Merdeka.com - Semua fitur yang dijanjikan memang ada pada ponsel yang dibeli Gina Lala ini. Sayangnya ada satu fitur yang mengganggu wanita ini. Ponsel baru lansiran Verizon yang ia beli ini ternyata berisi bonus yang sama sekali tidak diharapkan Gina. Ada banyak foto pria tanpa busana di galeri foto ponsel yang seharusnya belum digunakan siapa pun ini.

"Saya buka galeri foto dan ada banyak foto orang yang tidak saya kenal, foto-foto yang sangat "mengganggu", foto-foto yang membuat saya tersinggung," jelas Gina Lala seperti dikutip dari MSNBC (05/04). "Terus terang saya marah. Saya punya anak-anak yang masih kecil dan mereka suka melihat-lihat isi ponsel saya. Mereka bermain dengan ponsel saya!" lanjut Gina Lala.

Saat Gina membawa ponsel ini kembali ke toko tempat ia membelinya di Skokie, Illinois, manajer toko berjanji bahwa masalah ini tidak akan terjadi lagi. Sayangnya, kejadian serupa kembali terjadi dan korban berikutnya adalah ibu Gina Lala. Kali ini memang bukan foto porno tetapi setidaknya ponsel yang diklaim sebagai barang baru itu ternyata bukanlah benar-benar barang baru.

Satu tahun kemudian, di toko yang sama, Nancy, ibu Gina Lala, membeli iPhone baru. Saat baru membuka bungkus iPhone yang baru saja dibelinya, Nancy mendapati ada sebuah catatan kecil yang ditempel di belakang kotak iPhone ini. Stiker kecil itu menyebutkan bahwa ponsel ini baru saja dibanting dan memang ada cacat di bagian belakang ponsel.

Sepertinya Gina Lala dan ibunya adalah korban penjualan ponsel-ponsel bekas yang diklaim sebagai barang baru. Di Amerika Serikat, ponsel bekas dijual tanpa kotak aslinya. Biasanya, ponsel-ponsel seperti ini dijual dalam kemasan kotak putih atau coklat sebagai indikasi bahwa ponsel ini adalah barang bekas.

"Setelah sadar kalau saya membayar harga ponsel baru tetapi mendapat ponsel bekas, sama artinya kalau mereka menjual barang bekas dan harganya sangat mahal sekali," ujar Nancy yang kecewa pada pelayanan toko ponsel tempat ia membeli iPhone.

Manajer toko tempat Gina dan Nancy membeli ponsel mengakui bahwa kadang memang terjadi kesalahan seperti ini sementara pihak Verizon sendiri berjanji akan menangani masalah ini walaupun penjualan ponsel sebenarnya adalah bisnis yang terlepas dari wewenang Verizon.