ini Mirip Banget sama di Indonesia, Ada Tiang Listrik hingga Jemuran Pakaian di Pekarangan Rumah
Sebuah desa di Hungaria berikut ini justru memiliki banyak kemiripan dengan perkampungan di tanah air.
Baca SelengkapnyaTak Cuma di Indonesia, WNI di Negera Ini juga Tempuh Berjam-jam Perjalanan Demi Nyoblos
Pemilu di Polandia berjalan tertib dan lancar serta diikuti oleh banyak WNI yang mencoblos dengan antusias.
Baca SelengkapnyaData BPS: Ekspor Indonesia Naik Tipis di Desember 2023, Nilainya USD 22,41 Miliar
Secara tahunan nilai ekspor pada Desember 2023 mengalami penurunan cukup dalam yakni sebesar 5,76 persen.
Baca SelengkapnyaBukan Hanya Eropa, Negara-Negara Timur Tengah dan Asia Ini Ternyata Pernah Dijelajahi Bangsa Viking
Dalam kurun waktu kurang dari 300 tahun, bangsa Viking menaklukkan dan menjelajahi empat benua.
Baca Selengkapnya