Begini Cara Kerja Obat Covid-19 Remdesivir di Dalam Tubuh Melawan Virus Corona
Merdeka.com - Pada 1 Mei 2020, Badan Pengawas Obat dan Makanan Amerika Serikat (FDA) menerbitkan pengesahan penggunaan darurat remdesivir, obat percobaan anti virus. Dengan adanya otorisasi ini, dokter di AS diizinkan menggunakan obat tersebut untuk mengobati pasien dengan kasus Covid-19 parah.
Remdesivir bukan hal baru. Awalnya obat ini dikembangkan untuk mengobati Hepatitis C dan RSV, virus yang menyebabkan infeksi paru-paru.
Dikutip dari TIME, Senin (5/10), Remdesivir juga diteliti untuk mengobati Ebola termasuk SARS dan MERS—dua virus corona lain yang menginfeksi manusia yang mirip seperti virus yang menyebabkan Covid-19.
Tak pernah mencapai tahap persetujuan untuk penggunaan obat ini, tetapi selama empat bulan terakhir, para ilmuwan yang sangat membutuhkan pilihan untuk membantu mengurangi pandemi virus corona telah mencari obat-obatan lama yang dapat digunakan kembali. Remdesivir menempuh jalur yang belum pernah terjadi sebelumnya menuju pengesahan, menjadi salah satu terapi paling menjanjikan melawan Covid-19 hingga saat ini.
Remdesivir bukan vaksin, sehingga tak bisa mencegah infeksi; namun, obat bekerja dengan menyerang virus setelah ia menyebar ke dalam tubuh.
Berikut ini gambaran bagaimana virus Covid-19 menyebar di tubuh manusia, dan bagaimana Remdesivir menghentikan proses itu.
Langkah 1: Virus memasuki sel
Virus tidak dapat berkembang biak tanpa menggunakan mesin pembuat protein sel. Jadi, pertama-tama mereka perlu masuk ke sel yang sehat. Virus corona, seperti yang menyebabkan Covid-19, memiliki cangkang protein runcing yang memungkinkannya mengikat sel.
©TIMELangkah 2: Virus melepaskan kode genetik
Virus menyatu dengan sel dan, begitu masuk, melepaskan untaian RNA. Seperti cetak biru, RNA adalah rangkaian kode genetik yang memiliki instruksi untuk membuat salinan persis virus.
©TIME
Langkah 3: Kode genetik diubah menjadi protein
Partikel kecil dalam sel inang, yang disebut ribosom, diperlengkapi untuk membaca materi genetik. Ketika RNA virus melewati ribosom, ribosom menghasilkan protein virus.
©TIME
Langkah 4: Protein membuat salinan
Protein virus diperlukan untuk membuat salinan RNA virus, serta bagian lain dari virus seperti paku dan membran luar. Karena lebih banyak protein dan untaian RNA dibuat, mereka berkembang biak, membuat lebih banyak salinan secara eksponensial yang mengisi sel.
©TIME
Langkah 5: Berkumpul
Bagian virus menggunakan mekanisme dalam sel inang untuk bersatu membentuk virus lengkap. Saat sudah terkumpul sepenuhnya, virus dapat keluar dari sel untuk mencari sel sehat lainnya dan memulai prosesnya lagi.
Langkah 6: Remdesivir memblokir replikasi
Remdesivir meniru bagian dari RNA virus. Selama proses penyalinan, ia memasukkan dirinya ke dalam untai RNA. Ketika dipasang, obat tersebut mencegah penyalinan lebih lanjut, meninggalkan untaian RNA tidak lengkap dan tidak dapat menghasilkan bagian virus yang kritis.
©TIME
Langkah 7: Virus melambat
Terhambat oleh obat tersebut, seluruh proses replikasi menjadi lambat. Ini berarti lebih sedikit virus yang berkumpul. Virus yang rusak dengan RNA parsial tidak dapat bereplikasi di sel lain.
©TIME
(mdk/pan)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Penyebab Selesma dan Gejalanya yang Perlu Diwaspadai, Kenali Cara Mencegahnya
Selesma adalah infeksi virus yang menyerang saluran pernapasan bagian atas, seperti hidung dan tenggorokan.
Baca SelengkapnyaCiri-ciri Radang Tenggorokan dan Cara Mengatasinya secara Alami
Gejala radang tenggorokan adalah kondisi yang umum terjadi di mana tenggorokan mengalami peradangan akibat infeksi virus atau bakteri.
Baca SelengkapnyaKasus Covid-19 di Sumsel Naik Drastis usai Libur Nataru, 1 Orang Meninggal
Kemenkes RI sudah mengirimkan vaksin Inavac ke Dinkes Sumsel.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Macam-Macam Virus dan Pengaruhnya pada Tubuh, Perlu Diwaspadai
Terdapat berbagai macam virus yang dapat membawa penyakit serius.
Baca SelengkapnyaCara Mencegah Penularan Virus Nipah, Kenali Gejalanya
Infeksi virus Nipah dapat dicegah dengan menghindari paparan terhadap babi dan kelelawar serta menerapkan kebiasaan bersih.
Baca SelengkapnyaSejarah 2 Maret: Kasus Pertama Virus Covid-19 di Indonesia
Pada tanggal 2 Maret 2020, Indonesia melaporkan kasus pertama virus Covid-19, menandai awal dari pandemi yang memengaruhi seluruh masyarakat.
Baca SelengkapnyaCiri-Ciri Virus dan Bentuknya, Berikut Penjelasannya
Pemahaman mengenai ciri-ciri dan bentuk virus menjadi kunci penting dalam mengungkap misteri tentang bagaimana virus itu sebenarnya.
Baca SelengkapnyaMengenal Cabai Jawa, Harta Karun Tanaman Obat Indonesia yang sering Digunakan untuk Obat Alami
Cabai Jawa merupakan tanaman obat kaya khasiat, terutama dalam mengobati flu, demam, dan masuk angin.
Baca SelengkapnyaBagaimana Seseorang Bisa Sembuh dari HIV?
Sebagian besar orang meyakini bahwa HIV adalah penyakit yang tidak dapat diobati. Yuk, cek kebenarannya!
Baca Selengkapnya