Merdeka.com - Sejumlah siswa yang baru lulus di China menciptakan mantel yang bisa menyembunyikan tubuh baik di siang atau malam hari dari pantauan kamera pengawas yang dijalankan oleh kecerdasan buatan (AI).
Hasil karya mereka memenangkan hadiah pertama kontes kreativitas pada 27 November lalu yang disokong oleh Huawei Technologies Co sebagai bagian dari ajang kompetisi Inovasi dan Praktik bagi lulusan China.
Proyek ini diarsiteki oleh Profesor Wang Zheng dari komputer sains Universitas Wuhan. Makalah dari penemuan ini sudah diterima oleh AAAI 2023, konferensi elit kecerdasan buatan.
Mantel InvisDefense ini tidak seperti jubah yang tidak bisa dilihat oleh mata manusia layaknya mantel ajaib Harry Potter. Mantel ini memakai metode unik yang bisa mengacaukan pendeteksian mesin pemantau.
"Sekarang ini banyak peralatan pemantau yang bisa mendeteksi tubuh manusia. Kamera di jalanan bisa mendeteksi para pedestrian dan mobil pintar juga bisa mengidentifikasi pejalan kaki, jalanan, dan rintangan yang ada di jalan. Mantel InvisDefense ini membuat kamera bisa mendeteksi Anda, tapi dia tidak tahu apakah Anda manusia atau bukan," ujar Wang, seperti dilansir laman South China Morning Post, Senin (5/12).
Di saat siang hari, kamera biasanya mendeteksi tubuh manusia melalui pergerakan dan kontur. Dengan mantel yang memiliki pola kamuflase di permukaannya, InvisDefense bisa memanipulasi algoritma dari mesin penglihatan kamera pengawas.
Di malam hari kamera biasanya mendeteksi tubuh manusia melalui panas tubuh lewat infra merah. Modul pada mantel yang bisa mengubah suhu menjadi tidak beraturan membuat infra merah pada kamera menjadi sulit mendeteksi.
"Bagian tersulit adalah menyeimbangkan pola kamuflase. Biasanya para peneliti memakai gambar terang untuk mengganggu penglihatan mesin dan itu berhasil. Tapi itu sangat mencolok bagi mata manusia sehingga bisa lebih mencurigakan," kata Wei Hui, mahasiswa PhD yang menjadi salah satu anggota tim pembuat mantel ini.
"Kami memakai algoritma untuk merancang pola yang tidak mencurigakan tapi bisa mengacaukan penglihatan komputer," kata Wei.
Melalui simulasi komputer, tim mengalami hampir 700 kali kegagalan dalam tiga bulan sebelum akhirnya mencapai hasil ideal.
Keuntungan lain dari mantel InvisDefense ini adalah harganya yang relatif murah. Mencetak pola di atas permukaan mantel cukup murah dan hanya ada 4 modul pengatur suhu yang diperlukan untuk mengacaukan kamera infra merah.
"Harga satu set mantel ini tidak sampai USD 70 (Rp 1 juta)," ujar Wang. "InvisDefense juga bisa dipakai pada saat pertempuran anti-drone atau di medan perang."
Baca juga:
Ilmuwan Pecahkan Misteri Mengapa Kuburan Berisi Mumi Orang Yunani Ditemukan di Mesir
Ilmuwan Inggris Punya Konsep Agar Planet Mars Bisa Dipenuhi Cagar Alam
Fosil Reptil yang Tersimpan Puluhan Tahun Ungkap Fakta Mencengangkan Soal Kadal
AS Luncurkan Pesawat Pengebom Nuklir Siluman Baru, Ini Keunggulannya
Jonathan Si Kura-Kura, Hewan Darat Tertua di Dunia Rayakan Ulang Tahun ke-190
Advertisement
Sidik Jari dari Masa Perang Salib Terukir di Dinding Parit
Sekitar 9 Jam yang laluPohon Bonsai Berusia 400 Tahun Ini Selamat dari Bom Atom Hiroshima Saat Perang Dunia
Sekitar 9 Jam yang laluSaudi Siapkan Hotel dan Kasino untuk Turis Israel Berwisata di Pulau Laut Merah
Sekitar 11 Jam yang laluJejak Kaki Purba Jadi Bukti Anak-Anak Bermain Ciprat Air Sejak 11.500 Tahun Lalu
Sekitar 12 Jam yang lalu"Unicorn" Pernah Hidup Bersama Manusia Purba 39.000 Tahun Lalu
Sekitar 13 Jam yang lalu44 Jam di Amerika, 2 Penembakan Massal, 19 Tewas Semua di California
Sekitar 14 Jam yang laluSembunyi di Kontainer Saat Main Petak Umpet, Bocah Ini Muncul Sudah Pindah Negara
Sekitar 16 Jam yang laluAsteroid Besar akan Jatuh ke Bumi Pekan Ini, Catat Waktunya
Sekitar 17 Jam yang laluAl-Azhar Mesir Serukan Boikot Produk Swedia & Belanda karena Pembakaran Alquran
Sekitar 18 Jam yang laluIkan Purba dari 420 Juta Tahun Lalu Ditemukan Masih Hidup, Pernah Muncul di Indonesia
Sekitar 20 Jam yang laluBripka HK Ditetapkan Menjadi Tersangka Kasus Selingkuhi Istri Hingga KDRT
Sekitar 1 Jam yang laluPolisi Bali Tertidur di Pinggir Jalan, Motor Raib Digondol Maling
Sekitar 5 Jam yang laluPengajuan Pelat RF, QH dan IR Dibuka Lagi Februari 2023, Tidak untuk Mobil Pribadi
Sekitar 13 Jam yang laluDetik-detik Polisi Bersenpi Laras Panjang Bekuk Preman Resahkan Sopir Truk di Jakbar
Sekitar 15 Jam yang laluBesok, Hendra Kurniawan Cs Dengar Tuntutan Jaksa Terkait Obstruction Of Justice
Sekitar 7 Jam yang laluSoal Isu 'Gerakan Bawah Tanah' Kasus Sambo, Mahfud: Tunggu Vonis
Sekitar 12 Jam yang laluVIDEO: Eliezer Minta Maaf ke Ayah, Karena Peristiwa Ini Harus Kehilangan Pekerjaan
Sekitar 16 Jam yang laluVIDEO: Emosi Eliezer ke Sambo "Bharada Pangkat Rendah, Saya Diperalat Jenderal"
Sekitar 16 Jam yang laluBesok, Hendra Kurniawan Cs Dengar Tuntutan Jaksa Terkait Obstruction Of Justice
Sekitar 7 Jam yang laluCEK FAKTA: Hoaks Presiden Jokowi Bebaskan Bharada E dari Jerat Hukum
Sekitar 16 Jam yang laluVIDEO: Eliezer Minta Maaf ke Ayah, Karena Peristiwa Ini Harus Kehilangan Pekerjaan
Sekitar 16 Jam yang laluVIDEO: Emosi Eliezer ke Sambo "Bharada Pangkat Rendah, Saya Diperalat Jenderal"
Sekitar 16 Jam yang laluVIDEO: Eliezer Minta Maaf ke Ayah, Karena Peristiwa Ini Harus Kehilangan Pekerjaan
Sekitar 16 Jam yang laluVIDEO: Emosi Eliezer ke Sambo "Bharada Pangkat Rendah, Saya Diperalat Jenderal"
Sekitar 16 Jam yang laluVIDEO: Judul Pleidoi Bharada E "Apa Harga Kejujuran Harus Dibayar 12 Tahun Penjara"
Sekitar 16 Jam yang laluAntisipasi Penyakit Ngorok, Dinas Pertanian Madina Maksimalkan Penyuntikan Vaksin
Sekitar 1 Hari yang lalu5 Juta Dosis Vaksin IndoVac Sudah Disebar ke Masyarakat, 2 Juta Sudah Disuntikkan
Sekitar 2 Hari yang laluKronologis Perusakkan Bus Arema FC oleh Oknum Suporter: Dilempar Batako dan Dikejar Pakai Motor
Sekitar 4 Jam yang laluBRI Liga 1: Luis Milla Happy Bisa Reuni dengan Rezaldi Hehanussa di Persib
Sekitar 6 Jam yang laluAdvertisement
Advertisement
AM Hendropriyono
Guru Besar Sekolah Tinggi Intelijen NegaraMoch N. Kurniawan
Dosen Ilmu Komunikasi Swiss German University
Ingatlah untuk menjaga komentar tetap hormat dan mengikuti pedoman komunitas kami