Banyak pengungsi muslim Rohingya dijual jadi budak kapal
Merdeka.com - Departemen Luar Negeri Amerika Serikat mencatat Myanmar, Thailand, Malaysia, dan Bangladesh sebagai empat negara terbesar dengan catatan tertinggi untuk kasus perdagangan manusia.
Pada 2014, Myanmar bahkan dianggap gagal memangkas tingginya tingkat perdagangan manusia mereka, ungkap Kepala sub-komite Penegakkan HAM IntersaionalMatthew Smith.
Perdagangan manusia ini memakan korban kelompok muslim Rohingya yang mencari suaka dari penyiksaan di Myanmar sejak tiga tahun terakhir. Etnis minoritas Kachin dan Shan terlibat konflik dengan perbatasan China-Myanmar, turut menjadi korban kasus kejahatan yang sama.
Sebanyak 650 ribu muslim Rohingya yang berada di Myanmar dan Bangladesh mempunyai peluang tertinggi terjebak bisnis perdagangan manusia tersebut.
Situasi Rohingya semakin terjepit, setelah Bangladesh tidak mau menampung kaum mereka. Demikian pula respon Malaysia atau Thailand di perbatasan terhadap gelombang pengungsi asal Myanmar itu.
Seperti dilansir situs Thailand, phuketwan.com, Kamis (23/4), pelaku perdagangan manusia biasanya menipu pengungsi Rohingya dengan iming-iming dibantu evakuasi ke Bangladesh atau malaysia. Ujung-ujungnya, mereka malah dipekerjakan di kapal ikan tanpa bayaran layak, menyerupai budak.
"Perdagangan manusia adalah bisnis besar yang masif dan mereka yang terlibat didalamnya bisa kaya sekejap dengan daliy perlindungan pencarian suaka," ungkap Smith.
Sejak 2012 lalu, pemerintah Myanmar dan Thailand dinilai membiarkan bisnis tersebut. Perdagangan manusia ini ditaksir menghasilkan keuntungan USD 250 juta (Rp 3,2 triliun).
"Jika pemerintah AS ingin benar memberhentikan perdagangan manusia ini maka standarisasi perlinduhngan di negara itu harus dipertegas," tegasnya.
(mdk/ard)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Hingga saat ini ratusan pengungsi Rohingya masih berada di pesisir Kuala Parek.
Baca SelengkapnyaSeratusan imigran etnis Rohingya tersebut dalam pelayaran menuju Australia.
Baca SelengkapnyaPengungsi Rohingya yang selamat mengatakan kapal tersebut sebenarnya mengangkut 151 orang, sedangkan yang sudah berhasil diselamatkan baru 75 orang.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Satu unit kapal pengangkut pengungsi etnis Rohingya dilaporkan tenggelam di perairan Aceh Barat, Rabu (20/3). Sebagian pengungsi masih terkatung-katung di laut.
Baca SelengkapnyaTim SAR gabungan mengevakuasi tiga mayat yang telah teridentifikasi sebagai pengungsi Rohingya
Baca SelengkapnyaAnggota Polsek Panipahan menemukan 11 orang Rohingya dan 11 Warga Negara Indonesia (WNI) yang akan menyebrang ke Malaysia secara ilegal.
Baca SelengkapnyaTiga orang etnis Rohingya ditetapkan sebagai tersangka penyelundupan manusia karena membawa puluhan pengungsi Rohingya dan WN Bangladesh berlabuh di Aceh Timur.
Baca SelengkapnyaMuhammad Amin tak bekerja sendiri menyelundupkan pengungsi Rohingya.
Baca SelengkapnyaPenemuan itu lalu dilaporkan ke petugas BMKG wilayah Rote Barat.
Baca Selengkapnya