Bayang-bayang keraguan usai pertemuan bersejarah Trump-Kim Jong-un
Merdeka.com - Mereka datang, saling menatap kemudian berjabat tangan seraya mengumbar senyum. Keduanya berbincang dan menggelar pertemuan bilateral. Mereka membuat sejarah.
Presiden Amerika Serikat Donald Trump dan pemimpin Korea Utara Kim Jong-un kemarin menjadi sorotan dunia. Keduanya mengadakan pertemuan selama lebih dari empat jam dan berujung pada kesepakatan denuklirisasi di Semenanjung Korea. Namun beberapa pengamat masih meragukan apakah kedua negara benar-benar tulus menjalani proses perdamaian ataukah peristiwa kemarin hanya jadi ajang foto-foto belaka.
Dilansir dari laman the Independent, Selasa (12/6), dalam jumpa pers seusai pertemuan, Trump terdengar cukup optimistis dan menyampaikan terima kasih kepada Kim karena sudah 'mengambil langkah penting demi masa depan lebih baik bagi rakyatnya.'
Kim Jong-un dan Trump jalan-jalan santai ©2018 REUTERS/Jonathan Ernst
Sebelumnya Kim mengatakan dirinya dan Trump memutuskan untuk 'meninggalkan masa lalu'. "Dunia akan menyaksikan sebuah perubahan besar," ujar Kim.
Meski keduanya menandatangani kesepakatan yang berkomitmen melucuti senjata nuklir namun rincian dari kesepakatan itu belum terlihat jelas. Trump mengatakan AS akan memastikan Korut menjalani proses denuklirisasi itu.
"Kami akan memeriksanya. Secara tuntas dan menyeluruh," kata dia.
Trump juga mengatakan AS akan menghentikan operasi latihan militer bersama Korea Selatan di Semenanjung Korea sebagai bentuk penghormatan atas kesepakatan dengan Korut. Namun di saat yang sama, ketika pesawat Trump meninggalkan Singapura, militer AS di Korsel tidak menerima perintah apa pun untuk menghentikan latihan gabungan.
Hasil pertemuan Trump dan Kim akan makin jelas dalam beberapa pekan mendatang. Trump mengatakan Menteri Luar Negeri Mike Pompeo dan Penasihat Keamanan John Bolton akan menindaklanjuti komitmen Pyongyang untuk menjalani denuklirisasi.
Sejumlah pengamat khawatir situasi ini sudah pernah dialami AS jauh hari sebelumnya yakni pada 1994 dan 2003 ketika rezim Korut berjanji akan meninggalkan program senjata nuklirnya untuk mendapat imbalan berkurangnya sanksi ekonomi, namun Korut kemudian ingkar janji.
(mdk/pan)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Kim Jong-un Tegaskan Unifikasi dengan Korea Selatan Mustahil Terwujud, Anggap Negara Tetangganya Sebagai Musuh
Hal ini disampaikan Kim Jong-un dalam pidatonya di hadapan majelis rakyat tertinggi.
Baca SelengkapnyaJokowi Buka Peluang Bertemu Ketum Parpol, Termasuk Megawati dan Cak Imin
Sebelumnya, Jokowi telah melakukan pertemuan dengan Ketum NasDem Surya Paloh di Istana Negara.
Baca SelengkapnyaFOTO: Senangnya Kim Ju Ae, Putri Kim Jong Un Diajak Mengunjungi Peternakan Ayam Kwangchon
Kim Ju Ae sangat antusias melihat langsung proses beternak ayam di peternakan Kwangchon.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
FOTO: Momen Pemimpin Oposisi Korea Selatan Ditikam di Leher Saat Konferensi Pers
Lee Jae-myung diserang saat ia berbicara kepada wartawan dalam sebuah kunjungan ke kota pelabuhan Busan di bagian tenggara Korea Selatan.
Baca SelengkapnyaKim Jong Un: Ekonomi Korea Utara Sangat Menyedihkan
Diktator ini mengakui kondisi perekonomian negaranya mengalami krisis yang parah.
Baca SelengkapnyaPutin Ungkap Alasan Dirinya Lebih Suka Joe Biden Ketimbang Trump di Pemilu AS 2024
Putin Sebut Dirinya Lebih Suka Joe Biden Ketimbang Trump di Pemilu AS 2024, Alasannya Tak Terduga
Baca SelengkapnyaPanglima TNI Jenderal Agus Subiyanto Jamin Prajurit Netral walaupun Presiden Jokowi Berkampanye
Panglima TNI Jenderal Agus Subiyanto Jamin Prajurit Netral walaupun Presiden Jokowi Berkampanye
Baca SelengkapnyaJokowi Minta Dukungan PM Vietnam Agar Impor Beras Berjalan Lancar
Jokowi mengapresiasi kemitraan strategis kedua negara yang menghasilkan kerja sama konkret.
Baca SelengkapnyaNasDem: Pertemuan Surya Paloh dengan Jokowi Puluhan Kali, Tidak Terkait Sikap Politik
Surya Paloh dan Jokowi diketahui menggelar pertemuan di Istana Kepresidenan, Jakarta, Minggu (18/2).
Baca Selengkapnya