Belanda jadi bukti awal gagalnya politik sayap kanan di Eropa
Merdeka.com - Gelombang kedatangan imigran akibat konflik di Timur Tengah ke Eropa memunculkan kekhawatiran akan meningkatnya sentimen anti-Islam dan menguatnya nasionalisme di Benua Biru. Hal itu terbukti dengan banyaknya berita terkait Islamofobia di Eropa dalam beberapa tahun belakangan.
Jerman yang menjadi negara paling banyak menampung imigran juga tidak luput dari unjuk rasa besar-besaran anti-Islam. Belum lagi serangan terorisme di Prancis, Belgia, Jerman, Inggris, membuat warga Eropa memandang miring terhadap warga muslim. Serangkaian peristiwa itu semakin membuat kelompok sayap kanan di Eropa jadi punya alasan sekaligus alat kampanye untuk menawarkan strategi baru yang menyerang lawan-lawan politiknya.
Kemenangan Donald Trump dalam pemilu Amerika Serikat kemudian menjadi peringatan akan bangkitnya kelompok sayap kanan nasionalisme dan garis keras dalam perpolitikan di Eropa.
Di Belanda, politikus pembenci Islam, Geert Wilders dari Partai Kebebasan digadang-gadang akan meraup suara lebih banyak ketimbang pesaingnya, Mark Rutte dari Partai Kebebasan dan Demokrasi. Wilders dikenal dengan kampanyenya yang anti-Uni Eropa, anti-Islam dan anti-imigran. Dia bahkan ingin menutup masjid dan melarang Alquran di seantero Belanda.
geert wilders ©AFP
Namun pemilu yang berlangsung dua hari kemarin ternyata membuktikan sebaliknya.
Rakyat Negeri Kincir angin rupanya masih waras. Menurut stasiun televisi NOS, jumlah warga menyalurkan suaranya ke tempat pemungutan suara mencapai 81 persen, tertinggi dalam tiga dekade terakhir. Hasil perhitungan suara menetapkan partainya Rutte meraih 33 kursi parlemen dari total 150 kursi, sedangkan partainya Wilders hanya mendapat 20 kursi, satu kursi lebih banyak dari Partai Demokratik Kristen.
"Malam ini adalah malamnya rakyat Belanda, setelah Brexit, setelah pemilu Amerika, kita bisa bilang, hentikan, hentikan populisme yang keliru ini," ujar Rutte, seperti dilansir stasiun televisi CNN, Kamis (16/3).
Pemilu Belanda dipandang sebagai batu ujian bagi kelompok sayap kanan di Eropa sebelum pemilu di Prancis April mendatang dan pemilu Jerman September nanti.
Presiden Prancis Francois Hollande menyebut keberhasilan Rutte itu sebagai kemenangan terhadap ekstremisme.
"Eropa masa datang dengan nilai-nilai keterbukaan, saling hormat antarsesama dan keyakinan menjadi satu-satunya jawaban atas gelombang nasionalis dan isolasi yang mengguncang dunia," kata dia.
"Mayoritas rakyat Belanda menolak kebijakan anti-Uni Eropa. Ini berita bagus. Kita butuh Eropa yang lebih kuat," ujar Kementerian Luar Negeri Jerman.
(mdk/pan)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Nasib Buruk Para Noni Belanda di Indonesia Zaman Jepang, Sungguh Mengenaskan Banyak Dijadikan Wanita Penghibur
Kisah sedih para tahanan wanita asal Belanda usai tentara Jepang berhasil menguasai Nusantara.
Baca SelengkapnyaMomen Langka Tentara Belanda Berbaur dengan Warga Sukabumi Nonton Layar Tancap Tahun 1948, Rukun Walau Situasi Politik Tegang
Momen ini jadi yang langka di msasa penjajahan Belanda. Terlebih saat itu situasi politik tengah memanas
Baca SelengkapnyaDarimana Asal Muasal Nama Benua "Eropa"? Ternyata Ini Sejarah Panjangnya
Darimana asal penamaan "Eropa" dari benua Eropa? Simak ulasan sejarah lengkapnya berikut ini.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Warga Muslim Bagi-Bagi Alquran Bahasa Belanda Setelah Insiden Bakar Kitab Suci
Bulan lalu, aktivis sayap kanan Belanda melakukan pembakaran Alquran.
Baca SelengkapnyaTempat ini Jadi Saksi Bisu Pangeran Diponegoro Ditangkap Belanda, Ada Kursi dengan Bekas Tancapan Kuku
Simak cerita di balik tempat bersejarah dan saksi bisu ditangkapnya Pangeran Diponegoro.
Baca SelengkapnyaMelihat Keunikan Isi Dalam Kincir Angin, Ikon Khas Negara Belanda yang Tak Lekang oleh Waktu
Belanda merupakan salah satu negara di Eropa yang punya sejuta cerita.
Baca SelengkapnyaJadikan Perbedaan Kekuatan Cegah Masuknya Paham Radikal Intoleran
Masyarakat jangan mudah terpapar informasi hoaks dan ujaran kebencian yang dapat memicu konflik.
Baca SelengkapnyaMengingat Kembali Jebolnya Tanggul Peninggalan Belanda Situ Gintung 15 Tahun Lalu, Telan Korban 100 Orang
Tanggul peninggalan Belanda ini jebol mengejutkan warga karena berlangsung pukul 04:00 WIB dini hari.
Baca SelengkapnyaDetik-Detik Rambut Pelaku Mutilasi Keponakan Dijambak Warga, Suasana Gaduh Polisi Langsung Bereaksi
Motif pelaku menghabisi keponakannya karena tergiur mencuri perhiasan emas yang dikenakan korban.
Baca Selengkapnya