Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Bantah Trump, WHO Sebut Virus Corona Muncul Alamiah Bukan dari Lab di Wuhan

Bantah Trump, WHO Sebut Virus Corona Muncul Alamiah Bukan dari Lab di Wuhan Direktur WHO Tedros Adhanom Ghebreyesus. ©2020 AFP PHOTO/CHRISTOPHER BLACK/WORLD HEALTH ORGANIZATION

Merdeka.com - Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) pada Jumat mengatakan virus corona muncul secara alamiah, setelah Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump mengklaim memiliki bukti virus berasal dari sebuah laboratorium China.

Para ilmuwan meyakini virus mematikan itu menular dari binatang ke manusia, muncul pertama kali di China tahun lalu, kemungkinan dari sebuah pasar di Wuhan yang menjual hewan liar untuk dikonsumsi.

Pada Kamis, Trump mengklaim telah melihat bukti bahwa Institut Virologi Wuhan adalah sumber wabah, kendati dia menolak memberikan rincian informasi.

Ditanya soal klaim Trump tersebut saat konferensi pers virtual, Kepala Kedaruratan WHO, Michael Ryan menekankan pihaknya telah sering mendengar sejumlah ilmuwan terkait rentetan kemunculan virus tersebut.

"Kami yakin asal virus ini alamiah," ujarnya, dilansir dari Times of Israel, Sabtu (2/5).

Sebelumnya pada Jumat WHO mengatakan ingin diundang untuk ambil bagian dalam penyelidikan China terkait asal muasal pandemi ini, yang telah membunuh 230.000 orang di seluruh dunia.

"Yang penting adalah kita menetapkan pembawa alamiah untuk virus ini," jelas Ryan, menekankan perlunya memahami bagaimana penghalang spesies hewan-manusia dilanggar.

"Dan tujuan dari pemahaman itu adalah agar kita dapat menerapkan tindakan pencegahan dan kesehatan masyarakat yang diperlukan untuk mencegah hal itu terjadi lagi di mana saja," lanjutnya.

Bantah Berpihak Pada China

Sementara itu, Kepala WHO Tedros Adhanom Ghebreyesus pada Jumat kembali membantah kritik yang dilontarkan terhadap organisasinya, khususnya oleh Trump, yang menunda pendanaan setelah menuduh badan PBB itu meremehkan keseriusan wabah dan berpihak pada China.

Tedros mengatakan WHO telah menyuarakan tingkat siaga tertinggi dengan menyatakan Covid-19 merupakan "darurat kesehatan masyarakat yang menjadi perhatian internasional" pada 30 Januari, ketika belum ada kasus kematian dan hanya 82 kasus yang tercatat di luar China.

"Kami tidak membuang waktu," katanya dalam jumpa pers Jumat.

"Dunia punya cukup waktu untuk terlibat."

Komentarnya muncul setelah komite darurat WHO bertemu untuk pertama kalinya sejak mengeluarkan deklarasi tiga bulan lalu.

"Tentu saja, pandemi tetap menjadi darurat kesehatan masyarakat yang menjadi perhatian internasional," kata Tedros setelah menerima rekomendasi dari komite, yang terdiri dari 19 ahli independen.

Sambil mempertahankan tingkat siaga global, para ahli membuat berbagai rekomendasi umum tentang bagaimana WHO dan negara-negara harus menyesuaikan respons mereka terhadap pandemi.

Di antaranya menyerukan kerja sama yang luas untuk "mengidentifikasi sumber virus zoonosis dan rute pengenalan ke populasi manusia."

(mdk/bal)
ATAU
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
CEK FAKTA: Hoaks Presiden Jokowi Pakai Baju China saat Upacara HUT ke-78 RI

CEK FAKTA: Hoaks Presiden Jokowi Pakai Baju China saat Upacara HUT ke-78 RI

Beredar narasi di media sosial menyebut baju yang dikenakan Presiden Jokowi berasal China.

Baca Selengkapnya
Sejarah 2 Maret: Kasus Pertama Virus Covid-19 di Indonesia

Sejarah 2 Maret: Kasus Pertama Virus Covid-19 di Indonesia

Pada tanggal 2 Maret 2020, Indonesia melaporkan kasus pertama virus Covid-19, menandai awal dari pandemi yang memengaruhi seluruh masyarakat.

Baca Selengkapnya
Jokowi ke Menkes soal Kasus Covid-19: Amati Betul Secara Detail Perkembangannya Seperti Apa

Jokowi ke Menkes soal Kasus Covid-19: Amati Betul Secara Detail Perkembangannya Seperti Apa

Informasi Jokowi terima dari Menkes, kasus Covid-19 masih dalam kondisi yang baik meski memang ada kenaikan.

Baca Selengkapnya
Kamu sudah membaca beberapa halaman,Berikut rekomendasi
video untuk kamu.
SWIPE UP
Untuk melanjutkan membaca.
Kisah Cinta saat Pandemi Covid-19 Berlatar Belakang Tiga Negara Berbeda

Kisah Cinta saat Pandemi Covid-19 Berlatar Belakang Tiga Negara Berbeda

Sineas dari tiga negara yakni Indonesia, Korea Selatan, dan Malaysia bersatu dalam film bertajuk LOOK AT ME TOUCH ME KISS ME.

Baca Selengkapnya
Jokowi Kunjungi Dua Kampus di Amerika: Separuh Mahasiswanya dari China, Indonesia Cuma 5 Orang

Jokowi Kunjungi Dua Kampus di Amerika: Separuh Mahasiswanya dari China, Indonesia Cuma 5 Orang

Inilah yang membuat China berhasil di atas negara-negara yang sudah maju dalam 20 tahun terakhir.

Baca Selengkapnya
Menkes Budi: Kasus Covid-19 di Indonesia Jelang Natal dan Tahun Baru 2024 Tak Mengkhawatirkan

Menkes Budi: Kasus Covid-19 di Indonesia Jelang Natal dan Tahun Baru 2024 Tak Mengkhawatirkan

Budi juga menganjurkan masyarakat untuk kembali menggunakan masker saat mengakses tempat-tempat yang rawan.

Baca Selengkapnya
Covid-19 Naik Lagi, Menkes Minta Masyarakat Pakai Masker Selama Libur Akhir Tahun

Covid-19 Naik Lagi, Menkes Minta Masyarakat Pakai Masker Selama Libur Akhir Tahun

Imbauan ini mengingat penularan Covid-19 dilaporkan kembali meningkat dalam beberapa waktu terakhir.

Baca Selengkapnya
Cara Mencegah Penularan Virus Nipah, Kenali Gejalanya

Cara Mencegah Penularan Virus Nipah, Kenali Gejalanya

Infeksi virus Nipah dapat dicegah dengan menghindari paparan terhadap babi dan kelelawar serta menerapkan kebiasaan bersih.

Baca Selengkapnya