Bangladesh Gusur 3.000 Lebih Toko Pengungsi Rohingya
Merdeka.com - Pihak berwenang Bangladesh menggusur lebih dari 3.000 toko para pengungsi Rohingya sejak bulan lalu, seperti dikonfirmasi seorang pejabat pemerintah pada Selasa.
Para keluarga pengungsi menyuarakan kekecewaan mereka atas penggusuran tersebut. Sekitar 850.000 minoritas Muslim tersebut memadati kamp-kamp di Bangladesh, setelah melarikan diri dari kekerasan militer di negara mereka, Myanmar pada 2017.
Bangladesh dipuji karena menampung para pengungsi, tetapi kelompok HAM mengkritik pembatasan yang mereka berlakukan terhadap para pengungsi, salah satunya penggusuran toko yang menjadi mata pencaharian mereka.
Wakil komisioner pengungsi Bangladesh, Shamsud Douza menyampaikan kepada AFP, lebih dari 3.000 "toko ilegal" telah digusur.
"Jumlah Rohingya meningkat. Dan mereka perlu tempat penampungan," jelas Douza, dikutip dari The Guardian, Rabu (5/12).
Douza mengatakan, lokasi penggusuran itu digunakan untuk membuat tempat penampungan atau kamp bagi para pengungsi dan menambahkan kelompok-kelompok bantuan memastikan para pengungsi masih mendapatkan kebutuhan sehari-hari.
Namun Khin Maung, seorang pemimpin komunitas Rohingya dan aktivis HAM, mengatakan penggusuran itu telah melukai puluhan ribu pengungsi di kamp-kamp tersebut.
“Keluarga Rohingya besar dan jumlah jatah makanan yang diberikan kepada mereka berkurang. Banyak keluarga yang dulunya mengandalkan pendapatan dari toko,” jelasnya.
Sumber nafkah
Salim Ullah, yang toko kelontongnya digusur, mengatakan dia sekarang akan berjuang untuk memberi makan keluarganya yang terdiri dari delapan orang.
“Toko itu adalah harapan terakhirku. Bagaimana saya menghidupi keluarga sekarang? Tidak ada jalan keluar kecuali mati. Saya tidak berdaya,” sesalnya.
Saad Hammadi dari Amnesty International mengatakan langkah itu akan membuat pengungsi rentan terhadap eksploitasi dan memperburuk kondisi di kamp-kamp.
“Penggusuran toko-toko dan penutupan sekolah-sekolah yang dipimpin masyarakat memperburuk ketegangan dan frustrasi,” ujarnya.
Hammadi mendesak pihak berwenang untuk “melindungi hak dan martabat para pengungsi Rohingya dengan melibatkan mereka dalam keputusan termasuk hak mereka untuk mencari nafkah”.
(mdk/pan)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Melihat Kutupalong di Bangladesh, Lahan Hutan yang Dibuka Pemerintah untuk Pengungsi Etnis Rohingya
Tak tanggung-tanggung, ribuan hektar disediakan Bangladesh untuk para pengungsi.
Baca Selengkapnya3 Warga Bangladesh Jadi Tersangka Penyelundupan Pengungsi Rohingya ke Aceh, Begini Modusnya
Polres Langsa, Aceh menetapkan tiga warga Bangladesh sebagai tersangka dalam kasus penyelundupan pengungsi Rohingya.
Baca Selengkapnya13 Warga Rohingya Kini 'Terdampar' di Jalanan Pekanbaru, Mengaku Ada yang Bawa Tapi Tak Tahu Siapa
Mereka berangkat dari Bangladesh dan tiba di Pekanbaru Rabu (13/12) malam.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Tiga Warga Rohingya Jadi Tersangka Penyelundupan Manusia di Aceh Timur
Tiga orang etnis Rohingya ditetapkan sebagai tersangka penyelundupan manusia karena membawa puluhan pengungsi Rohingya dan WN Bangladesh berlabuh di Aceh Timur.
Baca SelengkapnyaPulang Sosialisasi Pemilu, Polres Rohil Temukan 11 Warga Rohingya Diduga Bakal Dijual ke Malaysia
Anggota Polsek Panipahan menemukan 11 orang Rohingya dan 11 Warga Negara Indonesia (WNI) yang akan menyebrang ke Malaysia secara ilegal.
Baca SelengkapnyaRatusan Pengungsi Rohingya Kini Masuk ke Aceh Timur & Dikabarkan Naik Kapal Nelayan
Hingga saat ini ratusan pengungsi Rohingya masih berada di pesisir Kuala Parek.
Baca Selengkapnya'Ngemper' di Jalanan Pekanbaru, 13 Warga Rohingya Dibawa Polisi
13 warga Rohingya tersebut untuk dibawa ke tempat yang semestinya.
Baca SelengkapnyaPolisi di Aceh Sita Ponsel Pengungsi Rohingya, Telusuri Jejak Sindikat Penyelundupan
Sebanyak sebelas pengungsi Rohingya diperiksa penyidik Polresta Banda Aceh.
Baca SelengkapnyaJokowi Bawa Polemik Pengungsi Rohingya saat Bertemu Pimpinan Negara ASEAN di Jepang
Jokowi menilai polemik Rohingya jadi persoalan dunia bukan negara yang disinggahi saja
Baca Selengkapnya